![]() |
Makassar, aku datang. |
Jumpa lagi dengan kalian semua....
Sehat selalu dan terus bahagia pastinya kalian semua.
Pada artikel kali ini saya ingin menuliskan sepenggal kisah perjalanan saya di Sulawesi Selatan dengan ibukotanya Makassar (dahulu bernama Ujung Pandang). Pesawat membawaku terbang dimalam hari dari Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, BPN-UPG menuju Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar. Perjalanan udara ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam. Fiuhhh pilih pesawat malam ada kurang lebihnya. Kurangnya adalah semua tergesa-gesa dan buru-buru alias tidak maksimal persiapannya ditambah lagi seharian energi fisik sudah terkuras banyak makanya suka ngantuk. Lebihnya adalah kita bisa lanjut tidur dipesawat dan ketika tiba nanti masih bisa jalan-jalan dulu keliling kota sebelum bobok manjah di hotel.
Namanya juga liburan hemat, jadinya pilih kamar hotel untuk bermalam ya bukan hotel yang wahh banget, yang penting bisa buat tidur plus nyimpen barang bawaan. Gak lucu kan kemana-mana musti geret-geret koper? Susah-susah gampang sih nyari hotel yang berbiaya rendah, cukup rajin-rajin cek daring deh di internet, semuanya ada. Kalo saya sih seringnya menggunakan Agoda.com langganan dari dulu.
Poin pertama yang penting adalah akses dari dan ke hotel seperti apa? deket apa jauh dari pusat kota? di dekat hotel ada gak sih tempat yang bisa dikunjungi tanpa harus bersusah payah dalam menemukan moda transportasinya? Soal fasilitas sih gak harus hotel yang punya kolam renang, spa, whirlpool atau apalah itu. Yang penting ada kasur aja, jadi deh.
Untungnya malam itu pesawat kami tidak terlalu lama tertunda penerbangannya. Masih masuk range di tolerir lah keterlambatannya. Namanya juga penerbangan malam, biasanya jarang ada yang tepat waktu, selalunya meleset. Karena efek Domino. Bayangkan apabila sedari pagi pesawat itu sudah terlambat (entah alasan cuaca atau teknis) pastinya keterlambatan itu akan mempengaruhi jadwal-jadwal setelahnya. Eh kokk jadi ngomongin ini ya?
Setelah duduk ganteng di kursi pesawat dan tidur cakep selama perjalanan yang "kok cepet banget yaa uda sampe ? masih mau tidurrrr". Setelah tiba di bandara Sultan Hasanuddin, aura ngantuk/lemes/tak bergairah langsung hilang.. Akhirnya sampai juga saya disini, bandaranya besar banget dengan bentuk bangunan yang khas, memadukan unsur daerah SulSel dalam arsitekturnya.
Setelah barang bawaan yang tadi dimasukkan ke dalam bagasi, tibalah saya meluncur keluar pintu mencari-cari mana yaa jemputannya?
Jadi selama kita di Makassar, haaah kok kita? iyaa kita, saya liburannya bersama dengan gadis-gadis teman sekantor, total 5 orang dan..... tadaaaa cuman saya yang laki-laki. Hahaha rumpi dah.
Setelah fase mencari-cari mana mobil jemputan selesai, kami pun segera memasukkan barang bawaan kedalam bagasi belakang mobil. Fiuhh lega akhirnya sudah dijemput, ehh tapi sebelum ke hotel keliling kota Makassar dulu yukks sekalian cari makan malam, cacing diperut pada teriak minta makan.
Kota ini termasuk padat lohh untuk diluar pulau Jawa, lebih besar juga dari kota Balikpapan dan lebih ramai malahan, tengah malam pun masih lumayan ramai jalan raya-nya, setelah muter-muter sambil tahan ngantuk dan lapar si mas-mas yang membawa kendaraan tadi menjelaskan kepada kami gedung dan area apa saja yang sedang kami lewati. Aku sih gak terlalu memperhatikan karena selain saya duduk paling belakang yang mana ga kedengeran suara mas-masnya, aku juga masih pusing akibat tadi durasi tidur di pesawatnya kurang.
