Langsung ke konten utama

Jajanan pasar di kota Bangkok. Bersih, enak dan murah!

Nah loo ada yang bisa baca tulisan ini?

Thailand tak pernah bisa berhenti membuatku tercengang.

Entah orang-orangnya, budayanya, pakaian adatnya, aksaranya, bahasanya, agamanya, pertemuan tradisional dan moderen yang berbaur harmonis dan yang paling hakiki adalah......... Makanannya. UUUUUUUUUUH! Enak, murah dan ................. bersih loh. 

Penjualnya bersih, memakai sarung tangan, minyak goreng yang dipakai sepintas aku liat ga item-item banget kayak disini. Tukang gorengan di Indonesia mah minyak nya sudah kayak oli bekas gitu hitam pekat. Hmmm aku tidak menjelekkan tapi memang begitulah kenyataan yang aku liat.


Nah ketika aku berjalan kaki di belahan lain kota Bangkok yang bukan merupakan daerah destinasi favorit para turis asing aku menemukan berbagai penjaja makanan dan jajanan pasar ala Thailand. Aku lupa nama daerahnya namun aku bisa sampai disini karena aku random naik kendaraan umum dan dilanjut dengan berjalan kaki kearah keramaian warga lokal.

Yapp aku memang sengaja begitu supaya aku bisa tau secara langsung seperti apa sih suasanya asli Bangkok tanpa dibalut kepalsuan. Iya kepalsuan karena biasanya daerah yang sering dikunjungi turis itu biasanya daerah yang paling dipoles dibanding daerah lainnya. Semua fasilitas pasti diusahakan yang terbaik bukan?

Nah kalau bukan didaerah favorit pastinya semua tampak berbeda. Bersyukurlah saya sebagai warga negara Indonesia yang memang masih satu rumpun dengan warga ASEAN lainnya sehingga secara fisik saya tidak jauh berbeda dengan warga lokal negara-negara ASEAN lainnya. Itu artinya saya akan dianggap sebagai warga lokal juga jika saya tetap diam dan tidak berkata-kata, Hahaha kalau saya berkata-kata kan ketahuan bukan warga lokal karena tidak mengerti bahasa penduduknya. Dengan menjadi "warga lokal" saya akan merasakan bagaimana rasanya perlakuan mereka terhadap saya yang dikira "warga lokal" juga. Andaikata saya berciri fisik orang barat maka sudah pasti perlakuannya akan berbeda bukan?

Saat itu masih sekitar pukut 9.30 pagi namun cuaca matahari sedang menyengat terik dan sungguh panas. Saya memilih arah dimana tempat yang paling ramai saat itu. Ada banyak persimpangan jalan raya namun saya tidak mengerti nama daerah maupun nama jalannya. Umumnya semua dalam aksara Thailand.

Yasudahlah yang penting saya tahu nama daerah tempat saya tinggal jadi yah kalau pun saya tersesat saya masih bisa mencari taksi untuk mengantar saya pulang ke Khao San Road.

Mata dan kaki saya berayun menuju penjaja makanan jalanan. Wuihhhh banyaaaak sekali hidangan yang menggugah selera. Walaupun saya tidak tahu nama makanannya dan terbuat dari apa tapi pasti kalian juga akan merasakan hal yang sama. Kebetulan saya memang lebih suka jajanan pasar ketimbang jajanan ala toko kue roti moderen.
Nah kalo ini mirip seperti penjual es dawet gak sih kalo di Indonesia? haha

Sepanjang mata memandang semua nya menjual makanan dan ajaibnya rata-rata dagangan yang dijual berbeda satu dengan lainnya. Ahhhhhh sukak deh.

Selain makanan di keramaian yang sebenarnya itu adalah trotoar namun diberi tenda / terpal disepanjang trotoar tsb banyak juga kok pedagang lainnya seperti pedagang baju-baju hits masa kini, dompet, tas, buku-buku agama, jimat suci, rangakaian bunga segar untuk sembahyang, baju adat, toko peralatan telepon genggam, dsb.
Flower Garland alias Bunga segar yang dirangkai untuk keperluan sembayang.

