Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Car Free Day Thamrin Jakarta

Boleh bang boleh. Kalau pas akhir pekan (hari Minggu) dan kebetulan lagi di kota Jakarta, saya selalu nyempatin diri dateng pagi-pagi ke daerah Thamrin, Jakarta Pusat. Biasanya saya sempatkan hadir lebih awal agar bisa ikut misa pagi pukul 6 di Gereja St.Theresia Menteng Jakpus. Lokasi Gereja ke jalan Thamrin deket banget, jalan kaki pun bisa, cuman butuh waktu 5 menit berjalan kaki dengan centil dan manja santai. Begitu misa selesai saya pun langsung berjalan kaki menuju kawasan Thamrin! Emang ada apa sih disana? itulohhh ada acara Car Free Day atau biasa disebut CFD. Jadi setiap hari minggu kawasan ini sejak pukul 6 - 10 pagi tertutup untuk kendaraan bermotor. Yang bisa melewati adalah pengendara sepeda dan pejalan kaki saja. Biasanya kegiatan dimanfaatkan para komunitas lari, penikmat gowes, ataupun pejalan kaki macam saya ini. Selain komunitas, banyak juga kok yang datang berduaaan, sekeluarga dan juga yang datang sendirian. Biasanya dipinggir jalan ada yang menggela

Talaga Sampireun, tempat makan asri ditengah riuhnya kota Jakarta.

Talaga Sampireun, rumah makan masakan Sunda. Ketika saya sedang berada di Jakarta yang selalu menyebalkan karena lalu lintas yang padat dan tidak beraturan saya diajak untuk pergi santap siang bersama di tempat yang namanya ke-Sunda-sunda-an di daerah Tangerang Selatan. Awalnya sih saya cuek aja karena memang gak tau dan gak nyangka kalau tempatnya bakalan keren, teduh dan asri. Yaahh tempat duduk masih penuh. Petugas reservasi. Pintu masuknya teduh banget. Saya tiba di tempat tersebut kala jam makan siang dan di akhir pekan! Tempatnya penuhhhh pengunjung banget dan parkiran kendaraan juga begitu. Berada di kawasan perumahan, Talaga Sampireun ini terletak diarea yang rindang karena banyak sekali pepohonan yang besar. Sejuk lah pokoknya, seperti oase dipadang pasir, demikian pula keberadaan tempat ini di tengah padatnya lalu lintas kota besar. Idealnya sih sebelum kesini kita harus pesan tempat dulu dengan menelpon minta dibuatin reservasi. Na

Liburan di hulu sungai Mahakam, Kutai Barat Kaltim

Jembatan yang membelah pedalaman Sungai Mahakam. Ketemu lagi semuanya. Apa kabar kalian semua? Kali ini aku akan membagikan pengalaman masuk ke hulu sungai Mahakam, melawan arus menuju Melak, Kab. Kutai Barat Kaltim. Dulu banget waktu masih kecil dan tinggal di kota Samarinda aku sering mendengar yang namanya Melak atau kadang orang-orang Dayak asal Kutai Barat yang tinggal dan menetap di kota Samarinda selalu bilang istilah "pergi ke Hulu" kalau mereka mau pulang kampung ke Melak Kutai Barat. Nama "Melak" lebih familiar daripada nama "Sendawar", padahal sih sebenarnya ibukota kab Kutai Barat ialah Sendawar. Tapi entah kenapa orang-orang selalu mengatakan "mau pergi ke Melak" daripada "mau pergi ke Sendawar". Waktu itu aku sama sekali tidak ada bayangan akan mengunjungi Kutai Barat bahkan sekedar berkhayal pun tidak. Kebanyakan temen-temen atau tetangga saya yang orang Dayak waktu di kota Samarinda merupakan warga suku