Langsung ke konten utama

Natal Keluarga Batak di Balikpapan

Haloo apakabar semuanya?

Hmm judulnya sih tentang Natal & Batak. Emang apa pentingnya sih?? Nahh postingan ini bukan bermaksud untuk SARA yaa. Hanya berusaha menceritakan betapa kayanya budaya Indonesia ini.

Hal ini bermula dari sebuah banner dipinggir jalan yang berisikan ajakan untuk menghadiri natal bersama. Acara ini digagas oleh sebuah komunitas suku Batak yang ada di kota Balikpapan. Wahhsaya begitu tertarik, sebenernya bukan karena perayaan natalnya loh ya, tapi lebih ke nuansa Batak-nya. Pasti nanti ada sesi hiburan ala Sumatera Utara yang pastinya sayang untuk dilewatkan.

Awalnya saya niat banget pergi sendirian ke acara itu, kenapa? Karena saya bukan orang Batak sehingga saya bingung mau ke acara tersebut dengan siapa? Akhirnya saya tidak jadi pergi sendirian, rupanya salah satu teman paduan suara saya yang kebetulan orang Batak dan kebetulan juga sangat aktif di kegiatan seperti itu. Jadilah saya pergi berdua dengan dia.

Acara ini diadakan pada gedung kesenian Kota Balikpapan, gedung ini di desain mirip sebuah teater gitu, yaah namanya juga gedung kesenian. Pengaturan kursinya sedemikian rupa mirip sebuah bioskop.

Begitu saya datang, ada banyak sekali orang yang berkerumun di parkiran, pintu masuk dan dimana-mana. Ya iyalah namanya juga sedang ada acara.

Jadi kemana mata memandang terlihat disana-sini orang-orang yang datang pada memakai busana daerah Sumatra Utara. Wihhh kereen!! sebuah pemandangan yang langka disini. Secara kalo bukan ada acara semacam ini belum tentu ada yg pakai busana adat lengkap gini, ya gak??

Begitu saya masuk gedung, tampak barisan ibu-ibu/ mbak-mbak berbusana cantik warna cerah menyambut para tamu dan memakaikan pita di baju kami dan memberikan lilin & panduan ibadah untuk keperluan ibadah nanti. Mereka pakai baju adat lengkap lohh, dan cantikkk banget mereka liatnya.

Setelah disambut kami pun diarahkan kedalam ruangan untuk ibadah. Waduhhh gawat saya lupa harusnya saya datang lebih awal kalau ada acara besar seperti ini. Pastinya umat yang datang membludak dan saya tidak kebagian tempat duduk dooooong huhuhuuhuhu sedih, males banget berdiri sepanjang acara.

Akhirnya saya ikutan umat lainnya duduk di tangga lorong antara barisan kursi (akibat ikut-ikutan umat yang duduk duluan). Harusnya ga boleh duduk disitu, selain menganggu lalu lalang, duduk di lorong seperti itu dapat menghambat alur evakuasi jika terjadi keadaaan darurat. Iya ga sih? bayangin aja kalau misalnya lagi ada kebakaran / gempa bumi di tengah-tengah acara terus orang-orang berhamburan menyelamatkan diri tapi terhambat dengan orang-orang yang duduk di lorong ??


Balik lagi ke cerita utama, akhirnya panitia mengarahkan kami-kami yang duduk di lorong agar dapat menempati bangku kosong di deretan depan. Bangku kosong ini tadinya dipersiapkan untuk tamu undangan yang pastinya orang-orang penting. Mungkin mereka tidak datang kali yaa, sehingga panitia memutuskan agar lebih baik bangku yang kosong tadi ditempati kita-kita ini. Yesssss!!! akhirnya dapat tempat duduk di barisan depan! Puas nih liatnya.