 
Jajanan dari pisang yang dipanggang.

Dan yang sering aku perhatikan, mereka orang-orang Thailand itu disetiap lapak yang mereka buka selalu terdapat 3 buah bendera yaitu bendera negara mereka, Merah Putih Biru, bendera Kuning sebagai lambang Raja Thailand, bendera Biru muda sebagai lambang Ratu Thailand. Dari mana warna Kuning dan Biru ini ? Itu semua berdasarkan warna hari kelahiran Raja dan Ratu Thailand yang sesuai ajaran agama & kebudayaan mereka. Ohhh begitu.
Salah satu tempat makan yang asik di Bangkok. Tuh ada bendera Kuning & bendera Thailand kan?

Terus sebuah kebiasaan yang baik sebelum mereka membuka lapak mereka selalu berdoa ala Buddhist dengan mengatupkan tangan. Lapak mereka juga di percikkan oleh bendera Thailand atau diberi Jimat atau dipercikkan air suci atau bahkan diberikan sesajen yang biasanya berupa minuman dingin yang telah dibuka dan diberi sedotan namun tidak untuk diminum manusia. Kepercayaan mereka dalam hal arwah sangat tinggi loh. Umumnya minuman atau makanan persembahan tadi dipercaya untuk diberikan bagi arwah/roh penunggu disekitar tempat lapak tadi. Hmmm. unik ya.

 Ohya, pada lapak yang agak besar seperi kedai makanan, ruko yang disulap menjadi gerai makanan dan pujasera selalu diberikan bendera atau stiker Hijau, pertanda produksi mereka sudah diperiksa oleh otoritas Thailand, entah higienisnya, kebersihannya atau kontrol kualitasnya. Tapi memang sih walaupun hanya penjual makanan di jalan umumnya mereka para penjual itu sadar kebersihan. Tidak ada sampah yang berhambur, terus mereka menggunakan celemek, memakai sarung tangan karet/plastik ketika menjamah makanan, mengikat rambut (agar jangan sampai rambut masuk kedalam makanan), minyak gorengnya juga masih manusiawi lah ya warnanya tidak sampai hitam pekat.


Aku perhatikan juga mereka orang-orang Thailand itu sangaaaaat jarang sekali ada yang mengalami obesitas / kelebihan berat badan. Mungkin karena pola makan mereka yang kalau makan porsinya "sedikit" bagi orang Indonesia. Namun frekuensi makan mereka lebih sering, kalau kita orang Indonesia biasanya makan 3-4 kali sehari (tergantung kebiasaan dan pola makan tiap-tiap orang) dengan porsi yang wow. Nasinya segunung, belum lagi lauk pauknya bahkan belum lagi makannya nambah. Kalau di Thailand porsi makan mereka sedikit namuuuun dalam sehari mereka bisa makan lebih dari 5 kali. Hmmmm apa karena itu ya rahasia badan ramping ala mereka?

Entahlah tapi yang pasti mereka itu tidak sadar kalau tampang mereka rupawan. Yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng banyak berseliweran dijalan-jalan. Yapp... begitulah adanya.


Sampai jumpa lagi dalam tulisan selanjutnya,

Salam manis untuk kalian semua.




Tuh liat minyak gorengnya, masih berwarna bagus kan?


Warna-warni yang menggiurkan!

Duhhh abang jadi lapar.

Penganan nya ini loh tak berhenti membuatku lapar.


Jajanan apalagi ini? Banyaaaak banget.

Nah klo ini manisan atau asinan ya? entah deh tapi yang jelas rasanya enaaak.

Aduh aku gak tau namanya tapi aku suka rasanya, kecut masam pedas.

