![]() |
Pelabuhan Semayang Balikpapan |
Hai semuanya kali ini aku menulis tentang pengalamanku ketika pergi berlayar menuju Ternate dari kotaku Balikpapan dengan kapal KM Labobar
Lah kok bisa ya naik kapal? emang liburnya berapa lama? terus kok bisa pas jadwal libur dengan jadwal kapal?
Hehe akan kuceritakan asal muasal kenapa aku bisa pergi liburan dengan berlayar bersama KM. Labobar.
Jadi pada akhir Januari 2019 itu aku sudah bisa libur selama 14 hari kalender (2 minggu).
Bingung kan mau libur pergi kemana. Mau pulang ke Samarinda ah terlalu sering dan sudah biasa. Gak perlu nunggu libur panjang kan aku bisa pulang ke Samarinda.
Terus cek-cek lagi jadwal ke Bongao, Tawi-Tawi (Filipina) via Sandakan Malaysia kok menarik yaaa..
eh gak taunya dekat hari libur tiba-tiba di berita muncul kabar bahwa di daerah Sandakan khususnya Filipina bagian selatan lagi ricuh akibat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Filipina. Ada pengeboman rumah ibadah sehingga aku memutuskan untuk membatalkan pergi kesana.
Opsi lainnya pergi ke Denpasar via Balikpapan-Surabaya (Naik Kapal laut) lanjut Surabaya-Banyuwangi naik kereta api dan Banyuwangi-Denpasar menyebrang ferry dan lanjut bis tapi saat itu jadwal kapal laut Balikpapan - Surabaya sedang tidak pas dengan jadwal libur.
Cek tiket kapal laut darimana? bisa liat di websitenya Pelni atau bisa juga download aplikasi Pelni dari Appstore.
Mau naik pesawat ke Jawa kok ya malasssss karena selain harga yang tiba-tiba melonjak naik ditambah lagi sekarang bagasi harus berbayar. Yahh males deh. Mending duitnya aku alihkan kemanaaa gt ketimbang beli tiket yg mahal dan harus bayar bagasi. Hmm lagi gak ngebet juga sih liburan ke Jawa. Bosan begitu aja. Terus tiba-tiba dapat ilham untuk main ke daerah Indonesia timur.
Opsi berikutnya ialah Pare-pare naik kapal laut. Tapi ya gitu jadwal kapal laut Balikpapan - Parepare juga sedang tidak pas.
Terus cek lagi tiket kapal laut Labobar Balikpapan-Bitung eh pas banget nih tgl 1 Feb 2019 jam 21.00 nah apa ke Manado aja kali yaaa libur kali ini?
Iseng cek terusan rute kapal Labobar ini sampai mana yaa eh ternyata kapal Labobar ini rute terakhirnya ke Jayapura melewati Balikpapan-Pantoloan-Bitung-Ternate-Sorong-Manokwari-Nabire-Serui-Jayapura vv.
Wahh menarik nih pikirku. Tanggal libur dan tanggal kapal laut berangkat dari Balikpapan sudah klop nih.
Harga tiket kapal laut juga ga semahal harga tiket pesawat.
Terus juga aku dari dulu kepingin banget berlayar naik kapal dan jadi kurasa inilah waktu yang pas untuk aku berlibur dengan berlayar bersama Km. Labobar!
Wohoooooo.
Pilihannya .... antara Ternate atau Sorong.
Ternate : Dari sini aku bisa menyebrang ke pulau Halmahera menuju Jailolo, Tobelo dan lanjut Morotai bisa sekaligus menemui sepupu-sepupu dari pihak papa yang mana dari dulu aku ga pernah punya kesempatan untuk berkumpul bersama mereka. Ditambah lagi aku juga ingin sekali melihat pulau Morotai karena papa dulu lahir dan besar di Pulau Morotai!
Sorong : Aku bisa berlayar ke Raja Ampat, bisa main air snorkling atau bermanja-manja dipantai. Terus setelah selesai mainan di Raja Ampat aku bingung mau kemana lagi. Keliling di kota Sorong juga aku ga terlalu kepengin sih. Terus juga orangtua nyaranin mending turun di Ternate aja.
Yaudah berbekal pertimbangan diatas.... aku akhirnya memilih untuk turun di Ternate. Apapun yang terjadi harus turun disana. Beberapa hari sebelum berangkat aku mendengar dan melihat berita soal buruknya cuaca, terdapat badai dan hujan dimana-mana, berita kapal ferry yang terhantam ombak besar dilaut tidak menyurutkan niatku untuk berlayar ke Ternate naik kapal laut KM. Labobar.
