Siapa yang sangka ternyata ukuran tubuh Gajah terkecil di dunia itu adanya di Pulau Kalimantan / Borneo Island?
Elephas Maximus Borneensis adalah nama ilmiah dari fauna Gajah Pigmy ini, ukurannya mungil, tidak sebesar Gajah di Afrika, atau Gajah Thailand, atau juga Gajah Lampung - Pulau Sumatera.
Yappp betulll sekali, dulu juga saya tidak tahu fakta unik ini.
Persebarannya yang terbatas di pesisir sebelah timur Sabah-Malaysia, atau pedalaman Sebuku Nunukan Kalimantan Utara-Indonesia.
Diketahui sebaran Gajah Pigmy di Indonesia berada di Provinsi Kalimantan Utara, yaitu di Kabupaten Nunukan di daerah Tulin Onsoi yang memang secara wilayah berbatasan langsung dengan Sabah-Malaysia.
Terkadang Gajah Pigmy dalam mencari makan akan bermigrasi melintasi batas-batas negara Indonesia-Malaysia dari dalam hutan atau sungai diantara kedua negara tersebut.
Ada berbagai kisah tentang asal-usul dari Gajah Pigmy ini kenapa bisa sampai ada di daratan Pulau Kalimantan / Borneo, mulai dari kisah pada jaman dahulu sekali sebelum terbentuk batas-batas administratif negara Brunei-Malaysia-Indonesia-Filipina, Gajah Pigmy ini merupakan pemberian dari perusahaan Inggris yang memang beroperasi di Sabah dan membawa Gajah Pigmy ini sebagai hadiah untuk Sultan Sulu (Filipina) dimana pada saat itu sebagai penguasa Sabah.
Atau kisah lain bahwa Gajah Pigmy ini merupakan hewan untuk berperang dari pasukan Mongolia keturunan dari Genghis Khan yang hendak menyerang dan menaklukkan Majapahit namun ketika pasukan itu tiba di Pulau Kalimantan, mereka terhenti disitu akibat tidak terbiasa dengan iklim tropis dan keganasan hutan hujan daerah yang dilintasi garis Khatulistiwa. Pasukan Mongolia banyak yang mati karena kelaparan, terkena gigitan lintah atau pacet, terkena Malaria, bahkan terkena serangan Buaya yang ganas(Sungai dan Rawa di Pulau Kalimantan ialah habitat alamiah Buaya). Maklum saja kondisi seperti itu tidak sama dengan iklim di Mongolia yang cenderung dingin, tidak ada hutan tropis, tidak ada hewan liar sebagaimana yang pasukan Mongolia temukan saat berada di Pulau Kalimantan.
Terlepas dari banyaknya variasi kisah asal-usul Gajah Pigmy, yang pasti jumlahnya di alam liar saat ini kritis, banyaknya lahan hidup mereka yang menyusut, alih fungsi hutan menjadi perkebunan, permukiman, atau berladang sehingga menyempitkan gerak Gajah Pigmy untuk hidup dan beranak-pinak.
Apalagi hewan Gajah merupakan hewan yang sensitif terhadap gangguan atau perubahan lingkungan hidupnya. Gajah merupakan hewan yang selalu hidup dalam kelompok-kelompok yang dipimpin Gajah jantan. Gajah betina dan anak-anak Gajah selalu ikut kemanapun kelompok bergerak mencari makan atau mencari spot beristirahat.
Selama tidak diusik keberadaannya, Gajah tidak akan menyerang manusia. Diketahui di India dan Afrika Gajah menyerang manusia apabila Gajah merasa terancam akibat perburuan liar yang dilakukan sekelompok orang. Atau kehadiran manusia yang sedang tidak pas timing-nya, disaat Gajah sedang kawin, atau induk Gajah sedang bersama anak-anaknya.
Semoga Gajah Pigmy ini dapat terus terjaga jumlah dan habitat alamiahnya supaya dapat terus ditemukan di Pulau Kalimantan / Borneo Island ini, butuh kesadaran dari kedua negara Indonesia-Malaysia dalam pelestarian Gajah Pigmy ini seperti menekan laju deforestasi hutan tropis habitat hidup Gajah Pigmy, melarang perburuan liar dan melarang perdagangan Gajah Pigmy, seperti melibatkan Gajah Pigmy dalam sirkus, atau memelihara Gajah secara ilegal.
Komentar
Posting Komentar