Horeeeee |
Jumpa lagi pada postingan di bulan April 2018 ini,
Pastinya kita semua selalu sehat bukan?
Ketika beranjak pulang dari perjalanan ziarah di daerah Bantul, saya secara tidak sengaja melihat papan petunjuk yang bertuliskan "Desa Wisata Tembi".
Wahh apa itu?
Nama desa ini sebenarnya tidak terlalu asing bagi saya, sebab beberapa tahun lalu saya sudah pernah membaca tulisan tentang desa ini, yang mana merupakan sebuah desa di daerah Bantul yang dijadikan daerah wisata budaya Jawa.
Rumah idaman di masa depan. |
Rumah-rumah joglonya masih banyak terpelihara, ukiran jati pada kusen jendela dan daun pintu pada rumah warga juga kerap terlihat. Intinya desa ini sengaja mempertahankan bentuk rumah joglo yang masih asli dan terawat.
Salah satu pekarangan homestay desa Tembi. |
Genteng dari tanah liat, pintu kayu berukir indah, jendela kayu, sepeda onthel serta sawah sudah menjadi pemandangan umum di desa ini.
Teras rumah yang epik dan asri. |
Walaupun hari sudah sore namun masih cukup terang, akhirnya kami memutuskan untuk sekedar mampir dan melihat-lihat ada apasih di desa Tembi ini?
Yang jelas jalan masuk menuju desa Tembi ini ada banyak serta disana-sini berjejer rapi penginapan / guest house berwawasan kearifan lokal tanah Jawa. Dengan suasana desa masih terasa seperti dipan didepan rumah, ayam yang dibiarkan lepas begitu saja, sumur timba yang masih berfungsi baik dll.
Sugeng Rawuh. |
Hmmmm benar-benar rumah impian saya, rumah joglo, atap genteng, jendela dan pintu dari kayu, peralatan minum dari kendi serta sepeda onthel.
Masihkah kamu mau denganku seorang pria desa? |
Tak rela rasanya sudah datang kesini namun tidak mengambil gambar.
Berikut gambar yang bisa saya ambil, semoga saja kelak dimasa mendatang saya berkesempatan menghabiskan waktu di desa ini lebih lama lagi dan ikut beberapa penawaran paket-paket seperti membatik kain, membatik topeng kayu, membuat tembikar (gerabah) dll.
Pasangan fenomenal lagi piknik. |
Naik motor Bantul - Sleman? Kenapa tidak? |
Pak, Bu kulo wes ngganteng urung? |
Komentar
Posting Komentar