Beberapa orang yang mengetahui rencanaku untuk berlayar mereka pada mematahkan niatku dengan komentar gak penting seperti "Ngapain naik kapal capek-capekin, naik pesawat aja kenapa" atau "km sendirian naik kapal yakin? gak mabuk laut apa? gak takut kecurian apa? ga takut kesasar apa?" serta berbagai komentar yang aku pun ga butuh sebenarnya.
Cukup dengan tidak berkomentar negatif sih sebenarnya sudah cukup buatku. Males banget dengerin omongan yang gak penting macam itu.
Toh juga yang punya rencana aku dan pastinya aku sudah mempertimbangkan segala sesuatunya kan?
Yap... akhirnya setelah aku memesan tiket melalui aplikasi mobile Pelni. Aku pun segera membayarnya.
Balikpapan-Ternate 1 Feb 2019 jam 21.00 sudah oke. Setelah tiket lunas terbayar (pelunasan tiket kulakukan dengan membayar di payment point Indomaret) tinggal tukar struk pembayaran tadi ke loket Pelni di Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Tiket sudah ditangan dan saatnya berkemas-kemas barang yang akan dibawa nanti. Seperti biasa bawa barang-barang yang memang berfungsi bukan sekedar untuk gaya-gayaan. Baju kaos dan celana beberapa lembar, alat-alat mandi, cemilan selama di atas kapal itu hal wajib.
Di hari H aku sudah berkemas barang yang akan dibawa. Ketika sudah bersiap untuk berangkat ke pelabuhan tiba-tiba aku mendapat SMS dari Pelni berupa pemberitahuan bahwa keberangkatan hari ini terlambat yang tadinya pukul 21.00 berubah menjadi 23.00. Jadinya aku sempat bersantai-santai dulu beberapa jam sebelum berangkat.
Keren ya sekarang Pelni. Beli tiket mudah, SMS pemberitahuan soal perubahan jadwal juga sudah oke.
Okeh setelah aku tiba di Pelabuhan Semayang Balikpapan dengan diantar mama tercinta aku mempercepat langkah menuju gedung pelabuhan. Sekarang tidak semua orang bisa masuk pelabuhan khusus penumpang saja yang bisa masuk dengan cara menunjukkan tiket dan tangan kita akan diberi stempel pertanda telah melewati pemeriksaan.
Begitu aku menuju loket cekin tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara seseorang perempuan dibelakangku. Aku pun menoleh dan ternyata yang memanggilku adalah teman lama waktu masih di bandara Sepinggan dulu. Hoaaah lama ga ada kabar bertahun-tahundan rupanya kita bertemu lagi di Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Dari dia jugalah aku tau kalau kapal yang akan datang nanti terlambat lagi. Setelah cekin akhirnya kita bicara hal-hal lucu dimasa lalu. Mengenang cerita ditempat kerja yang lama lah ya.
Ohya Terminal Penumpang Pelabuhan Semayang ini termasuk masih baru lah ya. Dengan fasilitas yang sudah bagus seperti Bandara. Tersedia mesin pemindai X-Ray, ruang tunggu yang bagus dan nyaman dengan penyejuk udara, kamar mandi yang bersih, tersedia ruangan menyusui dan ruangan khusus difabel, tersedia layar informasi cuaca dari BMKG. Kebetulan beberapa hari sebelum keberangkatanku cuaca sedang buruk-buruknya. Badai dimana-mana, hujan deras juga sering turun secara random.
Setelah lama menunggu akhirnya datang juga kapal Labobar yang aku tunggu-tunggu. Kapalnya besar sekali seperti hotel yang mengapung.
Penumpang didalam ruang tunggu sudah mulai beranjak bersiap2 untuk naik keatas kapal. Semua pada buru-buru untuk segera naik agar mendapatkan tempat tidur diatas kapal. Sedangkan buruh bagasi di dalam dan luar gedung juga sudah siaga ditempatnya untuk mengangkut barang bawaan penumpang.
Riuhnya lagi tuh waktu pada berebutan naik ke atas kapal. Udah deh dorong-dorongan, senggol-senggolan, kaki keinjak sudah biasa.
Nah karena perginya sendirian aku sempat mikir duh nanti siapa yaaa orang yang tidur di dekatku. Semoga dapat orang yang baik-baik dan tidak ribet.
