Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kalimantan

Mengunjungi Perpustakaan Kota Balikpapan

Sebuah kalimat lama yang kuingat bahwa Buku adalah jendela dunia. Buku adalah harta tak ternilai karena memuat ilmu pengetahuan yang berguna. Sewaktu kecil dulu aku sering ditegur dan dimarahi orangtua dan guru di sekolah jika kita melangkahi buku terutama buku pelajaran. Orang dulu percaya bahwa jika melangkahi buku maka bisa kualat dan nanti jadi bodoh. Well, sedemikian dihargainya sebuah buku pelajaran saat itu. Semoga generasi kini semakin mencintai buku, mencintai membaca untuk menambah ilmu pengetahuan. Kota Balikpapan memiliki fasilitas umum berupa gedung Perpustakaan yang dikelola dengan sangat baik. Gedung benar-benar dirawat, dibersihkan, diisi berbagai fasilitas penunjang seperti taman baca luar gedung, halaman parkir yang luas, security  yang ramah, petugas Perpustakaan juga cukup membantu, tersedia lift gedung, terdapat ruang baca anak-anak, pojok Bank Indonesia, ruang multimedia, ruang khusus buku karangan masyarakat Balikpapan, dsb. Koleksi buku yang banyak serta sekaran

Sudut informatif menarik di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kaltim

Saya akui Bandar Udara Sultan Sulaiman Sepinggan Balikpapan itu memang menarik dan atraktif di dalam ruang tunggunya. Banyak sudut yang dihias dengan kerajinan tangan, hiasan, ukiran bahkan sebuah informasi tentang flora fauna khas Kalimantan Timur.  Penumpang bisa melihat-lihat ruang tunggu yang luas itu dengan cara yang sangat asik. Selain itu di ruang tunggu tersedia fasilitas air minum yang siap sedia kita minum langsung. Ada ruang baca juga yang memang menarik desainnya, jadinya betah berlama-lama disitu. Berikut foto-foto yang sempat saya ambil ketika berangkat bersama Istri tercinta. Pertunjukkan Kesenian Dayak Bahau Kaltim. Topeng Hudoq ungkapan syukur pesta panen. pengunjung berfoto bersama penari Patung perempuan Dayak Pojok informasi Flora Fauna hutan Kalimantan Timur Anatomi bentuk biji & buah tumbuhan hutan tropis. Lukisan Bunga Bangkai Kalimantan. Saung (topi anyaman Suku Dayak) Tiap suku Dayak memiliki motif berbeda Orangutan bergantungan di atap Bandara Miniatur rum

Kesenian Dayak Bahau, Kaltim

Sub Suku Dayak di Pulau Kalimantan tak terhitung sangat banyak sekali. Tiap sub suku memiliki bahasa yang berbeda, pun demikian juga dengan pakaian dan keseniannya. Sepintas terlihat sama namun sejatinya sungguh berbeda sekali. Di Kalimantan Timur ada sebuah sub suku Dayak yang mendiami kawasan hulu Sungai Mahakam, yang terkonsentrasi di Kabupaten Mahakam Ulu (Kabupaten termuda di Provinsi Kaltim). Sub suku Dayak itu adalah Dayak Bahau.  Jadi selain sub suku Dayak Kenyah adapula sub suku Dayak Bahau yang agak jarang di ketahui oleh banyak orang. Mereka juga terkenal cantik-ganteng berkulit putih bersih, memakai bulu burung Enggang sebagai asesoris, memakai manik-manik sebagai pakaian, topi, gelang, kalung dsb. Sepintas mirip sekali dengan sub suku Dayak Kenyah, yang membedakan menurut saya adalah topi yang dikenakan wanitanya, khas sekali melingkar dengan manik-maniknya. Kebetulan mereka pernah menampilkan kesenian khas Dayak Bahau di Gereja Katolik St. Theresia Balikpapan Kaltim. Disi

Jalan santai di kompleks kantor Bupati Berau

Berada di Kota Tanjung Redeb Berau rasanya kalau gak jalan kaki sehari aja sudah gatal ingin melangkah. Pagi itu berbekal Google maps jadilah acara jalan kaki sekitaran Kantor Bupati Berau terlaksana. Kompleks kantor Bupati Berau persis terletak di dekat mesjid Agung dan dibelakang Taman Cendana, Taman Berau Sanggam. Area parkiran luas, cukup bersih dan tertib. Begitulah sepengamatan singkat kondisi kompleks kantor Bupati Berau. Terdapat ATM bank nasional dan bank daerah juga disitu persis di dekat gerbang masuk kompleks Kantor Bupati Berau. Ada banyak deretan kantor dinas lainnya juga di dalam kompleks kantor Bupati Berau. Yang terlihat mencolok ialah gedung dinas Kesehatan, Dinas Capil, Dinas Keuangan, Dinas Pertambangan. Karena acara jalan kaki pagi pagi pas hari kerja makanya masih sepi sekali suasana. Hanya terlihat beberapa pegawai yang baru sampai tempat kerja. Kompleks kantor Bupati Berau Kantor Dinas Pertambangan Kantor Bupati Berau Tampak menara Masjid Agung Berau berwarna hi

