Indonesia terletak di antara 2 Samudera yakni Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Beruntungnya aku sudah berhasil mengunjungi ke-2 Samudera tsb.
Samudera Hindia bisa dikunjungi di pesisir selatan pulau Jawa, kala itu aku mengunjungi Samudera Hindia ketika main-main ke pantai selatan Jogja, deretan pantai Parang Tritis dan sekitarnya.
Karakteristik Samudera Hindia memang sungguh ganas ombak gelombang lautannya, cuaca yang ekstrim berubah-ubah dan terdapat banyak palung yang sangat dalam sehingga tidak banyak orang yang berani dan sanggup untuk berenang di sekitar pantai selatan pulau Jawa karena perairan tsb merupakan daerah Samudera Hindia yang dari dulu dikenal sangat garang.
Kalau Samudera Pasifik lain lagi karakternya dengan Samudera Hindia, merupakan perairan yang tenang dinamai demikian oleh penjelajah Portugis bernama Ferdinand Magellan yang berhasil berlayar dari Eropa menuju Filipina melewati Samudera Pasifik yang pada saat itu belum ada penjelajah lautan yang mencoba berlayar di Samudera Pasifik. Asal usul nama Pasifik berasal dari "Mar Pacifico" yg artinya lautan teduh damai karena itu tadi gelombang arusnya tidak banyak, tidak ganas, tidak besar jika dibandingkan dengan arus gelombang Samudera Hindia.
Bahkan saking tenangnya perairan Samudera Pasifik, kapal yg ditumpangi oleh penjelajah Ferdinand Magellan tadi sempat terkatung-katung lama di tengah laut antah berantah, kapal tidak bergerak karena angin lautan Samudera Pasifik tidak cukup kencang untuk mengibarkan layar kapal Ferdinand Maggelan. Akibatnya banyak kru kapal yang kelaparan, sakit dan mati akibat kapal tersebut kelamaan terkatung-katung di tengah lautan Samudera Pasifik. Stok bahan pangan semakin menipis, tidak ada pulau sama sekali yang terlihat di sekitar kapal Ferdinand Magellan. Andai kata kapal tsb berada dekat dengan kepulauan maka bisa saja mereka bersandar di pulau tsb untuk memenuhi jatah ransum kru kapal.
Dengan kru kapal yg semakin tersisa sedikit akibat kalah kompetisi hukum alam yang kuat yang bertahan akhirnya kru yg tersisa tadi mengumpulkan tekad dan niat untuk bergerak ke arah yang ditentukan Ferdinand Magellan hingga mereka tiba di sebuah kepulauan Filipina.
Nah balik lagi ke cerita pembuka di awal, di Indonesia Samudera Hindia bisa ditemui di bagian utara kepulauan Sulawesi, Maluku dan Papua.
Kebetulan aku berkesempatan mengunjungi pulau Morotai kabupaten baru di Provinsi Maluku Utara karena ingin napak tilas kehidupan leluhurku. Papa dulu lahir dan besar di pulau Morotai, jadi aku pernah berjanji suatu saat nanti aku harus bisa datang ke pulau Morotai dan akhirnya Tuhan mengijinkan hal itu terjadi.
Puas beberapa hari datang ke kolega dan ke rumah teman-teman masa kecil papa akhirnya tiba jugalah aku harus kembali meninggalkan pulau Morotai dengan menyebrang kembali ke daratan utama Maluku Utara melalui kota Tobelo.
Aku menyempatkan bermain air dan membasuh kaki tangan serta mencuci muka di Samudera Pasifik. Itu merupakan arahan dari penduduk sekitar. Akhirnya janjiku sudah kupenuhi sebelum papa meninggal.
Aku banyak menceritakan tempat dan rumah orang-orang dari masa kecil papa di pulau Morotai.
Mungkin suatu saat nanti jika ada kesempatan aku pasti akan datang ke pulau Morotai lagi. Sebuah pulau saksi bisu perang dunia ke-II, sebuah tempat sunyi dan damai, tempat dengan sinar matahari yang melimpah dan sebuah tempat dimana keluargaku berasal.
![]() |
Tepian Pantai Morotai, Samudera Pasifik |
![]() |
Kapal menjauh dari tepian Morotai |
![]() |
Bye Pulau Morotai |
Komentar
Posting Komentar