Makan malam yang enak dan masih buka kalo di kota Makassar ya Coto, Sop Sodara dan temen-temennya. Saya pilih makan Coto! Kalo gak salah kedai makannya berada di Jalan Irian kota Makassar, legend gitu kedai makannya. Coto sih sebenernya di Balikpapan juga ada, tapi rasanya bedaaaa banget, lebih enak yang ada di Makassar! Ya jelas lah ini ga perlu dikasi tau.
Puas makan malam, kita menuju hotel untuk tiduran bentar dan berjanji besok pagi-pagi buta sudah harus cabut menuju daerah pegunungan alias Malino.
Malam berlalu dan saya tertidur pulas, mandi bentar abis itu berangkat dan sepanjang perjalanan menuju Malino saya tertidur akibat konsumsi obat anti alergi yang bener-bener ajaib. Sebelum ke Makassar saya terserang alergi gatel-gatel disekujur tubuh, jika digaruk akan meluas kemana-mana, duhhh mana bengkak-bengkak seperti digigit semut gitu. Arghhh cowok manis ini mendadak menjadi aneh sekujur tubuh dipenuhi bentol-bentol merah kayak digigit semut api.
Setelah acara mandi
Diperjalanan saat tidur aku merasa udara semakin sejuk (saat itu kaca jendela mobil dibuka dengan asumsi udara diluar lebih segar ala pegunungan) dan telingaku terasa tersumbat dan berdengung tanda bahwa saat ini kita sedang berada di ketinggian/dataran tinggi.
Udara dingin berhasil menyapu wajahku dan membangunkanku, wahh di kanan saya terbentang luas sawah penduduk, dimana-mana saya melihat hijaunya pepohonan. Anak ayam, anak bebek, kambing dan sapi ada dimana-mana. Asri gitu liatnya pengen rasanya banting setir jadi petani. Hhaha gak lah.
Setelah sampai di Malino kota Bunga, deretan pohon pinus terlihat dimana-mana dan ada banyak kuda disana. Dipinggir jalan ada banyak sayuran dan buah segar untuk dijual mulai dari wortel, kol, kubis, sawi, terong, stroberi, timun dan masih banyak lagi.
Yang dituju pun tiba, aku melihat tulisan "Malino Highland" terpampang gagah di depan pintu masuk, mungkin kami termasuk golongan wisatawan yang datang kepagian, lebih awal dari business hour mereka. Duhhh ada rasa bersalah karena kita membuat jam tidur penjaga berkurang deh. haha
Kebun teh ini luuuuuuas banget dan berada di daerah pegunungan yang aku ga tau atau lupa tepatnya gunung apa namanya. Karena dateng kepagian jadinya kita ga ada lihat satu petugaspun yang lewat, dah berasa kayak kebun pribadi nih.
Karena ga ada yang bisa ditanya-tanyain yauda akhirnya kita sepakat berjalan kaki di lorong dedaunan teh! Foto-foto manja dipinggir tebing wajib hukumnya.
Di dalam area kebun teh terdapat bangunan semacam kafe mungkin, kebun buah, green house, kandang burung yang besar dan kebun binatang mini.
Sayang seribu sayang tidak banyak yang bisa aku gambil gambarnya disini, ini hanyalah beberapa cuplikan gambar yang berhasil aku simpan.
![]() |
Yeayyyy Makassar. |
![]() |
Dingin banget. |
![]() |
Matahari mulai terbit. |
![]() |
Berasa jadi juragan kebun teh. |
![]() |
Bunga di tepi jalan. |
![]() |
Dilihat boleh dipetik jangan. |
![]() |
Sepertinya ini kafe deh. |
![]() |
Serangga sedang kawin. |
![]() |
Derita tamu kepagian, belum ada orang! |
![]() |
Sejuknya udara dan hangatnya mentari, uhhh pas! |
![]() |
Sampai jumpa lagi Malino. |
![]() |
Sebelum pulang numpang pipis dulu. |
Komentar
Posting Komentar