Langsung ke konten utama

Terdampar di KLIA (Kuala Lumpur International Airport)

Dini hari di peron keberangkatan nungguin KLIA Express tujuan bandara KLIA.


Informasi dan komunikasi itu sangat penting.
Bagaimana tidak, tiket yang sudah dibeli ternyata tiba-tiba secara sepihak dibatalkan oleh maskapai Indonesia yang sudah melebarkan sayapnya di negeri jiran, Malaysia.


Di hari-H keberangkatan saya dari Kuala Lumpur menuju Bangkok dibatalkan dan saya tidak diberitahu oleh pihak maskapai.


Ahhhhh.. 

Normalnya penerbangan saya itu pagi hari sekitar jam 07.00am waktu setempat.

Bayangin dong betapa saya sudah bangun pagi-pagi buta berkemas-kemas dan rela dini hari berjalan kaki ke stasiun KL Sentral untuk naik kereta cepat tanpa berhenti dari pusat kota menuju bandara Kuala Lumpur International Aiport. Nama kereta itu ialah KLIA Express.

Memang sih saya selalu mencari tempat tinggal yang dekat dengan KL Sentral sehingga akses transportasi mudah dan nyaman. Pilihan saya ialah berada di hostel daerah Jalan Thambipillay Brickfield. Jadi tidak susah cari kendaraan lagi menuju ke KL Sentral ini.

Perjalanan dengan KLIA Express ini memakan waktu kurang lebih 30 menitan lah. Dan..... jadwal paling pertama ialah sekitar pukul 05.00 dini hari. Ini artinya saya akan tiba jam 05.30an jika saya berhasil naik kereta di jadwal yang pertama.
Sepi euy didalam KLIA Express.

Ongkosnya lumayan berat sih ketimbang naik bis menuju bandara namun demi tiba tepat waktu di konter check in apapun saya rela dehh daripada ketinggalan pesawat, ihhh ogah!!!.


Setelah berhasil tiba di loket KLIA Express saya pun menyusuri jalan yang lengang menuju peron keberangkatan. 

Hanya ada beberapa orang penumpang yang berdiri menunggu kedatangan KLIA Express ini. 

Tiba saatnya saya naik kereta cepat ini dengan perasaan tidak tenang. Saya selalu seperti ini jika mengejar keberangkatan internasional. Tidak tenang rasanya jika berangkat mepet-mepet waktunya. Apalagi aturan penerbangan Internasional mengharuskan penumpang sudah melakukan check in paling tidak 2 jam sebelumnya.

Nah lo! kenapa sih kok 2 jam sebelumnya? Iya tentu saja untuk mengantisipasi agar calon penumpang tidak terlambat tiba di ruang tunggu. Banyangin ya jarak antara tempat tinggal ke bandara sudah berapa lama? belum lagi direpotkan urusan bagasi, terus tiba di bandara belum lagi ribet nyari tempat check in-nya, belum lagi antrian penumpangnya. Apalagi jika menggunakan maskapai low cost carrier.  Duhhh antrian penumpangnya gila-gilaan.! Lebih baik berangkat lebih awal deh ketimbang kita lari-larian ngejar pesawat, ogaaaaaaaaaaah.

Terus setelah selesai check in & mendapatkan boarding pass kita harus jalan kaki lagi menuju boarding gate yang jaraknya lumayan jauhhhhh apalagi bandara besar. Udah deh percaya kata-kataku lebih baik datang lebih awal biar gak ketinggalan penerbangan.


Ohya lupa, sebelum ke ruang tunggu kita harus antri lagi untuk pemeriksaan barang bawaan, Xray & body check serta pemeriksaan paspor! Gilaaak.

Saya makin gelisah kalau ingat-ingat proses keberangkatan yang ribet itu. Rasa kantuk, lapar dan haus seketika hilang kalau saya memikirkan rumitnya hal tsb.