Ketika ibadah mulai, aku suka banget mereka memakai alat musik tradisional Batak sebagai pengiring lagu ibadah dan juga memakai lagu natal / lagu ibadah dengan bahasa Batak. Wihhhh unikkkk. aku suka banget ini. yaa walau aku ga paham artinya, paling tidak aku paham nadanya. Nah alat musik yang aku suka banget ini adalah ""Gondang" Batak, seperangkat kendang bersusun enam dengan ukuran yang berbeda-beda & enak banget tauu bunyinya! Jadi pengen goyang terus dengernya, asik dan meriaaaah! Emang sih alat musiknya ga cuman "Gondang", ada juga seruling khas yang entah apa namanya saya pun tak mengerti. Ahhh beruntung sekali saya malam itu, sebagai penikmat musik daerah, dahaga saya terpuaskan kala mengikuti perayaan tersebut. Kalau ibadah sih saya sudah sering menghadiri namun ibadah yang menggunakan alat musik &  bahasa daerah?? jarang banget, makanya kenapa aku bela-belain dateng karena aku mau denger suara "Gondang" dan mau liat tarian Sumatra Utara juga pastinya.



Ketika ibadah selesai, masuklah ke sesi panggung hiburan!

Wiiiiiih ini yang aku tunggu-tunggu, karena dari tadi tuh dideretan penonton banyak perempuan cantik dan lelaki ganteng berdandan abis-abisan, kayaknya mereka akan mengisi suatu sesi acara deh! Dan benar, mereka orang yang aku amati sedari duduk di bangku penonton akan menari di panggung. Hihihi, ketika mereka bergerak kebelakang panggung untuk persiapan menari, aku iseng membuntuti mereka. Mau foto bareng dan ingin melihat dari dekat apa saja sih pernak-pernik mereka, apa sih kain yang dipakai (aku penggila kain tradisional).


Nah Sumatra Utara sendiri terdiri dari banyak suku, gak cuman Batak saja, ada juga suku lainnya. Namun kali ini acara tersebut dihadiri dan diadakan oleh suku Batak, hihihi ternyata suku Batak gak cuman Batak Toba lohhh. Dulu sekali aku pikir orang Batak ya sama semua, ternyata ada perbedaan dan ada banyak puak-puak Batak lain selain Puak Batak Toba diantaranya : Puak Simalungun, Puak Pak/Pak Dairi, Puak Karo, Puak Angkola, Puak Mandailing. Apa aja perbedaannya? silahkan googling, tanyakan ke teman kalian yang berasal dari Sumatra Utara atau langsung saja berkunjung ke Sumatra Utara biar makin paham dan mengerti perbedaanya. Hehehe.


Berikut foto-foto yang saya abadikan ketika menghadiri acara tersebut. Silahkan dinikmati.



Kursi sudah terisi penuh.



Yess dapat tempat duduk di barisan depan



Suku-suku dari Sabang-Merauke membacakan ayat kitab suci dengan bahasa daerah masing-masing.


Wanita Puak Simalungun dengan baju yang khas, terutama yang dikenakan di kepala mereka.





Seperti topi Cinderella bukan sih?





Karena didalam ruangan ibadah dilarang makan & minum, umat santap malam di lobby depan.





Puak Pak/Pak Dairi, unik ya baju mereka.









Bordiran baju Puak Pak/Pak Dairi unik banget.


Wanita puak Karo yang akan menari di sesi hiburan.



Pak Walikota Balikpapan sesaat sebelum masuk untuk menyampaikan sambutan.



Ibu-ibu dengan kain Ulos yang disampirkan di bahu mereka.




Sesi ibadah berlangsung.









Cantikkkk banget mereka, wanita Karo.





Pemuda Pemudi Karo, kain merahnya itu lohhh saya suka banget.





Wanita puak Simalungun dengan topi khas dan selendangnya.





Wanita Karo sebelum menari.





Wanita Puak Pak/Pak Dairi di belakang panggung.









Aku suka banget sama musik & tarian Karo! Ayoo menari.






Semua peserta naik ke atas panggung.


Warna-warni baju daerah, unik yaa.




Bertemu dengan ibu dari temen kuliah dulu, ternyata sebagai panitia.

Ini temen paduan suara yang mengajak saya hadir ke acara ini.