Setelah mendapatkan tempat tidur yang kupikir cukup nyaman letaknya (berada di pojokan) tak lama kemudian datanglah dua orang pria muda yang masih seumuran dan mereka juga cukup asik untuk bercerita.
Tak lama kemudian kami ketambahan lagi dua orang kakak-adik perempuan yang menemani perjalanan di Kapal Labobar ini dan mereka berdua turun di Pantoloan (Palu). Yeaay makin rame kan jadinya. Syukurlah barisan tempat tidur kami diisi dengan orang-orang muda dan gak rewel.
Setelah kapal mulai menjauh dari pelabuhan Balikpapan barulah kami masuk ke dalam kapal untuk tidur dan beristirahat malam. Tadinya kita asik berdiri-berdiri di anjungan kapal untuk melihat pemandangan waktu baru naik keatas kapal.
Ternate aku siap untuk mendatangimu....
Malam pun terlewati setelah beberapa saat bercerita-cerita receh untuk menemani terlelap bersama dengan orang-orang baru yang kukenal.
Setelah mentari pagi bersinar dan silaunya menerangi ruangan dalam kapal barulah kami semua merasa lapar dan sialnya kami semua kesiangan untuk mengambill jatah sarapan.! hikss. Kami tidak mendengar pengumuman untuk pengambilan sarapan karena asik terlelap. Terpaksa deh beli nasi kotak diatas kapal yang dijual petugas dengan cara berkeliling.
Daripada lapar dan sakit maag kan. Lauk yang dijual sih ayam goreng tepung rica-rica, ikan rica-rica, bakso da nasi goreng. Semua menu tadi dijual dengan harga sama Rp 30.000.
Diatas kapal aku bertemu dua orang penumpang yang kebetulan aku kenal. Yang pertama itu mantan rekan kerja di kantor yang sudah pensiun. Pak Haji Akib sih aku sering memanggilnya. Aku ketemu waktu aku asik keliling bagian kapal dan beliau rencananya turun di Pantoloan. Yang kedua aku ketemu dengan teman gereja papa dari Samarinda dengan tujuan Bitung. Hahaha sempit yaa dunia.
Memang bener kita tuh gak pernah tau bakalan ketemu dengan siapa, kapan dan dimana. Itulah serunya hidup.
Habis makan pagi yang tertunda tadi aku sih lebih memilih tidur karena beberapa hari sebelum aku berangkat benar-benar kurang banget jam istrirahatnya. Jadi kali ini aku pilih lebih banyak tidur deh mumpung lagi libur diatas kapal dan lagi gak ada kegiatan juga.
Setelah pulas tidur siang ternyata kapal sudah tiba di Pantoloan (Palu). Kapal Labobar ini sedang mendekat untuk bersandar di pelabuhan. Seperti biasa jika kapal hendak sandar maka akan dipandu oleh kapal kecil milik pelabuhan setempat.
Tak lama setelahnya kapal pun sandar dan yah kami berpamitan dengan kakak-adik perempuan yang memang turun di Pantoloan dan aku pun memilih untuk turun sejenak disekitar pelabuhan untuk sekedar melihat-lihat suasana Pelabuhan Pantoloan.
Pelabuhan ini tak terlalu besar dan masih terdapat Rumah Sakit Apung (Kapal yang dimodifikasi sedemikian rupa menjadi Rumah Sakit Darurat pasca musibah tsunami Palu & Donggala). Kapal yang terseret ke daratan pasca tsunami juga masih dapat dilihat loh.
Disekitar pelabuhan banyak sekali pedagang minuman & makanan ringan serta buah-buahan lokal seperti mangga, durian, pisang, manggis, duku dll.
Setelah puas berkeliling sekitar pelabuhan Pantoloan saatnya aku kembali menuju kapal Labobar. Karena sesuai pengumuman kapal hanya sandar selama satu jam disini. Gak mau kaaan ketinggalan kapal disini.
Selalu bawa tiket kapal kemanapun pergi yaaa. Biar ga dikira penumpang gelap. Hehe
Demikian cerita bagian 1 ini. Cerita berikutnya nanti aku tulis di postingan selanjutnya yaa.
Hiburan di atas kapal biar ga bosan sih :
a. Dengerin musik offline dari Hp
b. Nonton siaran TV ditiap-tiap dek ada kok.
c. Main kartu.
d. Ngobrol ke sesama penumpang..
e. Liat pemandangan dari anjungan kapal.
f. Jalan-jalan keliling kapal.
g. Ikutan nyanyi bareng organ tunggal dikafe.
h. Duduk duduk di lantai atas sambil liat-liat pemandangan.
i. Ingat-ingatmantan cerita humor lucu.