Rumah Kuno Balikpapan, Cagar Budaya

Rumah Peninggalan BPM Cagar Budaya di Kota Balikpapan Kalau lagi berada di Kota Balikpapan dan lewat ke arah jalan Prapatan maka akan terlihat deretan bangunan rumah-rumah kuno peninggalan perusahaan minyak milik Belanda BPM yang terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung yang dipakai sebagai rumah dinas perusahaan. Perusahaan minyak BPM tersebut saat ini menjadi PT Pertamina RU V Balikpapan yang dikenal sebagai pemain utama industri migas nasional. Sampai sekarang rumah panggung warisan perusahaan BPM tsb masih kokoh berdiri dengan penambahan dan perbaikan di beberapa sudut namun tidak merubah bentuk asal bangunan utama.  Rumah panggung itu sempat dipakai sebagai rumah dinas bagi karyawan Pertamina yang bekerja di kota Balikpapan. Kini beberapa rumah panggung peninggalan Belanda itu beralih fungsi menjadi cagar budaya untuk dipertahankan dan dijaga bentuknya serta dibuka untuk umum sebagai tempat bersejarah yang menghiasi Kota Balikpapan. Secara singkat asal usul rumah panggung mi

Bagaimanakah Rupa Museum kota Samarinda Kaltim

Museum selain dikenal sebagai penyimpanan dan pameran benda atau barang peninggalan yang bernilai sejarah juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran, pengenalan dan catatan sejarah yang sudah terjadi hingga saat ini. Tak terkecuali Kota Samarinda yang juga telah membuat museum Kota Samarinda. Sayang saya belum sempat masuk ke dalam museum Samarinda. Waktunya masih belum pas untuk main-main ke museum. Hanya sempat memfoto plang di bagian depan museum saja. Museum Samarinda.

Berkunjung ke Gereja Katolik At Eugenius de Mazenod Tanjung Redeb Berau

Setelah sekian tahun Aku meninggalkan Berau sekarang Aku kembali lagi kesini. Banyak suka duka kerasnya kehidupan terjadi di Berau. Rasanya seperti bernostalgia dan tak percaya bisa kesini lagi. Kunjungan ke Berau kali kedua ada banyak yg sudah berubah. Berau semakin ramai, semakin maju, banyak bangunan baru, gerai fast food ala perkotaan sekarang juga sudah ada. Gereja Katolik St Eugenius de Mazenod Tanjung Redeb Berau juga sekarang sudah ada bangunan yang baru. Gedung Gereja Katolik St Eugenius de Mazenod yang lama masih berdiri kokoh dibagian depan. Sudah tak dipakai untuk kegiatan peribadatan. Sepintas terlihat dipakai sebagai tempat penyimpanan barang inventaris gereja. Gereja Katolik St Eugenius de Mazenod Tanjung Redeb Altar utama Gereja sangat megah dengan ukiran kayu Bangunan masih baru Gua Maria disamping gedung Gereja Suasana setelah misa harian Kalau malam terlihat indah

Hewan Tringgiling di alam liar.

Hewan Tringgiling sering di anggap sebagai obat mujarab berbagai jenis penyakit sehingga banyak yg memburu mereka. Belum lagi hewan ini dianggap sebagai hama tanaman. Banyak petani yg kesal dengan mereka karena Tringgiling bisa masuk dari dalam tanah dan memakan akar tanaman muda.

Intip interior gedung Dojang Taekwondo Samarinda Kaltim

Ketika di Samarinda Kaltim aku sempat berkeliling di sekitar polder air hitam di jl.Kadrie Oening yang sering dijadikan tempat berkumpulnya warga Samarinda untuk berolahraga, bermain atau sekedar nongkrong sore. Di sekitar polder air hitam banyak gedung sarana olahraga tersebar. Salah satunya yaitu Dojang Taekwondo. Gedung Dojang Taekwondo Samarinda ini sebagai tempat berlatih para atlit atau klub olahraga Taekwondo entah dari Kota Samarinda atau Kota/kabupaten lainnya yg ada di Provinsi Kaltim. Rutin dipakai bila masuk masa persiapan tanding kompetisi lokal atau nasional. Banyak anak usia sekolah dasar terlihat sibuk berlatih taekwondo. Pada saat itu gedung kebetulan tidak dikunci karena akan digunakan untuk latihan Taekwondo. Di dalam gedung tentu saja ada arena luas untuk bertanding Taekwondo. Terdapat barisan kursi penonton berderet, ada ruang ganti pakaian dan beberapa ruangan untuk menaruh peralatan berlatih taekwondo. Gedung Dojang Taekwondo Samarinda Sudah mirip atlit belum? Pe

Susur Mangrove Graha Indah Balikpapan

Teluk Balikpapan mempunyai area tumbuhan mangrove/bakau disekitar muara sungai-sungai yg mengalir disekitar hutan Kota Balikpapan dan merupakan habitat asli dari monyet Bekantan khas Kalimantan (beberapa warga lokal menyebut monyet bule, karena warna bulu coklat emas, hidung besar mancung seperti bule) hehehe rasis ga sih. Monyet Bekantan ini muncul di sore hari karena mencari makanan berupa buah dan pucuk daun muda tumbuhan mangrove. Sifatnya yang pemalu sehingga sering kabur jika melihat manusia dari jarak dekat. Selain monyet Bekantan di muara Teluk Balikpapan ini merupakan habitat asli ikan pesut (ikan lumba-lumba air tawar/payau). Di dunia hanya sedikit tempat tinggal ikan pesut ini. Selain Indonesia, ikan pesut ini juga tinggal di sungai mekong yg mengalir diantara Kamboja & Laos. Nama lain ikan pesut adalah Irrawaddy Dolphin.  Sungguh keberuntungan bisa melihat penampakan ikan pesut ini karena sangat jarang ikan pesut menampakkan diri. Teluk Balikpapan Jembatan dermaga Mangr