Habitat terumbu karang.
Indonesia dengan garis pantainya yang sangat panjang karena negara kita bentuknya susunan pulau-pulau membentang luas dari Sabang hingga Merauke sehingga tidak heran perlu dilakukan penelitian dan pengamatan habitat yang hidup di dalam laut.
Selain ikan, kerang, bintang laut, dll ada sesuatu hal yang nampaknya cukup penting untuk diamati dan jaga kelestariannya yaitu terumbu karang. Merupakan tempat tinggal, sumber pakan, tempat berlindung bahkan berkembang biak bagi banyak mahluk hidup di lautan. Merusak terumbu karang sama saja dengan membunuh secara perlahan mahluk hidup di lautan.
Dengan laju pertumbuhan terumbu karang yang sangat kecil tiap tahun menjadikan terumbu karang harus benar-benar dijaga dengan baik. Ada banyak kegiatan manusia yang menimbulkan potensi kerusakan terhadap terumbu karang.
Kegiatan manusia yang merusak terumbu karang antara lain :
- Penangkapan ikan dengan bahan peledak sehingga banyak terumbu karang yg rusak, patah bahkan mati.
- Jangkar kapal yang dilempar ke laut untuk kapal berhenti.
- Eksploitasi berlebihan.
- Terumbu karang diinjak manusia ketika berwisata & snorkeling.
- Membuang air limbah rumah tangga dan industri begitu saja tanpa diolah langsung ke laut.
- Pembangunan sarana dan prasarana disekitar perairan laut.
Selain karena ulah manusia, terumbu karang juga dapat rusak akibat faktor alam ;
- Gempa bumi.
- Perubahan pola iklim bumi.
- Letusan gunung berapi.
Sehingga untuk mengetahui seperti apa kondisi terumbu karang pada suatu perairan laut maka harus dilakukan pengamatan secara detail. Beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengamati terumbu karang adalah :
- Metode Manta Tow.
- Line Intercept Transect.
- Belt Transect.
- Rapid Reef Resources Inventory.
Apa saja sih yang diamati perihal habitat terumbu karang ini ?
- Struktur komunitas & spesifikasi karang.
- Tutupan karang hidup.
- Tutupan karang mati.
- Bentuk perumbuhan karang (life form).
- Genus atau spesies karang.
- Bentuk substrat pasir, lumpur.
- Algae
- Keberadaan biota laut lainnya.
Kali ini aku mau ceritakan pengalaman mengamati terumbu karang dengan metode Manta Tow yang paling sederhana dan cenderung mudah untuk dilakukan.
Alat dan bahan untuk metode manta tow ini :
- Baju renang untuk di laut atau bisa juga baju selam supaya lebih safety.
- Kacamata selam.
- Snorkel.
- Fin kaki katak.
- Pelampung kecil.
- Jaket pelampung kalau belum terlalu lancar atau berenang dilautan.
- Papan manta.
- Alat tulis, aku pakai pensil supaya tidak mudah hilang tulisannya terkena air laut.
- Tali panjang 20 m.
- GPS untuk mencatat lokasi pengamatan.
- Timer.
- Contekan pengamatan berupa data literasi berupa foto-foto karang supaya lebih yakin.
- Kapal motor, ini yang penting sihhh. Ga ada ini gimana mau ke lokasi pengamatan yaa. haha
Cara pengamatan :
- Setelah tiba dilokasi pengamatan siapin segera ganti baju dan siapkan alat-alat kerja diatas tadi.
- Catat jam, kondisi cuaca pengamatan.
- Perhatikan kondisi dalam air, apakah sudah aman ?
- Masuk ke dalam laut.
- Lemparkan pelampung yang sudah diikat dengan tali sepanjang 20 m.
- Pegangan pelampung tadi dan ditarik oleh kapal motor.
- Mengamati terumbu karang dengan memakai kacamata selam dan snorkel.
- Mencatat data yang didapatkan.
- Pastikan semua lokasi pengamatan sudah teramati semua jangan ada yang terlewat.
- Jika sudah selesai bisa langsung kembali ke atas kapal atau bisa juga berenang manjaah di laut.
Setelah semua data didapatkan maka saatnya membandingkan dengan kriteria baku kerusakan terumbu karang yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup melalui SK Men LH No.04/MenLH/02/2001.
![]() |
Sebagai alat bantu pemantauan di lapangan. |
![]() |
Bergaya duluuuu |
Komentar
Posting Komentar