Nah ketika tiba di bandara KLIA ini saya bergegas mencari dimana letak konter check in maskapai saya itu.

Ramalan cuaca terkini terpampang jelas di layar raksasa.

Saya semakin terkejut ketika mendapati antrian kosong melompong di konter itu. Hah? Saya yang terlambat atau apa?


Rupanya usut punya usut penerbangan ini dibatalkan karena alasan politik Thailand yang sedang kacau.

Tapi kenapa saya dan penumpang lainnya tidak dikabari sih?


Saya mengomel, marah dan bingung harus ngapain. Sampai kami barisan para penumpang yang ditelantarkan maskapai tadi bolak-balik ke kantor operasional maskapai tsb guna mendapatkan kepastian keberangkatan kami.

Antri dulu biar tertib.

Dengan beberapa diskusi alot yang memakan waktu cukup lama dan dengan drama-drama yang enggak banget akhirnya diputuskan kami akan di endorse memakai maskapai lain dengan tujuan Bangkok hari itu juga di waktu penerbangan terdekat.   
Aneh gak sih bahasa Melayu ini?

Dari puluhan penumpang yang kecewa banyak dari mereka yang pergi begitu saja dan langsung mencari sendiri tiket maskapai lain. Sedangkan saya dan beberapa orang penumpang lainnya tetap keukeuh minta pertanggung jawaban akibat dihamili dibatalkan penerbangan impian kami. (halah)

Menunggu di depan pintu kantor operasional seperti orang gila.

Ada sepasang keluarga muda dan satu orang nepal yang tetap keukeuh minta dicarikan solusi selain refund (Pencarian dana tiket).

Setelah capek memohon-mohon untuk dinikahi dibelikan tiket maskapai lain, kami pun diberi jatah makan siang berupa satu paket KFC Meals! Hihihihi mayan maksi gratisan.

Hmmm, dapat jatah makan siang.

Selesai makan siang,
akhirnya kami dibelikan tiket Air Asia tujuan Bangkok DMK (Don Mueang). Namun keberangkatan kami ini rupanya berangkat dari bandara lainnya yakni bandara LCCT (Low Cost Carrier Terminal) yang terletak di bagian lain Sepang, Malaysia.

Salah satu sudut bandara.

Beruntungnya soal transportasi ini kami di handle oleh staff maskapai tadi. Dan setelah tiket pesawat ditangan kami pun diantar mas-mas maskapai yang ganteng dan masih muda tadi untuk berangkat ke bandara LCCT Sepang, Malaysia. 

Naik bis dari bandara KLIA ke bandara LCCT cukup jauh loh. Dan setelah tiba di bandara LCCT mas-mas penyelamat yang  ganteng itu dengan sigap mengarahkan kami ke booth self-checkin AirAsia. Kebetulan saya tidak membawa bagasi, jadi setelah dapat boarding pass dari mesin tadi saya sudah dapat melenggang kangkung berjalan menuju ruang tunggu tanpa perlu repot-repot lapor ulang luggage bagasi.


Yah dengan pengalaman tadi setidaknya saya banyak mendapatkan pelajaran berharga dan kenangan tak terlupakan.

Sampai jumpa lagi KLIA dan LCCT yang sekarang sudah tidak dipakai untuk penerbangan komersil lagi. Sampai jumpa lagi bagi sesama penumpang lainnya yaitu pasangan muda dan seseorang warga negara Nepal yang seorang pebisnis. Juga terimakasih banyak atas kerjasama yang baik maskapai Malindo Air yang bertanggung jawab penuh, untuk mas-mas Malindo Air yang rela nganterin kami ke LCCT, kamu luar biasa sekali. Semoga dilain waktu dapat berjumpa lagi.



Bersama penumpang lain yang komplain. Sepasang pengantin muda sih.