Aku terngiang ucapan mereka, ayo mari berfoto biar dapat istri orang Karo. Amiiiiin!! Cantik banget baju daerahnya.


Wanita Indonesia kalau sudah pakai baju daerah terlihat anggun ya.






Komentar

Bacaan Terpopuler Blog Ini

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 1)

Pelabuhan Semayang Balikpapan Hai semuanya kali ini aku menulis tentang pengalamanku ketika pergi berlayar menuju Ternate dari kotaku Balikpapan dengan kapal KM Labobar Lah kok bisa ya naik kapal? emang liburnya berapa lama? terus kok bisa pas jadwal libur dengan jadwal kapal? Hehe akan kuceritakan asal muasal kenapa aku bisa pergi liburan dengan berlayar bersama KM. Labobar. Jadi pada akhir Januari 2019 itu aku sudah bisa libur selama 14 hari kalender (2 minggu).  Bingung kan mau libur pergi kemana. Mau pulang ke Samarinda ah terlalu sering dan sudah biasa. Gak perlu nunggu libur panjang kan aku bisa pulang ke Samarinda. Terus cek-cek lagi jadwal ke Bongao, Tawi-Tawi (Filipina) via Sandakan Malaysia kok menarik yaaa.. eh gak taunya dekat hari libur tiba-tiba di berita muncul kabar bahwa di daerah Sandakan khususnya Filipina bagian selatan lagi ricuh akibat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Filipina. Ada pengeboman rumah ibadah s

Balikpapan rasa Thailand, Mahavihara Buddha Manggala.

Arca Buddha Sukhotai yang di datangkan dari negara Thailand. Kala itu berawal dari rasa penasaran setelah sering melihat dari kejauhan dalam bis Balikpapan-Samarinda yang sering saya tumpangi, tampak samar-samar suatu bangunan menara berkilau emas diantara pepohonan dan hutan diruas jalan menuju kota Samarinda. Saat itu saya belum mengetahui jika tempat itu merupakan sebuah tempat peribadatan umat Buddhis, berbekal sepeda motor dan di pupuk oleh rasa keingintahuan yang besar, maka sore itu saya memutuskan mencari tahu apakah gerangan bangunan menara yang berkilau emas itu? Kebetulan tempat tinggal saya berada tidak jauh dari spot dimana saya suka melihat bangunan menara emas jika saya sedang dalam perjalanan menuju kota Samarinda. Berbekal sedikit informasi yang saya dapatkan, pelan-pelan saya menyusuri jalan menuju tempat misterius itu. Rasanya seperti lagi treasure hunt , sebentar-sebentar berhenti di pinggir jalan untuk mengamati apakah saya berada pada jalur yang benar

Jembatan Pulau Balang (Balikpapan-Penajam Paser Utara)

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman ketika berkunjung ke Pulau Balang, tempat dimana rencana-nya akan di bangun sebuah jembatan penghubung antara kota Balikpapan dan kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Seperti yang kita ketahui Balikpapan ialah sebagai salah satu pintu gerbang masuknya orang maupun barang dari dan ke Kalimantan Timur. Hal ini terbukti dengan adanya fasilitas Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan & Pelabuhan Laut Semayang, walaupun secara administrasi kota Balikpapan bukanlah ibukota provinsi Kalimantan Timur melainkan kota Samarinda, namun banyak warga pendatang yang mengira bahwa kota Balikpapan ialah ibukota provinsi. Salah satu pesawat sedang parkir di dekat garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Gedung Pelabuhan Semayang Balikpapan Singkat cerita, biasanya perpindahan barang & manusia dari kota Balikpapan-kab.Penajam Paser Utara menggunakan moda transportasi penye

Bangkok DMK (Don Mueang Airport)

