Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Maluku

Cantiknya Danau Galela Telaga Biru, Tobelo di Halmahera Maluku Utara

Kalau lagi di Tobelo, Pulau Halmahera di Maluku Utara cobalah mampir kesini ke danau Galela yang ukurannya sangat besar. Airnya jernih dan bersih biasa dimanfaatkan sebagai air baku rumah tangga penduduk sekitarnya. Bahkan di beberapa spot, terlihat tempat makan dengan menu ikan-ikan yang di dapat dari hasil keramba di danau Galela ini. Selain itu ada juga sih bebek-bebekan yg dikayuh kaki tapi ga dulu deh mainan itu capek. Mending duduk manja dan menikmati sajian ikan nila bakar dan pisang mulut bebek yg digoreng. Nah beruntungnya saat diriku kesana cuaca sedang mendung dan matahari tentu saja tidak bersinar secerah biasanya. Jadinya suhu udara lebih adem dan lebih nyaman berada di luar ruangan. Semoga Danau Galela ini tetap bersih, terawat dan dijaga ya kelestarian airnya supaya tetap bisa dimanfaatkan keberadaannya secara maksimal. Berfoto di danau Galela Tampak samping danau Galela Banyak keramba ikan peliharaan warga sekitar Tempat makan diatas air danau gitu, hati-hati tenggelam

Intip Sedikit Kota Ternate, Maluku Utara-Indonesia

Setelah beberapa kali ke sini, baru ini diriku sempat mengambil banyak foto seputar kota Ternate, sebuah Pulau rempah-rempah yang membuat dunia barat terpecah peperangan dalam perebutan kekuasaan antara Spanyol-Portugal untuk bisa mendapatkan kendali penuh. Dahulu kala tanaman rempah-rempah sangat laku sekali di dunia barat, maklum iklim di Eropa tidak memungkinkan bisa ditanami dan ditumbuhi oleh berbagai tanaman rempah yang bisa dipakai sebagai bahan masakan dan obat. Salah satu rempah yang terkenal karena harganya sangat mahal adalah buah Pala yang merupakan tumbuhan asli Pulau Ternate, karena jalur Sutera saat itu banyak dipenuhi perampok yang sadis, maka dunia barat mencoba berlayar untuk menghindari jalur Sutera, tak disangka penemuan rute pelayaran itu malah berujung ditemukannya Pulau Ternate. Saat ini Pulau Ternate adalah sebuah daerah di provinsi Maluku Utara, merupakan kota yang paling ramai dan paling lengkap di Maluku Utara, pulau Ternate tidak bisa dijadikan ibukota provi

Santap Malam di RM Dabiloha Tobelo, Halmahera.

Waktu santap malam saya sempat kaget karena sebenarnya warga Tobelo yang memang bermukim di pesisir pantai Halmahera ternyata sangat menyukai masakan ikan sungai/air tawar seperti ikan Nila, Mas dan Gurame. Mungkin mereka butuh variasi makanan yang berbeda. Biasanya mereka santap sari laut jadi mereka sangat suka santapan ikan air tawar. Di kota Tobelo, Halmahera, Maluku Utara salah satu tempat makan yang sudah terkenal di antara warga lokal untuk santap ikan air tawar ya di Rumah Makan Dabiloha. Disitu ikan air tawar yang saya pesan yaitu ikan Nila dibakar dan disajikan dengan cocolan sambal dabu-dabu manta dan sayur andalan tumis Kangkung bunga Pepaya. Jangan lupa pisang goreng Mulu Bebek. Haha. Puas sekali malam itu saya makan. Terima Kasih sepupuku, Yessi, Ci Yeyen yang sudah mengajak diriku makan di RM Dabiloha, Tobelo. Menu makan malam, Ikan Nila Keluarga Besar di Tobelo Rumah Makan Dabiloha Tobelo

Gereja Katolik di pulau Morotai, kampung halaman papa

Saat menyusuri jalanan beraspal yang lengang di Pulau Morotai saat itu udara sangat kering dengan sinar matahari yang semangat-semangatnya bersinar rasanya kepala ini mendidih dan disaat itupula mata ini melihat sebuah bangunan yang terlihat seperti Gereja Katolik. Bagian Depan Gedung Gereja Hati Kudus Yesus, Daruba Morotai. Lantas saya pergi kesitu untuk sekedar mampir karena rasa penasaran yang tidak terbendung. Gereja Katolik pada jaman penjajahan Spanyol-Portugis merupakan mayoritas di pulau Morotai, namun masa kini Gereja Katolik umatnya lebih sedikit dibandingkan umat Gereja Protestan. Maka saya pun memberanikan diri ke Gereja Katolik yang bernama Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, Daruba Morotai yang berada persis di ruas jalan utama. Suasana di dalam Gereja sangat tenang sekali dan sunyi, kebetulan memang saat saya berkunjung bukan di hari Minggu maka wajar jika sangat sepi dan sunyi. Sudah SAH ke Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, Daruba Morotai karena sudah berfoto. Foto Interior

Blusukan ke Pasar Pulau Morotai, Maluku Utara

Saat pagi hari di Pulau Morotai saya diajak oleh kerabat Papa waktu kecil untuk ke pasar tradisional. Tentu saja berbagai kebutuhan sembako, sayuran dan hasil laut dijual di pasar Morotai. Pasarnya tidak terlalu besar dan memang tipikal warga di daerah mereka saling kenal dan bertegur sapa jika berpapasan di pasar. Suasana yang hangat seperti itu mana pernah terjadi di kota besar. Saya membeli jajan pasar untuk mengganjal perut yang sudah berbunyi-bunyi minta diisi makanan. Ikan laut yang masih segar Teman sekolah smasa kecil papa dan om saya Kekayaan hasil laut yg melimpah Surganya ikan laut Ikan Tuna Ikan asap Ikan Cakalang Fufu Kue-kue sedap Penjual jajan pasar

Menikmati Hidangan Sari Laut di Sentra Kuliner Pulau Morotai, Halmahera.