Komentar

Bacaan Terpopuler Blog Ini

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 1)

Pelabuhan Semayang Balikpapan Hai semuanya kali ini aku menulis tentang pengalamanku ketika pergi berlayar menuju Ternate dari kotaku Balikpapan dengan kapal KM Labobar Lah kok bisa ya naik kapal? emang liburnya berapa lama? terus kok bisa pas jadwal libur dengan jadwal kapal? Hehe akan kuceritakan asal muasal kenapa aku bisa pergi liburan dengan berlayar bersama KM. Labobar. Jadi pada akhir Januari 2019 itu aku sudah bisa libur selama 14 hari kalender (2 minggu).  Bingung kan mau libur pergi kemana. Mau pulang ke Samarinda ah terlalu sering dan sudah biasa. Gak perlu nunggu libur panjang kan aku bisa pulang ke Samarinda. Terus cek-cek lagi jadwal ke Bongao, Tawi-Tawi (Filipina) via Sandakan Malaysia kok menarik yaaa.. eh gak taunya dekat hari libur tiba-tiba di berita muncul kabar bahwa di daerah Sandakan khususnya Filipina bagian selatan lagi ricuh akibat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Filipina. Ada pengeboman rumah ibadah s

Balikpapan rasa Thailand, Mahavihara Buddha Manggala.

Arca Buddha Sukhotai yang di datangkan dari negara Thailand. Kala itu berawal dari rasa penasaran setelah sering melihat dari kejauhan dalam bis Balikpapan-Samarinda yang sering saya tumpangi, tampak samar-samar suatu bangunan menara berkilau emas diantara pepohonan dan hutan diruas jalan menuju kota Samarinda. Saat itu saya belum mengetahui jika tempat itu merupakan sebuah tempat peribadatan umat Buddhis, berbekal sepeda motor dan di pupuk oleh rasa keingintahuan yang besar, maka sore itu saya memutuskan mencari tahu apakah gerangan bangunan menara yang berkilau emas itu? Kebetulan tempat tinggal saya berada tidak jauh dari spot dimana saya suka melihat bangunan menara emas jika saya sedang dalam perjalanan menuju kota Samarinda. Berbekal sedikit informasi yang saya dapatkan, pelan-pelan saya menyusuri jalan menuju tempat misterius itu. Rasanya seperti lagi treasure hunt , sebentar-sebentar berhenti di pinggir jalan untuk mengamati apakah saya berada pada jalur yang benar

Jembatan Pulau Balang (Balikpapan-Penajam Paser Utara)

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman ketika berkunjung ke Pulau Balang, tempat dimana rencana-nya akan di bangun sebuah jembatan penghubung antara kota Balikpapan dan kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Seperti yang kita ketahui Balikpapan ialah sebagai salah satu pintu gerbang masuknya orang maupun barang dari dan ke Kalimantan Timur. Hal ini terbukti dengan adanya fasilitas Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan & Pelabuhan Laut Semayang, walaupun secara administrasi kota Balikpapan bukanlah ibukota provinsi Kalimantan Timur melainkan kota Samarinda, namun banyak warga pendatang yang mengira bahwa kota Balikpapan ialah ibukota provinsi. Salah satu pesawat sedang parkir di dekat garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Gedung Pelabuhan Semayang Balikpapan Singkat cerita, biasanya perpindahan barang & manusia dari kota Balikpapan-kab.Penajam Paser Utara menggunakan moda transportasi penye