DMK = Don Mueang Airport, Bangkok. Dari dan menuju Bangkok Thailand lewat jalur udara biasanya ada dua pilihan yakni melalui Bandara Suvarnabhumi BKK atau Don Mueang DMK. Kedua bandara ini sama-sama berada di Bangkok lantas bedanya apa? Nah bedanya : a. Bandara Suvarnabhumi BKK merupakan bangunan fasilitas bandara yang baru dibangun dan diperasikan beberapa tahun yang lalu dan hanya dapat didarati oleh penerbangan / maskapai non low budget carrier. Biasanya maskapai yang mendarat disini merupakan National Flag Carrier kayak Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Royal Brunei, Thai Airways dll. Penerbangan kelas premium lah ya. Ditambah bandara ini berada persis ditengah kota Bangkok dengan segala mode transportasi dari dan kesini sungguh beragam dan mudah didapat. Fasilitas dan sarana bandara juga paling terkini. b. Bandara Don Mueang DMK merupakan bandara Internasional tertua didunia dibuka bulan Maret 1914 dan juga di Asia tentunya. Awalnya Bandara ini merupak

Baju Barong Tagalog Pakaian Tradisional Pria Filipina

Barong Tagalog, pakaian pria nasional di Filipina. Sejarah :  Saat pendudukan lebih dari 300 tahun oleh Spanyol di Filipina (1561-1889) penduduk pria lokal Filipina wajib memakai baju yang sekarang dinamakan Barong Tagalog.  Barong Tagalog adalah baju pria berkerah yang tidak dimasukkan kedalam celana, tidak berkantung juga transparan / tembus pandang.  Baju ini dimaksudkan untuk mencegah orang Filipina menyembunyikan sesuatu dalam kantong bajunya, entah barang curian atau senjata tajam. Spanyol mewajibkan pemakaian baju ini kepada semua orang Filipina tanpa peduli tingginya jabatan mereka di masyarakat guna menunjukkan perbedaan antara orang Spanyol yang kaya raya dengan penduduk miskin Filipina.  Setelah Filipina merdeka, presiden mereka Manuel Quezon mempopulerkan pemakaian baju ini. Sebelumnya baju ini identik dengan kelas bawah. Ketika dipopulerkan oleh presiden dengan cara selalu memakai baju ini pada acara resmi kenegaraan maka baju ini pun semaki

Filipina sang kembaran nusantara terletak di utara Indonesia bagian 1.

Filipina, persis seperti di Indonesia Katedral Manila, statusnya sebagai  Minor Basilica  diluar Eropa. Going north why not?  Filipina.... Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata "Filipina"? Kalau saya sendiri sih lebih karena penasaran dengan Negeri yang berada di sebelah utara Indonesia. Manny Pacquiao, Rodrigo Duterte, Ferdinand Marcos, Imelda Marcos, Maribeth "Denpasar Moon" adalah sederet nama-nama yang melekat erat pada ingatanku hingga kini. Bendera Filipina berkibar dikota Manila Banyak yang bilang jika Malaysia & Indonesia merupakan satu rumpun alias memiliki akar yang sama, bahasa yang hampir sama, kebudayaan yang juga  bisa dibilang hampir sama dengan daerah di Sumatera. Namun kita sering melupakan atau bahkan bisa dibilang tidak begitu familiar dengan Filipina. Bagiku Filipina itu sendiri seperti Indonesia yang kedua, atau bahkan rasanya seperti masih berada di Indonesia. Manila, ibukota Filipina. Sejarah dulunya merupakan wilayah da

Liburan di hulu sungai Mahakam, Kutai Barat Kaltim

Jembatan yang membelah pedalaman Sungai Mahakam. Ketemu lagi semuanya. Apa kabar kalian semua? Kali ini aku akan membagikan pengalaman masuk ke hulu sungai Mahakam, melawan arus menuju Melak, Kab. Kutai Barat Kaltim. Dulu banget waktu masih kecil dan tinggal di kota Samarinda aku sering mendengar yang namanya Melak atau kadang orang-orang Dayak asal Kutai Barat yang tinggal dan menetap di kota Samarinda selalu bilang istilah "pergi ke Hulu" kalau mereka mau pulang kampung ke Melak Kutai Barat. Nama "Melak" lebih familiar daripada nama "Sendawar", padahal sih sebenarnya ibukota kab Kutai Barat ialah Sendawar. Tapi entah kenapa orang-orang selalu mengatakan "mau pergi ke Melak" daripada "mau pergi ke Sendawar". Waktu itu aku sama sekali tidak ada bayangan akan mengunjungi Kutai Barat bahkan sekedar berkhayal pun tidak. Kebanyakan temen-temen atau tetangga saya yang orang Dayak waktu di kota Samarinda merupakan warga suku

