DMK = Don Mueang Airport, Bangkok. |
Dari dan menuju Bangkok Thailand lewat jalur udara biasanya ada dua pilihan yakni melalui Bandara Suvarnabhumi BKK atau Don Mueang DMK.
Kedua bandara ini sama-sama berada di Bangkok lantas bedanya apa?
Nah bedanya :
a. Bandara Suvarnabhumi BKK merupakan bangunan fasilitas bandara yang baru dibangun dan diperasikan beberapa tahun yang lalu dan hanya dapat didarati oleh penerbangan / maskapai non low budget carrier. Biasanya maskapai yang mendarat disini merupakan National Flag Carrier kayak Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Royal Brunei, Thai Airways dll. Penerbangan kelas premium lah ya. Ditambah bandara ini berada persis ditengah kota Bangkok dengan segala mode transportasi dari dan kesini sungguh beragam dan mudah didapat. Fasilitas dan sarana bandara juga paling terkini.
b. Bandara Don Mueang DMK merupakan bandara Internasional tertua didunia dibuka bulan Maret 1914 dan juga di Asia tentunya. Awalnya Bandara ini merupakan fasilitas milik Angkatan Udara nasional Thailand namun kini dipakai sebagai penerbangan domestik dan Internasional. Fasilitas, bentuk bangunan juga terlihat tua. Hehe. Ditambah lagi posisinya agak dipinggiran kota Bangkok sehingga agak susah dalam memilih kendaraan dari dan ke bandara ini. Mau tidak mau harus memesan taksi Bangkok yang tariffnya sesuka hati supirnya, jadi walaupun taksi argo namun harganya ya tawar menawar. Mungkin sekarang lebih baik keadaannya akibat merebaknya aplikasi taksi online.
Dibandara Don Mueang ini saya suka memperhatikan orang-orang Thailand yang berbagai macam rupa. Ada yang benar-benar persis mirip seperti orang Indonesia hingga yang benar-benar mulus ala penduduk Indochina pada umumnya.
Yang membuatku tercengang dan takjub adalah para petugas abdi negara mereka / PNS seperti yang ku liat sendiri yaitu mas-mas Imigrasi di Bandara Don Mueang yang bertato pada tangannya serta memakai tindik yang besar ala anak Punk. Wihhh keren yaaa. biasanya dandanan tampilan semacam itu kalo di Indonesia sudah pasti tidak mungkin bisa keterima jadi abdi negara. Tapi disini tidak ada masalah rupanya. Yahh lain padang lain ilalang.
Dan juga ketika aku berada di kota Bangkok aku melihat polisi laki-laki yang memakai bedak dan lipstik. Ganteng-ganteng dan maskulin ala polisi tapi berdandan. Eits jangan dikira banci ya karena gerak-gerik dan perilakunya gak melambay tuh. Konon katanya di Thailand ada beberapa dewa yang juga dipuja disana yang berperilaku seperti itu. Pria yang berdandan. Sehingga ada beberapa orang yang menirunya.
Ohya ketika tiba di bandara ini baik kedatangan maupun kepulangan saya suka melihat aksara Thailand yang terpampang dan membayangkan andaikata kita tidak di jajah bangsa asing dan alfabet kita tidak memakai abjad latin maka pastilah aksara Hanacaraka / huruf Jawa Kuno akan seperti ini.
Antrian penumpang yang mengular ditambah ruangan yang tersekat-sekat plus caha lampu yang remang-remang membuat kesan bangunan bandara ini mencekam. hehe.
Dengan cepat saya menuju konter maskapai asal Indonesia yang juga beroperasi di Thailand, Thai Lion Air.
Rasanya aneh sekaligus bangga sih karena ada orang asing yang memakai seragam maskapai asal Indonesia. Hehe corak pakaian pramugari singa udara ini juga dipakai disana. Kesan awalnya aneh sih karena tidak biasa melihat ini tapi rasa bangga juga karena yang pake orang dari negara lain.
Bandaranya luas banget dan waktu perjalanan saya menuju bandara kota Bangkok sedang hujan deras. Was-was takut kejebak banjir aja sih menuju Don Mueang ini.
Waktu antri cek in seperti biasa antrian penumpang sudah mengular dan ga karuan. yah maklum penerbangan low cost carrier memang selalu menarik minat para pengejar petualangan masakini.Aku sih lebih prefer web check-in dan nanti tinggal masukkan bagasi aja di konter cek in.
Foto dulu dong. |
Keriting tulisannya. |
Kebetulan dapat kursi di dekat pintu darurat. |
Saya naik pesawat ini. |
Rebutan antrian check in. |
Duh bahaya ni gimana bacanya. |
Mario Maurer model terkenal di Thailand. |
Aduh jalur antriannya mana ini ga jelas. |
Antrian lumayan sepi. |
Komentar
Posting Komentar