Komentar

Bacaan Terpopuler Blog Ini

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 1)

Pelabuhan Semayang Balikpapan Hai semuanya kali ini aku menulis tentang pengalamanku ketika pergi berlayar menuju Ternate dari kotaku Balikpapan dengan kapal KM Labobar Lah kok bisa ya naik kapal? emang liburnya berapa lama? terus kok bisa pas jadwal libur dengan jadwal kapal? Hehe akan kuceritakan asal muasal kenapa aku bisa pergi liburan dengan berlayar bersama KM. Labobar. Jadi pada akhir Januari 2019 itu aku sudah bisa libur selama 14 hari kalender (2 minggu).  Bingung kan mau libur pergi kemana. Mau pulang ke Samarinda ah terlalu sering dan sudah biasa. Gak perlu nunggu libur panjang kan aku bisa pulang ke Samarinda. Terus cek-cek lagi jadwal ke Bongao, Tawi-Tawi (Filipina) via Sandakan Malaysia kok menarik yaaa.. eh gak taunya dekat hari libur tiba-tiba di berita muncul kabar bahwa di daerah Sandakan khususnya Filipina bagian selatan lagi ricuh akibat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Filipina. Ada pengeboman rumah ibadah s

Balikpapan rasa Thailand, Mahavihara Buddha Manggala.

Arca Buddha Sukhotai yang di datangkan dari negara Thailand. Kala itu berawal dari rasa penasaran setelah sering melihat dari kejauhan dalam bis Balikpapan-Samarinda yang sering saya tumpangi, tampak samar-samar suatu bangunan menara berkilau emas diantara pepohonan dan hutan diruas jalan menuju kota Samarinda. Saat itu saya belum mengetahui jika tempat itu merupakan sebuah tempat peribadatan umat Buddhis, berbekal sepeda motor dan di pupuk oleh rasa keingintahuan yang besar, maka sore itu saya memutuskan mencari tahu apakah gerangan bangunan menara yang berkilau emas itu? Kebetulan tempat tinggal saya berada tidak jauh dari spot dimana saya suka melihat bangunan menara emas jika saya sedang dalam perjalanan menuju kota Samarinda. Berbekal sedikit informasi yang saya dapatkan, pelan-pelan saya menyusuri jalan menuju tempat misterius itu. Rasanya seperti lagi treasure hunt , sebentar-sebentar berhenti di pinggir jalan untuk mengamati apakah saya berada pada jalur yang benar

Jembatan Pulau Balang (Balikpapan-Penajam Paser Utara)

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman ketika berkunjung ke Pulau Balang, tempat dimana rencana-nya akan di bangun sebuah jembatan penghubung antara kota Balikpapan dan kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Seperti yang kita ketahui Balikpapan ialah sebagai salah satu pintu gerbang masuknya orang maupun barang dari dan ke Kalimantan Timur. Hal ini terbukti dengan adanya fasilitas Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan & Pelabuhan Laut Semayang, walaupun secara administrasi kota Balikpapan bukanlah ibukota provinsi Kalimantan Timur melainkan kota Samarinda, namun banyak warga pendatang yang mengira bahwa kota Balikpapan ialah ibukota provinsi. Salah satu pesawat sedang parkir di dekat garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Gedung Pelabuhan Semayang Balikpapan Singkat cerita, biasanya perpindahan barang & manusia dari kota Balikpapan-kab.Penajam Paser Utara menggunakan moda transportasi penye

Bangkok DMK (Don Mueang Airport)

DMK = Don Mueang Airport, Bangkok. Dari dan menuju Bangkok Thailand lewat jalur udara biasanya ada dua pilihan yakni melalui Bandara Suvarnabhumi BKK atau Don Mueang DMK. Kedua bandara ini sama-sama berada di Bangkok lantas bedanya apa? Nah bedanya : a. Bandara Suvarnabhumi BKK merupakan bangunan fasilitas bandara yang baru dibangun dan diperasikan beberapa tahun yang lalu dan hanya dapat didarati oleh penerbangan / maskapai non low budget carrier. Biasanya maskapai yang mendarat disini merupakan National Flag Carrier kayak Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Royal Brunei, Thai Airways dll. Penerbangan kelas premium lah ya. Ditambah bandara ini berada persis ditengah kota Bangkok dengan segala mode transportasi dari dan kesini sungguh beragam dan mudah didapat. Fasilitas dan sarana bandara juga paling terkini. b. Bandara Don Mueang DMK merupakan bandara Internasional tertua didunia dibuka bulan Maret 1914 dan juga di Asia tentunya. Awalnya Bandara ini merupak