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 2)

Selamat tinggal Pantoloan Halooo. Kembali lagi pada postingan lanjutan pengalaman pergi berlayar naik kapal Labobar dari Balikpapan-Pantoloan-Bitung-Ternate bagian ke-2. Bagi kalian yang belum membaca kisah ini di bagian ke-1 tentang awal mula kenapa aku memulai perjalanan ini? Silahkan klik link disini . Setelah semua penumpang sudah naik keatas kapal. Tiba saatnya kapal Labobar ini melanjutkan pelayarannya lagi menuju pelabuhan berikutnya yaitu Bitung! ohya sebagai informasi sekarang PT.Pelni menghapus layanan tiket kelas yang mendapat kamar. Semua dipukul rata menjadi kelas ekonomi. Hehehe aku sih senang-senang aja. Saat kapal mulai menjauh dari Pantoloan maka aku dan teman-teman baru yang kukenal tadi saling bercerita lebih lanjut sepanjang perjalanan.  Mulai dari pertanyaan basa-basi seperti nama siapa, asal darimana, mau kemana, tujuannya apa kesana, kerja apa dan pertanyaan-pertanyaan yang gak berbobot lainnya. Coba pertanyaannya tuh berbobot kayak : &

Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo, Halmahera Barat, Maluku Utara

Jailolo ke Tobelo via darat. Setelah berhasil menyeberang dari pulau Ternate ke Jailolo di pulau Halmahera, maka selanjutnya untuk menuju ke Tobelo bisa dilakukan melalui jalur darat, melintasi areal luas yang hijau dengan sedikit permukiman di kiri-kanan jalan. Luasnya wilayah yang masih belum di jadikan permukiman semakin menambah kedamaian di tempat itu. Setelah lewat hutan-hutan eh tiba-tiba langsung disuguhi pemandangan seperti ini. Hai semua. Ketemu lagi pada postingan baru ini. Jadi ceritanya tuh waktu liburan di Jailolo di Halmahera Barat selama beberapa hari aku lanjut lagi ke kota Tobelo di Halmahera Utara. Aksesnya kalau dari Jailolo cuma bisa lewat darat.  Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo ditempuh selama empat jam. Hehehe. Kalo kata warga lokal sih itu lama banget yah perjalanan darat itu tapi kalo buatku sih oke-oke aja. Malah gak kerasa lama tuh mungkin karena baru pertama kali menempun jalan darat kali ya. Jalan raya sudah sangat bagus loh. Le

Gerakan Jelantah 4 Change. Peduli Minyak Jelantah Balikpapan.

Sang pencetus ide Jelantah 4 Change. Minyak Jelantah..... Apa yang pertama kali kalian pikir ketika mendengar kata tsb? Yap.. Minyak Jelantah adalah minyak goreng yang telah terpakai untuk menggoreng makanan berkali-kali dengan ciri khas berbau tidak enak, gosong, berwarna gelap bahkan paling parah berwarna hitam. Minyak jelantah yang sudah dipakai menggoreng lebih dari 2x atau sudah dipakai menggoreng 1x dengan suhu yang panas dan waktu yang lama sebenarnya secara ikatan kimia sudah rusak. Minyak goreng sudah menjadi tidak sehat lagi. Ia berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi manusia seperti radang tenggorokan, batuk, gatal pada tenggorokan, kolestrol naik, pencetus darah tinggi, pusing sakit kepala dan paling parah sakit jantung. Hiiii serem kan? Mungkin untuk pemakaian pribadi masih bisa kita kontrol dengan cara selalu rutin mengganti minyak goreng yang sudah terpakai dengan yang baru. Memang sih lebih mahal karena lebih sering membeli minyak