Wahh menarik nih pikirku. Tanggal libur dan tanggal kapal laut berangkat dari Balikpapan sudah klop nih.
Harga tiket kapal laut juga ga semahal harga tiket pesawat.
Terus juga aku dari dulu kepingin banget berlayar naik kapal dan jadi kurasa inilah waktu yang pas untuk aku berlibur dengan berlayar bersama Km. Labobar!
Wohoooooo.
Pilihannya .... antara Ternate atau Sorong.
Ternate : Dari sini aku bisa menyebrang ke pulau Halmahera menuju Jailolo, Tobelo dan lanjut Morotai bisa sekaligus menemui sepupu-sepupu dari pihak papa yang mana dari dulu aku ga pernah punya kesempatan untuk berkumpul bersama mereka. Ditambah lagi aku juga ingin sekali melihat pulau Morotai karena papa dulu lahir dan besar di Pulau Morotai!
Sorong : Aku bisa berlayar ke Raja Ampat, bisa main air snorkling atau bermanja-manja dipantai. Terus setelah selesai mainan di Raja Ampat aku bingung mau kemana lagi. Keliling di kota Sorong juga aku ga terlalu kepengin sih. Terus juga orangtua nyaranin mending turun di Ternate aja.
Yaudah berbekal pertimbangan diatas.... aku akhirnya memilih untuk turun di Ternate. Apapun yang terjadi harus turun disana. Beberapa hari sebelum berangkat aku mendengar dan melihat berita soal buruknya cuaca, terdapat badai dan hujan dimana-mana, berita kapal ferry yang terhantam ombak besar dilaut tidak menyurutkan niatku untuk berlayar ke Ternate naik kapal laut KM. Labobar.
Beberapa orang yang mengetahui rencanaku untuk berlayar mereka pada mematahkan niatku dengan komentar gak penting seperti "Ngapain naik kapal capek-capekin, naik pesawat aja kenapa" atau "km sendirian naik kapal yakin? gak mabuk laut apa? gak takut kecurian apa? ga takut kesasar apa?" serta berbagai komentar yang aku pun ga butuh sebenarnya.
Cukup dengan tidak berkomentar negatif sih sebenarnya sudah cukup buatku. Males banget dengerin omongan yang gak penting macam itu.
Toh juga yang punya rencana aku dan pastinya aku sudah mempertimbangkan segala sesuatunya kan?
Yap... akhirnya setelah aku memesan tiket melalui aplikasi mobile Pelni. Aku pun segera membayarnya.
Balikpapan-Ternate 1 Feb 2019 jam 21.00 sudah oke. Setelah tiket lunas terbayar (pelunasan tiket kulakukan dengan membayar di payment point Indomaret) tinggal tukar struk pembayaran tadi ke loket Pelni di Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Tiket sudah ditangan dan saatnya berkemas-kemas barang yang akan dibawa nanti. Seperti biasa bawa barang-barang yang memang berfungsi bukan sekedar untuk gaya-gayaan. Baju kaos dan celana beberapa lembar, alat-alat mandi, cemilan selama di atas kapal itu hal wajib.
Di hari H aku sudah berkemas barang yang akan dibawa. Ketika sudah bersiap untuk berangkat ke pelabuhan tiba-tiba aku mendapat SMS dari Pelni berupa pemberitahuan bahwa keberangkatan hari ini terlambat yang tadinya pukul 21.00 berubah menjadi 23.00. Jadinya aku sempat bersantai-santai dulu beberapa jam sebelum berangkat.
Keren ya sekarang Pelni. Beli tiket mudah, SMS pemberitahuan soal perubahan jadwal juga sudah oke.
Okeh setelah aku tiba di Pelabuhan Semayang Balikpapan dengan diantar mama tercinta aku mempercepat langkah menuju gedung pelabuhan. Sekarang tidak semua orang bisa masuk pelabuhan khusus penumpang saja yang bisa masuk dengan cara menunjukkan tiket dan tangan kita akan diberi stempel pertanda telah melewati pemeriksaan.
Begitu aku menuju loket cekin tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara seseorang perempuan dibelakangku. Aku pun menoleh dan ternyata yang memanggilku adalah teman lama waktu masih di bandara Sepinggan dulu. Hoaaah lama ga ada kabar bertahun-tahundan rupanya kita bertemu lagi di Pelabuhan Semayang Balikpapan.
