Barong Tagalog, pakaian pria nasional di Filipina. |
Sejarah :
Saat pendudukan lebih dari 300 tahun oleh Spanyol di Filipina (1561-1889) penduduk pria lokal Filipina wajib memakai baju yang sekarang dinamakan Barong Tagalog.
Barong Tagalog adalah baju pria berkerah yang tidak dimasukkan kedalam celana, tidak berkantung juga transparan / tembus pandang. Baju ini dimaksudkan untuk mencegah orang Filipina menyembunyikan sesuatu dalam kantong bajunya, entah barang curian atau senjata tajam.
Spanyol mewajibkan pemakaian baju ini kepada semua orang Filipina tanpa peduli tingginya jabatan mereka di masyarakat guna menunjukkan perbedaan antara orang Spanyol yang kaya raya dengan penduduk miskin Filipina.
Setelah Filipina merdeka, presiden mereka Manuel Quezon mempopulerkan pemakaian baju ini. Sebelumnya baju ini identik dengan kelas bawah. Ketika dipopulerkan oleh presiden dengan cara selalu memakai baju ini pada acara resmi kenegaraan maka baju ini pun semakin banyak digunakan juga oleh para petinggi Filipina.
Kini baju ini wajib dipakai oleh tamu negara Filipina dan baju ini juga sering dipakai untuk acara resmi lainnya seperti pernikahan, acara Gereja, dll.
Aslinya baju ini terbuat dari serat nanas yang dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi sehelai kain serta di bordir menggunakan tangan manusia. Masa kini ada banyak bahan sintetis yang dipakai untuk menggantikan serat nanas yang kaku itu makanya ada banyak warna-warna selain warna cokelat muda yang ngetren dipakai oleh para pria Filipina. Bordir juga banyak yang menggunakan mesin.
Bahkan di Jakarta terdapat pengusaha asal Filipina yang sukses mengawinkan budaya membatik Indonesia dengan baju Barong Tagalog. Motif batik memenuhi kain pada baju Barong Tagalog tersebut. Keren yaa.
Biasanya Baju Barong Tagalog ini dipakai sebagai dress code pengunjung/tamu kenegaraan Filipina atau bahkan dipakai saat parade para atlit nasional Filipina pada pembukaan acara event olahraga international.
Salah satu universitas negeri terkenal di Filipina yaitu UP (University of the Philippines) Diliman mewajibkan pemakaian busana Barong Tagalog untuk pria dan baju Maria Clara untuk wanita sebagai busana saat acara resmi wisuda para mahasiswa dan dosen serta rektor universitas. Persis seperti pemakaian baju kebaya dan kemeja batik wisudawan mahasiswa/i kampus dalam negeri gitu.
Kampus UP Diliman menetapkan aturan warna wajib pada busana wisuda harus memakai Baju Barong Tagalog dan Baju Maria Clara berwarna beige/krem dengan celana kain warna hitam. Selain itu para wisudawan pria dan wanita wajib memakai selempang kain tenunan khas Filipina yg berwana hijau-merah dengan tenunan huruf Baybayin aksara asli Filipina (seperti Huruf Hanacaraka-nya Filipina lah).
Para pejabat negara Filipina juga sering memakai Baju Barong Tagalog dalam acara resmi kenegaraan. Coba deh lihat di YouTube atau googling tentang acara SONA yg isinya semacam public hearing dan evaluasi kinerja pemerintahan Filipina. Disitu para pejabat memakai baju Barong Tagalog dan baju Maria Clara (Pakaian Tradisional Wanita Filipina).
Manny Pacquiao alias Pacman juga sering terlihat dalam balutan busana Barong Tagalog.
Warna Baju Barong Tagalog ini umumya berwarna beige / krem tapi sekarang sudah banyak dibuat banyak warna lain seperti putih, hitam, hijau, merah, biru. Jika memakai baju Barong Tagalog lumrah nya memakai celana kain warna hitam.
Baju Barong Tagalog ini saya beli di toko Kultura di salah satu mall Kota Manila.
Ohya saat ini juga banyak wanita yang memakai pakaian Barong Tagalog ini. Tampilan elegan dengan topi fedora. Jadi tak melulu khusus untuk para pria Filipina saja, perempuan Filipina juga bisa dan tidak ada larangan memakai baju Barong Tagalog ini.
Ohya saat ini juga banyak wanita yang memakai pakaian Barong Tagalog ini. Tampilan elegan dengan topi fedora. Jadi tak melulu khusus untuk para pria Filipina saja, perempuan Filipina juga bisa dan tidak ada larangan memakai baju Barong Tagalog ini.
Belajarlah dari Barat tetapi jangan mencoba menjadi seperti Barat. -Tan Malaka-
Sudah seperti orang Filipina tidak? |
Bordiran cantik pada baju Barong Tagalog. |
Wah, pengen banget saya memakai baju itu. Kira-kira di Indonesia ada yang jual tidak ya?
BalasHapus