Baju Barong Tagalog Pakaian Tradisional Pria Filipina

Barong Tagalog, pakaian pria nasional di Filipina. Sejarah :  Saat pendudukan lebih dari 300 tahun oleh Spanyol di Filipina (1561-1889) penduduk pria lokal Filipina wajib memakai baju yang sekarang dinamakan Barong Tagalog.  Barong Tagalog adalah baju pria berkerah yang tidak dimasukkan kedalam celana, tidak berkantung juga transparan / tembus pandang.  Baju ini dimaksudkan untuk mencegah orang Filipina menyembunyikan sesuatu dalam kantong bajunya, entah barang curian atau senjata tajam. Spanyol mewajibkan pemakaian baju ini kepada semua orang Filipina tanpa peduli tingginya jabatan mereka di masyarakat guna menunjukkan perbedaan antara orang Spanyol yang kaya raya dengan penduduk miskin Filipina.  Setelah Filipina merdeka, presiden mereka Manuel Quezon mempopulerkan pemakaian baju ini. Sebelumnya baju ini identik dengan kelas bawah. Ketika dipopulerkan oleh presiden dengan cara selalu memakai baju ini pada acara resmi kenegaraan maka baju ini pun semaki

Bangkok DMK (Don Mueang Airport)

DMK = Don Mueang Airport, Bangkok. Dari dan menuju Bangkok Thailand lewat jalur udara biasanya ada dua pilihan yakni melalui Bandara Suvarnabhumi BKK atau Don Mueang DMK. Kedua bandara ini sama-sama berada di Bangkok lantas bedanya apa? Nah bedanya : a. Bandara Suvarnabhumi BKK merupakan bangunan fasilitas bandara yang baru dibangun dan diperasikan beberapa tahun yang lalu dan hanya dapat didarati oleh penerbangan / maskapai non low budget carrier. Biasanya maskapai yang mendarat disini merupakan National Flag Carrier kayak Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Royal Brunei, Thai Airways dll. Penerbangan kelas premium lah ya. Ditambah bandara ini berada persis ditengah kota Bangkok dengan segala mode transportasi dari dan kesini sungguh beragam dan mudah didapat. Fasilitas dan sarana bandara juga paling terkini. b. Bandara Don Mueang DMK merupakan bandara Internasional tertua didunia dibuka bulan Maret 1914 dan juga di Asia tentunya. Awalnya Bandara ini merupak

Filipina sang kembaran nusantara terletak di utara Indonesia bagian 1.

Filipina, persis seperti di Indonesia Katedral Manila, statusnya sebagai  Minor Basilica  diluar Eropa. Going north why not?  Filipina.... Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata "Filipina"? Kalau saya sendiri sih lebih karena penasaran dengan Negeri yang berada di sebelah utara Indonesia. Manny Pacquiao, Rodrigo Duterte, Ferdinand Marcos, Imelda Marcos, Maribeth "Denpasar Moon" adalah sederet nama-nama yang melekat erat pada ingatanku hingga kini. Bendera Filipina berkibar dikota Manila Banyak yang bilang jika Malaysia & Indonesia merupakan satu rumpun alias memiliki akar yang sama, bahasa yang hampir sama, kebudayaan yang juga  bisa dibilang hampir sama dengan daerah di Sumatera. Namun kita sering melupakan atau bahkan bisa dibilang tidak begitu familiar dengan Filipina. Bagiku Filipina itu sendiri seperti Indonesia yang kedua, atau bahkan rasanya seperti masih berada di Indonesia. Manila, ibukota Filipina. Sejarah dulunya merupakan wilayah da

Liburan di hulu sungai Mahakam, Kutai Barat Kaltim

Jembatan yang membelah pedalaman Sungai Mahakam. Ketemu lagi semuanya. Apa kabar kalian semua? Kali ini aku akan membagikan pengalaman masuk ke hulu sungai Mahakam, melawan arus menuju Melak, Kab. Kutai Barat Kaltim. Dulu banget waktu masih kecil dan tinggal di kota Samarinda aku sering mendengar yang namanya Melak atau kadang orang-orang Dayak asal Kutai Barat yang tinggal dan menetap di kota Samarinda selalu bilang istilah "pergi ke Hulu" kalau mereka mau pulang kampung ke Melak Kutai Barat. Nama "Melak" lebih familiar daripada nama "Sendawar", padahal sih sebenarnya ibukota kab Kutai Barat ialah Sendawar. Tapi entah kenapa orang-orang selalu mengatakan "mau pergi ke Melak" daripada "mau pergi ke Sendawar". Waktu itu aku sama sekali tidak ada bayangan akan mengunjungi Kutai Barat bahkan sekedar berkhayal pun tidak. Kebanyakan temen-temen atau tetangga saya yang orang Dayak waktu di kota Samarinda merupakan warga suku

Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo, Halmahera Barat, Maluku Utara

Jailolo ke Tobelo via darat. Setelah berhasil menyeberang dari pulau Ternate ke Jailolo di pulau Halmahera, maka selanjutnya untuk menuju ke Tobelo bisa dilakukan melalui jalur darat, melintasi areal luas yang hijau dengan sedikit permukiman di kiri-kanan jalan. Luasnya wilayah yang masih belum di jadikan permukiman semakin menambah kedamaian di tempat itu. Setelah lewat hutan-hutan eh tiba-tiba langsung disuguhi pemandangan seperti ini. Hai semua. Ketemu lagi pada postingan baru ini. Jadi ceritanya tuh waktu liburan di Jailolo di Halmahera Barat selama beberapa hari aku lanjut lagi ke kota Tobelo di Halmahera Utara. Aksesnya kalau dari Jailolo cuma bisa lewat darat.  Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo ditempuh selama empat jam. Hehehe. Kalo kata warga lokal sih itu lama banget yah perjalanan darat itu tapi kalo buatku sih oke-oke aja. Malah gak kerasa lama tuh mungkin karena baru pertama kali menempun jalan darat kali ya. Jalan raya sudah sangat bagus loh. Le

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 2)

Selamat tinggal Pantoloan Halooo. Kembali lagi pada postingan lanjutan pengalaman pergi berlayar naik kapal Labobar dari Balikpapan-Pantoloan-Bitung-Ternate bagian ke-2. Bagi kalian yang belum membaca kisah ini di bagian ke-1 tentang awal mula kenapa aku memulai perjalanan ini? Silahkan klik link disini . Setelah semua penumpang sudah naik keatas kapal. Tiba saatnya kapal Labobar ini melanjutkan pelayarannya lagi menuju pelabuhan berikutnya yaitu Bitung! ohya sebagai informasi sekarang PT.Pelni menghapus layanan tiket kelas yang mendapat kamar. Semua dipukul rata menjadi kelas ekonomi. Hehehe aku sih senang-senang aja. Saat kapal mulai menjauh dari Pantoloan maka aku dan teman-teman baru yang kukenal tadi saling bercerita lebih lanjut sepanjang perjalanan.  Mulai dari pertanyaan basa-basi seperti nama siapa, asal darimana, mau kemana, tujuannya apa kesana, kerja apa dan pertanyaan-pertanyaan yang gak berbobot lainnya. Coba pertanyaannya tuh berbobot kayak : &

Gerakan Jelantah 4 Change. Peduli Minyak Jelantah Balikpapan.

Sang pencetus ide Jelantah 4 Change. Minyak Jelantah..... Apa yang pertama kali kalian pikir ketika mendengar kata tsb? Yap.. Minyak Jelantah adalah minyak goreng yang telah terpakai untuk menggoreng makanan berkali-kali dengan ciri khas berbau tidak enak, gosong, berwarna gelap bahkan paling parah berwarna hitam. Minyak jelantah yang sudah dipakai menggoreng lebih dari 2x atau sudah dipakai menggoreng 1x dengan suhu yang panas dan waktu yang lama sebenarnya secara ikatan kimia sudah rusak. Minyak goreng sudah menjadi tidak sehat lagi. Ia berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi manusia seperti radang tenggorokan, batuk, gatal pada tenggorokan, kolestrol naik, pencetus darah tinggi, pusing sakit kepala dan paling parah sakit jantung. Hiiii serem kan? Mungkin untuk pemakaian pribadi masih bisa kita kontrol dengan cara selalu rutin mengganti minyak goreng yang sudah terpakai dengan yang baru. Memang sih lebih mahal karena lebih sering membeli minyak