Baju Barong Tagalog Pakaian Tradisional Pria Filipina

Barong Tagalog, pakaian pria nasional di Filipina. Sejarah :  Saat pendudukan lebih dari 300 tahun oleh Spanyol di Filipina (1561-1889) penduduk pria lokal Filipina wajib memakai baju yang sekarang dinamakan Barong Tagalog.  Barong Tagalog adalah baju pria berkerah yang tidak dimasukkan kedalam celana, tidak berkantung juga transparan / tembus pandang.  Baju ini dimaksudkan untuk mencegah orang Filipina menyembunyikan sesuatu dalam kantong bajunya, entah barang curian atau senjata tajam. Spanyol mewajibkan pemakaian baju ini kepada semua orang Filipina tanpa peduli tingginya jabatan mereka di masyarakat guna menunjukkan perbedaan antara orang Spanyol yang kaya raya dengan penduduk miskin Filipina.  Setelah Filipina merdeka, presiden mereka Manuel Quezon mempopulerkan pemakaian baju ini. Sebelumnya baju ini identik dengan kelas bawah. Ketika dipopulerkan oleh presiden dengan cara selalu memakai baju ini pada acara resmi kenegaraan maka baju ini pun semaki

Filipina sang kembaran nusantara terletak di utara Indonesia bagian 1.

Filipina, persis seperti di Indonesia Katedral Manila, statusnya sebagai  Minor Basilica  diluar Eropa. Going north why not?  Filipina.... Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata "Filipina"? Kalau saya sendiri sih lebih karena penasaran dengan Negeri yang berada di sebelah utara Indonesia. Manny Pacquiao, Rodrigo Duterte, Ferdinand Marcos, Imelda Marcos, Maribeth "Denpasar Moon" adalah sederet nama-nama yang melekat erat pada ingatanku hingga kini. Bendera Filipina berkibar dikota Manila Banyak yang bilang jika Malaysia & Indonesia merupakan satu rumpun alias memiliki akar yang sama, bahasa yang hampir sama, kebudayaan yang juga  bisa dibilang hampir sama dengan daerah di Sumatera. Namun kita sering melupakan atau bahkan bisa dibilang tidak begitu familiar dengan Filipina. Bagiku Filipina itu sendiri seperti Indonesia yang kedua, atau bahkan rasanya seperti masih berada di Indonesia. Manila, ibukota Filipina. Sejarah dulunya merupakan wilayah da

Liburan di hulu sungai Mahakam, Kutai Barat Kaltim

Jembatan yang membelah pedalaman Sungai Mahakam. Ketemu lagi semuanya. Apa kabar kalian semua? Kali ini aku akan membagikan pengalaman masuk ke hulu sungai Mahakam, melawan arus menuju Melak, Kab. Kutai Barat Kaltim. Dulu banget waktu masih kecil dan tinggal di kota Samarinda aku sering mendengar yang namanya Melak atau kadang orang-orang Dayak asal Kutai Barat yang tinggal dan menetap di kota Samarinda selalu bilang istilah "pergi ke Hulu" kalau mereka mau pulang kampung ke Melak Kutai Barat. Nama "Melak" lebih familiar daripada nama "Sendawar", padahal sih sebenarnya ibukota kab Kutai Barat ialah Sendawar. Tapi entah kenapa orang-orang selalu mengatakan "mau pergi ke Melak" daripada "mau pergi ke Sendawar". Waktu itu aku sama sekali tidak ada bayangan akan mengunjungi Kutai Barat bahkan sekedar berkhayal pun tidak. Kebanyakan temen-temen atau tetangga saya yang orang Dayak waktu di kota Samarinda merupakan warga suku