![]() |
Kaget, tiba-tiba ada yang memanggil ternyata seorang teman lama. Dulu sama-sama pernah di Bandara Sepinggan Balikpapan. |
Dari dia jugalah aku tau kalau kapal yang akan datang nanti terlambat lagi. Setelah cekin akhirnya kita bicara hal-hal lucu dimasa lalu. Mengenang cerita ditempat kerja yang lama lah ya.
Ohya Terminal Penumpang Pelabuhan Semayang ini termasuk masih baru lah ya. Dengan fasilitas yang sudah bagus seperti Bandara. Tersedia mesin pemindai X-Ray, ruang tunggu yang bagus dan nyaman dengan penyejuk udara, kamar mandi yang bersih, tersedia ruangan menyusui dan ruangan khusus difabel, tersedia layar informasi cuaca dari BMKG. Kebetulan beberapa hari sebelum keberangkatanku cuaca sedang buruk-buruknya. Badai dimana-mana, hujan deras juga sering turun secara random.
![]() |
Suasana ruang tunggu pelabuhan Semayang Balikpapan. |
Setelah lama menunggu akhirnya datang juga kapal Labobar yang aku tunggu-tunggu. Kapalnya besar sekali seperti hotel yang mengapung.
![]() |
Km. Labobar hendak sandar di Pelabuhan Semayang Balikpapan. |
Penumpang didalam ruang tunggu sudah mulai beranjak bersiap2 untuk naik keatas kapal. Semua pada buru-buru untuk segera naik agar mendapatkan tempat tidur diatas kapal. Sedangkan buruh bagasi di dalam dan luar gedung juga sudah siaga ditempatnya untuk mengangkut barang bawaan penumpang.
Riuhnya lagi tuh waktu pada berebutan naik ke atas kapal. Udah deh dorong-dorongan, senggol-senggolan, kaki keinjak sudah biasa.
Nah karena perginya sendirian aku sempat mikir duh nanti siapa yaaa orang yang tidur di dekatku. Semoga dapat orang yang baik-baik dan tidak ribet.
Setelah mendapatkan tempat tidur yang kupikir cukup nyaman letaknya (berada di pojokan) tak lama kemudian datanglah dua orang pria muda yang masih seumuran dan mereka juga cukup asik untuk bercerita.
Tak lama kemudian kami ketambahan lagi dua orang kakak-adik perempuan yang menemani perjalanan di Kapal Labobar ini dan mereka berdua turun di Pantoloan (Palu). Yeaay makin rame kan jadinya. Syukurlah barisan tempat tidur kami diisi dengan orang-orang muda dan gak rewel.
Setelah kapal mulai menjauh dari pelabuhan Balikpapan barulah kami masuk ke dalam kapal untuk tidur dan beristirahat malam. Tadinya kita asik berdiri-berdiri di anjungan kapal untuk melihat pemandangan waktu baru naik keatas kapal.
![]() |
Pelabuhan Semayang Balikpapan dari atas Kapal Labobar |
Ternate aku siap untuk mendatangimu....
Malam pun terlewati setelah beberapa saat bercerita-cerita receh untuk menemani terlelap bersama dengan orang-orang baru yang kukenal.
Setelah mentari pagi bersinar dan silaunya menerangi ruangan dalam kapal barulah kami semua merasa lapar dan sialnya kami semua kesiangan untuk mengambill jatah sarapan.! hikss. Kami tidak mendengar pengumuman untuk pengambilan sarapan karena asik terlelap. Terpaksa deh beli nasi kotak diatas kapal yang dijual petugas dengan cara berkeliling.
![]() |
Salah satu pojok yang menjual makanan di Km. Labobar |
Daripada lapar dan sakit maag kan. Lauk yang dijual sih ayam goreng tepung rica-rica, ikan rica-rica, bakso da nasi goreng. Semua menu tadi dijual dengan harga sama Rp 30.000.
![]() |
Saya beruntung mendapat teman seperjalanan yang masih muda dan asik-asik. |
![]() |
Antrian untuk ambil jatah makan setiap pagi, siang dan malam. |
Diatas kapal aku bertemu dua orang penumpang yang kebetulan aku kenal. Yang pertama itu mantan rekan kerja di kantor yang sudah pensiun. Pak Haji Akib sih aku sering memanggilnya. Aku ketemu waktu aku asik keliling bagian kapal dan beliau rencananya turun di Pantoloan. Yang kedua aku ketemu dengan teman gereja papa dari Samarinda dengan tujuan Bitung. Hahaha sempit yaa dunia.