Ketika malam tiba di Pulau Morotai yang tidak terlalu ramai kala itu saya diajak untuk ke Sentra Kuliner Sari Laut yang ada di dekat Pelabuhan Speedboat Pulau Morotai. Sebuah spot yang ramai dikunjungi warga lokal untuk sekedar santap malam atau memang ingin mencuci mata. Disana benar-benar ramai waktu saya datangi. Ciri khas fisik penduduk Morotai seperti pada umumnya warga Maluku Utara, seperti campuran antara ras Melanesia dengan ras Melayu sehingga wajahnya memiliki pesona tersendiri.  Balik lagi soal Sentra Kuliner, saat itu saya mencoba masakan ikan laut yang saya lupa ikan apakah itu namanya. Kebetulan saat itu sepertinya sedang malam minggu jadinya ada live music yang menambah semarak suasana Sentra Kuliner Morotai. Pemusik sedang perform Santap malam dulu. Deretan meja kursi Ahh siap Sudut tempat kopi Sentra Kuliner Morotai

Susur Perahu di Tanjung Bongo, Tobelo, Halmahera Maluku Utara

 Tanjung Bongo, Keindahan Laut di Tobelo. Sebagai daerah yang memang berada persis di pesisir pantai maka kota Tobelo sudah tentu memiliki spot wisata bahari yang indah. Posisi pesisir pantai kota Tobelo sebenarnya dekat sekali dengan Samudera Pasifik maka tentu saja keindahan bawah lautnya sudah pasti beragam. Kalau hanya sekedar menikmati laut tanpa harus menyelam diving sangat bisa kok kita mampir ke Tanjung Bongo. Air laut Tanjung Bongo jernih kan. Tanjung Bongo dapat dicapai dari kota Tobelo dengan cara menyeberang dengan perahu kecil bermesin, kalau mendayung kurasa sudah tidak jamannya lagi karena capek.   Sebenarnya Tanjung Bongo adalah gugusan batu-batu karang yang terdapat Laguna, atau air laut yang terjebak di dalam batu karang. Air laut di dalam Laguna Tanjung Bongo tentu sangat jernih berwarna tortoise. Menggugah hati untuk cebur ke air laut. Sayang namanya juga gugusan batu karang, jadinya memang banyak sekali batu karang di Tanjung Bongo, sehingga menyulitkan untuk beren

Patung Teruo Nakamura Pejuang Perang Dunia II Jepang yang Hidup di Dalam Hutan Pulau Morotai.

 Kisah Prajurit Jepang Bertahan Sendirian Dalam Hutan Puluhan Tahun. Kisah perang dunia ke II meninggalkan banyak cerita entah kisah haru perjuangan kemerdekaan atau kisah heroik atau bahkan kisah diluar dugaan seperti yang terjadi pada prajurit Teruo Nakamura seorang Taiwan yang direkrut Kaisar Jepang sebagai Prajurit Jepang dalam perang dunia ke II di Pulau Morotai. Setelah perang dunia ke II usai dengan ditandainya penyerahan Jepang kepada pihak Sekutu akibat bom Atom yang menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki maka kekuatan Jepang di Asia Tenggara termasuk di Indonesia semakin melemah. Pihak Jepang banyak yang menyerah kala itu termasuk di Pulau Morotai. Banyak tentara Jepang yang kembali pulang ke negaranya namun ada satu orang yang masih bertahan di dalam hutan dan masih mengira misi perang dunia sudah usai. Nama prajurit Jepang yang bertahan di dalam hutan itu bernama Teruo Nakamura. Patung Teruo Nakamura di Pulau Morotai sebagai pengingat kisah ini. Ia kehilangan teman seper

Sensasi Menyeberang ke pulau Morotai dari Tobelo Halmahera

Menyeberang  Tobelo-Morotai. Setelah berjalan jauh dari Kota Balikpapan Kalimantan Timur hingga tiba di Kota Tobelo Maluku Utara, kisah perjalanan dari Kota Balikpapan dapat dibaca disini.   Rasanya sungguh sayang sekali jika tidak menyebrang ke Pulau Morotai, secara sejarah Pulau Morotai adalah tempat berperang pasukan sekutu dan Jepang pada masa perang dunia ke II. Secara historis keluarga besar Papa termasuk Papa saya sendiri lahir dan besar di Pulau Morotai dan begitu panjang ceritanya hingga akhirnya kami termasuk saya besar di Kalimantan Timur. Gerbang Pelabuhan Tobelo Belum pernah sekalipun seumur-umur saya main ke Pulau Morotai dan saya bertekad dalam hati paling tidak suatu hari nanti saya HARUS bisa menginjakkan langsung kedua kaki saya di Pulau Morotai. Yah semacam napak tilas dulu Papa dan orangtuanya menghabiskan masa kecil seperti apa sih.  Nah rasanya tanggung jika sudah sampai kota Tobelo tapi tidak melanjutkan ke Pulau Morotai karena ya itu tadi, satu-satunya akses ke