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 2)

Selamat tinggal Pantoloan Halooo. Kembali lagi pada postingan lanjutan pengalaman pergi berlayar naik kapal Labobar dari Balikpapan-Pantoloan-Bitung-Ternate bagian ke-2. Bagi kalian yang belum membaca kisah ini di bagian ke-1 tentang awal mula kenapa aku memulai perjalanan ini? Silahkan klik link disini . Setelah semua penumpang sudah naik keatas kapal. Tiba saatnya kapal Labobar ini melanjutkan pelayarannya lagi menuju pelabuhan berikutnya yaitu Bitung! ohya sebagai informasi sekarang PT.Pelni menghapus layanan tiket kelas yang mendapat kamar. Semua dipukul rata menjadi kelas ekonomi. Hehehe aku sih senang-senang aja. Saat kapal mulai menjauh dari Pantoloan maka aku dan teman-teman baru yang kukenal tadi saling bercerita lebih lanjut sepanjang perjalanan.  Mulai dari pertanyaan basa-basi seperti nama siapa, asal darimana, mau kemana, tujuannya apa kesana, kerja apa dan pertanyaan-pertanyaan yang gak berbobot lainnya. Coba pertanyaannya tuh berbobot kayak : &

Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo, Halmahera Barat, Maluku Utara

Jailolo ke Tobelo via darat. Setelah berhasil menyeberang dari pulau Ternate ke Jailolo di pulau Halmahera, maka selanjutnya untuk menuju ke Tobelo bisa dilakukan melalui jalur darat, melintasi areal luas yang hijau dengan sedikit permukiman di kiri-kanan jalan. Luasnya wilayah yang masih belum di jadikan permukiman semakin menambah kedamaian di tempat itu. Setelah lewat hutan-hutan eh tiba-tiba langsung disuguhi pemandangan seperti ini. Hai semua. Ketemu lagi pada postingan baru ini. Jadi ceritanya tuh waktu liburan di Jailolo di Halmahera Barat selama beberapa hari aku lanjut lagi ke kota Tobelo di Halmahera Utara. Aksesnya kalau dari Jailolo cuma bisa lewat darat.  Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo ditempuh selama empat jam. Hehehe. Kalo kata warga lokal sih itu lama banget yah perjalanan darat itu tapi kalo buatku sih oke-oke aja. Malah gak kerasa lama tuh mungkin karena baru pertama kali menempun jalan darat kali ya. Jalan raya sudah sangat bagus loh. Le

Gerakan Jelantah 4 Change. Peduli Minyak Jelantah Balikpapan.

Sang pencetus ide Jelantah 4 Change. Minyak Jelantah..... Apa yang pertama kali kalian pikir ketika mendengar kata tsb? Yap.. Minyak Jelantah adalah minyak goreng yang telah terpakai untuk menggoreng makanan berkali-kali dengan ciri khas berbau tidak enak, gosong, berwarna gelap bahkan paling parah berwarna hitam. Minyak jelantah yang sudah dipakai menggoreng lebih dari 2x atau sudah dipakai menggoreng 1x dengan suhu yang panas dan waktu yang lama sebenarnya secara ikatan kimia sudah rusak. Minyak goreng sudah menjadi tidak sehat lagi. Ia berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi manusia seperti radang tenggorokan, batuk, gatal pada tenggorokan, kolestrol naik, pencetus darah tinggi, pusing sakit kepala dan paling parah sakit jantung. Hiiii serem kan? Mungkin untuk pemakaian pribadi masih bisa kita kontrol dengan cara selalu rutin mengganti minyak goreng yang sudah terpakai dengan yang baru. Memang sih lebih mahal karena lebih sering membeli minyak