Lampion di taman kota. |
Helo semuanyaaaa. Setelah beberapa saat yang lalu aku ngepost tulisan tentang reruntuhan St.Paul di kota Macau (St.Paul Ruins) sekarang aku coba tulis pengalaman waktu berjalan kaki di seputaran kota Macau yaa.
Kota yang dulu pernah dijajah oleh Portugis ini luasnya ga terlalu besar namun padat. Kemana mata memandang semuanya sudah terisi bangunan atau hunian. Terus karena aku tinggal di dekat pesisirnya jadi yaa yang aku liat pemandangan laut. Biasa aja sih pemandangannya dan airnya juga gak jernih kok. Jangan berharap air lautnya macam di Raja Ampat yaaa yang bersinar gradasi hijau muda-biru muda. Nooo.
Karena aku sudah bingung mau pergi kemana lagi di sini jadinya aku putuskan untuk berjalan kaki aja disekitar tempat tinggal dan random tanpa ada tujuan alias kemana aku melihat ya aku jalan aja kesana. Jadi kalau pas lagi di persimpangan jalan aku suka bingung memutuskan mau kearah yang mana karena semuanya tampak menarik untuk dijelajahi.
Suasana kota makin ga karuan sehabis badai. Sampah banyak bertebaran, dahan pohon, ranting, dan daun tampak dimana-mana. Warga lokal tetap berjalan acuh diantara kondisi ini. Sudah biasa kali ya mereka mengalami badai anomali yang kapanpun suka datang dan pergi kayak dia kucing kampung.
yang aku heran di Macau ini banyaaaak banget kelompok orang kulit hitam Afrika disini. Udah jadi penduduk tetap kayaknya. Entahlah darimana dan kenapa bisa ada mereka di kota Macau.
Banyak banget toko-toko bertebaran dimana-mana. Barang apapun juga banyak dijual dietalase mereka.
Seperti biasanya caraku berkomunikasi dengan mereka para warga lokal ya dengan berbahasa tarzan pake isyarat gitu apalagi kalau menawar harga. Hahaha.
Cara paling ampuh ya pake kalkulator hp. Tinggal ketik aja angka yang kita mau berapa nanti juga penjualnya akan merespon setuju tidaknya.
Kejam-kejaman menawar disini sudah biasa. Tawar aja serendahnya sampai nanti para pihak setuju dengan penawaran.
Ohya berjalan kaki disini aku menemukan keramaian pasar yang kebetulan udah mau tutup jadi gak banyak lagi kegiatan disana.
Cuma bisa mengambil beberapa gambar disekitar pasar. Mayan lah ya buat nambah materi untuk tulisan ini.
Pilihan bahasa petunjuknya ga ada yang aku mengerti. |
Gedung tua banyak disini. |
Jajanan ini enak. |
papan jalan yang gak banyak membantu. |
Orang Macau kalau makan porsinya banyak coy. |
ini enaaaak banget. |
masuk masuk jalan kecil nemu banyak hal. |
Cuaca disini suka ga jelas kadang hujan mendadak padahal tadinya panas terik. Atau kadang ada badai gitu. Dan kita semua ga bisa kemana-mana kalau lagi ada badai.
Ternyata jalan kaki itu ada manfaatnya ya. Aku jadi tau banyak hal dengan mengamati sekitar. Aku bisa sesukanya mampir dimana aku mau berhenti. Aku bisa membeli apa aja yang membuatku penasaran. Aku bisa berinteraksi dengan orang-orangnya.
Dan yang paling membahagiakan.... aku bisa mencoba makanan di tempat makan yang mungkin tidak familiar di kalangan para wisatawan dan tempat makan rekomendasi sebuah blog perjalanan. Aku bisa merasakan setidaknya bagaimana rasanya "menjadi warga lokal" dengan masuk kedalam sendi-sendi terdalam lingkungan tempat tinggal mereka. Masuk gang sempit, ke jalan yang gelap semuanya aku coba. Yah kalaupun nyasar yaudahlah nikmati aja lah ya.
Pasar tradisional |
Bersih ya jalan masuk ke pasar. |
Halaah ga ngerti aku artinya. |
Sehabis badai ya gini deh. |
Komentar
Posting Komentar