 |
Sesaat sebelum misa dimulai. |
Pelayanan gereja ke daerah yang sepi?
Kenapa tidak.
Saya lebih menganggapnya pelayanan rasa piknik.
Yah selain ikut merayakan misa bersama warga disana sekaligus saya menganggapnya piknik bersama. Bagaimana tidak, ketika berada di kota pastinya jenuh dengan rutinitas.
Sehingga pelayanan ke daerah yang sepi dan jauh dari kota merupakan bentuk penyegaran rohani. Yap, semua anggota paduan suara kami rela jauh-jauh hari mengatur sedemikian rupa agar jadwal yang ada jangan sampai bertabrakan dengan tugas pelayanan ini.
Perjalanan ini sendiri berjarak 45 km dari kota Balikpapan dan berada di daerah Samboja, Kutai Kartanegara Kaltim. Tepatnya berada di pinggir jalan poros antara kota Balikpapan-Samarinda.
Terletak diatas bukit dan dikelilingi hutan yang masih asri sehingga menambah kesan yang asik untuk didatangi.
Jadilah kami para anak-anak muda generasi bangsa bersiap untuk berangkat ketika hari H tiba.
 |
Sesaat sebelum berangkat. |
Kebetulan secara garis besar anggota kami ini terbagi wilayah berdasarkan tempat tinggal, ada yang berada di daerah Balikpapan Barat (Paroki Dahor) dan Balikpapan Timur (Paroki Sepinggan) serta beberapa dari kami masuk daerah Balikpapan Tengah (Paroki Prapatan).
 |
Pindah mobil karena kepenuhan muatan. |
 |
Duh kejedug pintu mobil, kesiaaan. |
Telah ditentukan keberangkatan nanti akan dibagi berdasarkan wilayah Dahor dan Sepinggan sehingga mereka yang berada di wilayah tersebut harus berkumpul di tempat yang telah disepakati.
Hehe. Maklum hanya ada 2 mobil dari kami yang tersedia. Karena untuk naik motor pun dirasa kurang praktis apakagi saat hari H cuaca sedang hujan. Sendu, kelabu gitu deh.
Perjalanan hanya memakan waktu antara 45-60 menit saja kok.
Tiba disana kami disambut anak-anak kecil yang asik bermain bersama pembina mereka.
 |
Anak-anak kecil asik bermain. |
Seperti biasa sebelum memulai misa kami pemanasan suara dulu agar dapat menampilkan yang terbaik tentunya.
 |
Pemanasan suara itu perlu dan penting. |
Suasana asri sungguh terasa disini. Banyak pepohonan rindang dan hijau sejauh mata memandang. Lumayan menghibur bagiku sih.
Gereja ini sungguh unik dengan tampilan yang tidak biasa. Memiliki banyak pintu masuk, banyak ornamen yang mencuri perhatian, banyak ukiran pahatan yang juga keren abis dan banyak sekali doa Salam Maria dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia maupun dunia!
Setelah misa selesai kami pun bergegas menyebrang jalan menuju tempat gua Maria dan tempat Jalan Salib berada.
 |
Di seberang gereja adalah Gua Maria. |
Kami berjalan kaki sebentar tak sampai 5 menit dan sampailah kami di Gua Maria tersebut. Saat hening dimulai. Masing-masing dari kami asyik berdoa dalam keheningan doa bersama ibu Maria.
 |
Ayo buruan jalannya. |
 |
Tiba di Gua Maria. |
 |
Patung ibu Maria & Yesus diukir dari kayu. |
Lega rasanya pelayanan hari itu telah selesai dan tibalah saatnya kami pulang kembali ke Balikpapan.
 |
Salah satu sudut yang keren. |
 |
Salah satu ukiran pahatan di dinding. |
 |
Doa Salam Maria dalam bahasa Batak Toba. |
 |
Doa Salam Maria dalam aksara Hanacaraka. |
 |
Doa Salam Maria dalam aksara Khmer, Kamboja. |
 |
Doa Salam Maria dalam aksara Hangul Korea. |
 |
Doa Salam Maria dalam bahasa Perancis. |
 |
Maria Fatima. |
 |
Setiap sudut gereja memiliki sudut apik untuk difoto. |
 |
Salah satu batu yang berasal dari Palestina ditanam pada dinding gereja. |
 |
Bergandengan tangan. |
 |
Di depan pintu masuk utama gereja. |
 |
Bahagia kan kami? |
 |
Perempuan yang paling cerewet. |
 |
Oom oom numpang ke depan dong. |
 |
Gembira dapat tumpangan. |
Komentar
Posting Komentar