Langsung ke konten utama

Postingan

Jajanan Pasar di kota Macao / Makau.

Pastelaria Koi Kei, toko panganan yang hits seperti dendeng & Portuguese Egg Tart dll. Cemilan di kota judi Makau/Macao umumnya kalo ga kue-kue kecil, dendeng ya sudah pasti rebus-rebusan yang aku ga tahu itu namanya apa. Yang jelas rasanya enak haha rasa emang tidak pernah berbohong.  Yap puas berjalan kaki menyusuri kota yang sebenarnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu sophisticated ini mata dan hidungku bersatupadu menuntunku untuk memilih gerai makanan yang aromanya menggugah selera. Rame sih emang antriannya tapi itu sepadan kok dengan rasanya. Aku bosan makan yang manis-manis seperti kue / cake. Aku mau mencoba sesuatu yang lebih lokal dan lebih masuk di lidah. Jadinya aku pesen dendeng yang dibungkus sekaligus aku pergi mengantri di kedai rebus-rebusan. Apa sih yang direbus? ya macam-macam, bola bakso daging, bakso ikan, kepiting, sayuran, jamur, tahu, dll. Nantinya bahan-bahan tersebut sudah ditusuk-tusuk seperti sate dan sudah disajikan. Tingga

KRI Teluk Mandar 514

Selamat datang di KRI Teluk Mandar KRI Teluk Mandar 514. Sebuah kapal perang milik TNI-AL yang bertugas menjaga wilayah perairan Republik Indonesia dari gangguan keamanan pihak asing. Sungguh beruntung diriku mendapat kesempatan untuk melihat dari dekat dan menanyakan berbagai hal yang selama ini selalu menjadi teka-teki yang menimbulkan rasa penasaran. Yah namanya juga penasaran kan tidak ada obatnya selain mencari tahu langsung. Dan..... rasa penasaran itu terjawab sudah. Aku mendapat kesempatan yang berharga untuk dapat naik keatas kapal perang ini dan langsung bertanya serangkaian hal yang membuatku penasaran.  Secara sengaja disini aku tidak akan menceritakan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang aku ajukan. Helipad. Tentara rupanya juga manusia kok dan tidak segalak, sejahat, se-menyeramkan seperti yang sering kudengar dulu waktu kecil. Mereka juga mahluk sosial yang senang sekali bercengkrama, bercerita dan juga memiliki sopan santun yang baik mal

Nepenthes Gracilis Kantung Semar, tanaman karnivora dari Kalimantan

Hutan Tropis Kalimantan, Lembap sekali hawanya. Ketika mendapat kesempatan berjalan melintasi areal hutan di daerah Kalimantan Timur rasanya senang sekaligus gugup. Senang karena yaah itung-itung sebagai ajang untuk refresh lagi pikiran yang ruwet seperti kabel headset . Gugupnya karena medan alam Kalimantan itu benar-benar tidak bisa ditebak, hawa udaranya lembap ditambah lagi jarang dimasuki manusia. Saat itu cuaca sedang terik panas tanpa turun hujan berhari-hari sebelumnya, syukurlah karena dengan begitu kondisi tanah tidak berlumpur dan mudah dilewati kendaraan roda empat. Ketika sibuk menerjang medan jalanan mata saya menangkap sesuatu tanaman yang belum pernah saya liat langsung namun dengan tampilan tak asing yang sering saya liat gambarnya di TV & Buku/Majalah. Tanaman itu rupanya adalah Kantung Semar atau Nepenthes Gracilis. Bentuknya seperti kantung / kaus kaki yang dijemur. Berwarna hijau, kuning malah ada yang berwarna merah. Hebatnya lagi tanaman ini s

Mainan di Menara Kembar Petronas KLCC, Malaysia

Jalur Gemilang, Bendera Malaysia. Petronas? Mungkin sebagian besar dari kita sudah tidak asing lagi akan nama itu. Biasanya suka muncul di balapan F1 yang sering ditayangkan di tv. hehe Petronas adalah perusahaan migas nasional asal negeri jiran Malaysia alias Pertamina-nya Malaysia. Nah kalau lagi di Kuala Lumpur dan kalau naik LRT / Monorail pasti sering banget ngelewatin stesen Petronas ini.  Mudah dan gampang kok kalau mau ke Twin Tower Petronas. Lebih susah melupakan dan menghindar dari mantan ketimbang menuju Twin Tower ini hahaha. Orang Malaysia sendiri menyebutnya sebagai "Menara Berkembar KLCC (Kuala Lumpur City Center)". Apasih sebenarnya atau apasih dalamnya Menara Kembar itu? Nah menara ini terdiri dari Mall, Restoran, Perkantoran Petronas, Hunian, Ruangan untuk Orkestra (Malaysian Philharmonic Orchestra/MPO). Karena Kuala Lumpur itu kecil dan tidak sepadat Jakarta jadinya kurang menantang sih kalau lagi jalan disana

Batu Cave, Malaysia

Pemandangan begitu tiba di stasiun akhir Batu Cave. Kuala Lumpur mau jalan kemana? Belanja pun tak lagi ingin,  jalan-jalan ke Mall juga apalagi. Terus kemana? Yap saya memutuskan pergi ke Batu Cave yang letaknya paling ujung di peta / map rute KTM alias kereta Komuter yang berseliweran di Kuala Lumpur, Malaysia. Batu Cave ini berada pada daerah yang didiami mayoritas etnis Tamil/India. Sejarahnya dulu mereka orang Tamil/India ini dibawa oleh bangsa Inggris ke daratan semenanjung Malaysia untuk diperkerjakan di berbagai bidang seperti perkebunan dan perkereta-apian di Malaysia. Jadilah anak cucu mereka sampai saat ini hidup dan tinggal di daerah komunitas ini. Ohh begitu ya? Perjalanan menuju Batu Cave mudah kok. Kalian cukup menemukan dulu stasiun kereta Komuter terdekat dari tempat tinggal kalian di Kuala Lumpur terus tinggal pilih deh rutenya dan beli tiketnya.  Mudah kan? Kebetulan saya suka tinggal di dekat daerah stasiun KL S

Gereja KM 45 Utuslah Roh KudusMu Tuhan, Samboja Kutai Kartanegara KALTIM

Sesaat sebelum misa dimulai. Pelayanan gereja ke daerah yang sepi? Kenapa tidak. Saya lebih menganggapnya pelayanan rasa piknik. Yah selain ikut merayakan misa bersama warga disana sekaligus saya menganggapnya piknik bersama. Bagaimana tidak, ketika berada di kota pastinya jenuh dengan rutinitas. Sehingga pelayanan ke daerah yang sepi dan jauh dari kota merupakan bentuk penyegaran rohani. Yap, semua anggota paduan suara kami rela jauh-jauh hari mengatur sedemikian rupa agar jadwal yang ada jangan sampai bertabrakan dengan tugas pelayanan ini. Perjalanan ini sendiri berjarak 45 km dari kota Balikpapan dan berada di daerah Samboja, Kutai Kartanegara Kaltim. Tepatnya berada di pinggir jalan poros antara kota Balikpapan-Samarinda. Terletak diatas bukit dan dikelilingi hutan yang masih asri sehingga menambah kesan yang asik untuk didatangi.  Jadilah kami para anak-anak muda generasi bangsa bersiap untuk berangkat ketika hari H tiba. Sesaat sebelum berangk