![]() |
Ketemu pak Haji Akib. Dulu satu tempat kerja dengan saya. Beliau turun di Pantoloan (Palu). |
Memang bener kita tuh gak pernah tau bakalan ketemu dengan siapa, kapan dan dimana. Itulah serunya hidup.
Habis makan pagi yang tertunda tadi aku sih lebih memilih tidur karena beberapa hari sebelum aku berangkat benar-benar kurang banget jam istrirahatnya. Jadi kali ini aku pilih lebih banyak tidur deh mumpung lagi libur diatas kapal dan lagi gak ada kegiatan juga.
Setelah pulas tidur siang ternyata kapal sudah tiba di Pantoloan (Palu). Kapal Labobar ini sedang mendekat untuk bersandar di pelabuhan. Seperti biasa jika kapal hendak sandar maka akan dipandu oleh kapal kecil milik pelabuhan setempat.
![]() |
Iseng berfoto manjah saking bingung mau ngapain lagi yaa. |
Tak lama setelahnya kapal pun sandar dan yah kami berpamitan dengan kakak-adik perempuan yang memang turun di Pantoloan dan aku pun memilih untuk turun sejenak disekitar pelabuhan untuk sekedar melihat-lihat suasana Pelabuhan Pantoloan.
Pelabuhan ini tak terlalu besar dan masih terdapat Rumah Sakit Apung (Kapal yang dimodifikasi sedemikian rupa menjadi Rumah Sakit Darurat pasca musibah tsunami Palu & Donggala). Kapal yang terseret ke daratan pasca tsunami juga masih dapat dilihat loh.
![]() |
Km. Labobar akan sandar pada pelabuhan Pantoloan. |
![]() |
Runah Sakit Apung masih bersandar di Pelabuhan Pantoloan. Eks dulu musibah gempa bumi. |
![]() |
Banyak anak-anak muda yang jadi relawan loh di Rumah Sakit Apung ini. |
Disekitar pelabuhan banyak sekali pedagang minuman & makanan ringan serta buah-buahan lokal seperti mangga, durian, pisang, manggis, duku dll.
![]() |
Ini teman-teman seperjalanan saya. Dua perempuan kakak-adik ini turun disini, Pelabuhan Pantoloan. |
![]() |
Banyak pedagang buah lokal di pelabuhan Pantoloan. |
![]() |
Kantor Syahbandar Pelabuhan Pantoloan Palu. |
![]() |
Gedung Pelabuhan Penumpang Pantoloan. |
![]() |
Seperti ini nih situasi Pelabuhan Palu. |
![]() |
Begini suasana di Pelabuhan Pantolan. |
Setelah puas berkeliling sekitar pelabuhan Pantoloan saatnya aku kembali menuju kapal Labobar. Karena sesuai pengumuman kapal hanya sandar selama satu jam disini. Gak mau kaaan ketinggalan kapal disini.
![]() |
Puas jalan-jalan sebentar di darat ayo naik kapal lagi. |
Selalu bawa tiket kapal kemanapun pergi yaaa. Biar ga dikira penumpang gelap. Hehe
Demikian cerita bagian 1 ini. Cerita berikutnya nanti aku tulis di postingan selanjutnya yaa.
Hiburan di atas kapal biar ga bosan sih :
a. Dengerin musik offline dari Hp
b. Nonton siaran TV ditiap-tiap dek ada kok.
c. Main kartu.
d. Ngobrol ke sesama penumpang..
e. Liat pemandangan dari anjungan kapal.
f. Jalan-jalan keliling kapal.
g. Ikutan nyanyi bareng organ tunggal dikafe.
h. Duduk duduk di lantai atas sambil liat-liat pemandangan.
i. Ingat-ingat
![]() |
Ada toko baju di dalam Km. Labobar |
![]() |
Tumpukan air mineral dan kemasan untuk makanan di kapal. |
![]() |
Kala mau ambil jatah makanan jangan lupa bawa tiket kapalmu yaa. |
![]() |
Begini nih penampakan jatah makanannya. Sudah lebih baik kan. |
![]() |
Awak Kapal, aku seneng aja liat seragam serba-putih mereka ini. |
![]() |
Wonderful Indonesia. |
Terimakasih sudah membaca tulisan ini, untuk cerita bagian ke-2 bisa klik disini ya man-teman.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusTerbaik in.. berjalan-jalan dibawa kapal cruise gitu :D
BalasHapusBalik Papan ya.. jauh sekali itu tak akan diusahakan utk sampai di sana :D