Tugu perdamaian ada di dalam bangunan biru |
Terletak di pinggir jalan utama, poros Kota Balikpapan - Kota Samarinda di km 13, membuat situs bersejarah ini sering luput dari pandangan mata.
Letaknya persis di sebelah mulut jalan tol sehingga fokus pengendara lebih ke arah jalan raya daripada ke letak pintu masuk situs bersejarah ini.
Sebagaimana dahulu Jepang dengan konsep Nippon Cahaya Asia-nya datang ke negara kita untuk berupaya menyatukan Asia dengan cara kekerasan dan banyak mendapat perlawanan dari rakyat kala itu.
Kala itu di Kota Balikpapan pun tak luput dari peperangan antara dua kubu, Tentara Jepang vs Rakyat Indonesia. Sudah pasti banyak sekali korban jiwa yang gugur dalam rentang waktu itu.
Setelah meraih kemerdekaannya hingga saat ini, Pemerintah (rakyat) Indonesia telah berdamai dengan pemerintah Jepang, dan untuk mengenang peristiwa perdamaian itu, maka di Kota Balikpapan terdapat situs tempat dimana Tugu Perdamaian di didirikan sebagai pengingat generasi kini bahwa tiada manfaat dari peperangan.
Ketika saya masuk ke situs Tugu Perdamaian Indonesia-Jepang ini, suasana mendadak sunyi sepi, padahal tadi di jalan raya, begitu banyak kendaraan yang besar dan berisik.
Maklum, di dalam situs ini masih banyak pepohonan yang tidak bisa juga dikatakan sebuah hutan, namun cukup rindang dan teduh suasananya, malahan lembap, sehingga membuat paving blok jalan setapak menuju Tugu Perdamaian subur diliputi lumut yang kalau tidak hati-hati dapat membuat siapa saja terpeleset.
Seperti biasa, suasana situs sejarah seperti ini selalunya sepi pengunjung, mungkin karena tidak banyak orang yang tau tentang keberadaan tempat ini, bahkan bagi warga Kota Balikpapan sekalipun rasanya masih cukup banyak ketidaktahuan mereka akan lokasi situs ini, bahkan ada juga yang belum pernah sama sekali mendengar tentang tempat ini.
Maklum, generasi sekarang sudah berbeda passion.
Back to the topic, Tugu Perdamaian Indonesia-Jepang ini berada di dalam sebuah bangunan semi terbuka, dan pada Tugu Perdamaian terukir aksara Jepang yang mana saya tidak mengerti maksudnya apa.
Mungkin semacam puisi, atau semacam pepatah, atau semacam pemberitahuan.
Saya tak berlama-lama di tempat ini, karena selain saya sudah mengitari lokasi ini (tidak terlalu luas), dan juga sudah waktunya untuk makan siang, jadi saya sudahi segera kunjungan singkat ini.
Terkadang beberapa keturunan warga Jepang rela jauh-jauh terbang ke Kota Balikpapan untuk datang bersama dengan kakek buyut mereka yang sedang bernapak tilas mengenang masa muda mereka di ladang perang Balikpapan (Jepang vs Sekutu), Perang Dunia II 1943-1945.
Biasanya para sepuh Jepang tadi juga mengunjungi makam ini untuk memberikan penghormatan bagi yang gugur.
Jalan setapak menuju tugu perdamaian, hati-hati licin |
Bangunan biru dari dekat |
Tugu perdamaian Indonesia-Jepang |
Terdapat patung di sebelah tugu perdamaian |
Siluet tugu perdamaian Indonesia - Jepang |
Plang Cagar Budaya |
Komentar
Posting Komentar