Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tempat Umum

Gereja Katedral Semarang Jawa Tengah-Indonesia.

Suatu hari di Semarang saya berjalan kaki menyusuri trotoar gedung Lawang Sewu dan lurus saja menyebrang ruas jalan besar dan saya menemukan kompleks Gereja Katedral Semarang. Yasudah sekalian mampir kesitu, ada banyak anak kecil sedang bermain bola di halaman Gereja ini. Hiruk pikuk ramai jalan utama tidak terasa di dalam kompleks Gereja, saya ingat suasana rindang pohon besar sangat terasa disini. Ada kompleks sekolah juga seingat saya disekitar Gereja, lahan parkir juga sangat luas. Layaknya gedung tua Gereja Katedral ini pastilah bersejarah pikirku. Masuk ke dalam gedung Gereja lewat pintu samping yang mungil dan saya menemukan ibu dan anak sedang berdoa di depan patung bunda Maria. Keheningan merayap di dalam gedung Gereja ini, hanya beberapa sudut yang lampunya dinyalakan selebihnya temaram sekali cahayanya. Sudah sore menjelang malam saya kesini dan hari biasa sehingga tidak ada jadwal ibadah. Puas berkeliling sebentar saya keluar lagi darisitu dan kembali pulang. Gedung Gereja

Seram dan berhantukah? Lawang Sewu Semarang

Siapa yang tak pernah dengar tentang Lawang Sewu di Semarang?  Rasanya hampir semua orang minimal pernah dengar sepintas meskipun tak semua pernah datang berkunjung ke Lawang Sewu. Lebih banyak terdengar cerita seram daripada cerita bersejarah tentang gedung ini yang pernah difungsikan sebagai kantor kereta api peninggalan Belanda. Cerita seram itu mulai dari kisah penyiksaan warga lokal oleh Belanda yang dipenjara di ruang bawah tanah yang sepanjang tahun terendam air.  Banyak yang meninggal secara mengenaskan di dalam gedung Lawang Sewu itu karena sebab lainnya selain karena penyiksaan di penjara bawah tanah tapi yang sering di perbincangkan adalah kisah penyiksaan bawah tanah. Belum lagi cerita penampakan sosok di sekitar lorong, jendela dan tangga yg di duga korban kekejaman Belanda yg meninggal dunia di tempat itu. Dari semua isu-isu supernatural itu bangunan Lawang Sewu tetaplah spesial dan unik karena banyak nya daun pintu yang terpasang. Entah ada berapa persis nya jumlah pintu

Hutan Mangrove Karangsong Indramayu

Karangsong di Indramayu Jawa Barat adalah wilayah pesisir pantai sebelah utara pulau Jawa dimana dulunya pada tahun 2000an pernah mengalami tumpahan minyak mentah dari kapal tanker yang karam karena cuaca lautan dan batu karang. Saat itu menurut foto lama dan cerita saksi hidup di pesisir pantai Karangsong benar-benar tercemar dan rusak parah. Saat ini wilayah Karangsong sudah sangat hijau, asri dan banyak tanaman mangrove dari sebelum terjadi tumpahan minyak mentah. Banyak burung-burung liar mulai datang bersarang dan mencari makan di wilayah mangrove Karangsong. Ikan pun semakin banyak seiring semakin luasnya wilayah mangrove Karangsong. Inilah bukti nyata setelah bertahun-tahun dilakukan upaya pemulihan lingkungan yang menyita banyak waktu, tenaga dan biaya. Saat ini wilayah Karangsong dikelola secara mandiri oleh kelompok masyarakat disekitar Karangsong. Sungguh kagum dengan kisah perbaikan pemulihan lingkungan tsb. Dulunya area ini kering tidak ada mangrove berbanding terbalik saa

Titik Pendaratan Amerika di desa Wawama Morotai

Ketika Jepang berhasrat menguasai seluruh negara Asia dengan angan-angan ingin mempersatukan negara Asia untuk bangkit melawan Barat maka Jepang selalu datang ke negara Asia sebagai "Nippon Cahaya Asia". Propaganda Nippon Cahaya Asia ialah kedok semata yang aslinya sangat membuat rakyat kita sungguh sengsara menderita. Tahun 1940an Jepang mulai masuk secara paksa ke negara Asia disekitar Jepang tak terkecuali Indonesia. Ketika perang dunia II meletus dimulai dari pemboman pelabuhan Pearl Harbor milik Amerika Serikat maka peristiwa balasan selanjutnya adalah pemboman Hiroshima-Nagasaki Jepang oleh Amerika Serikat. Peristiwa diatas berlanjut melebar kemana-mana. Tentara Amerika Serikat dan sekutu mulai mengusir penjajahan Jepang di negara Asia. Di Indonesia, pulau Morotai merupakan pulau strategis dalam perang dunia II disekitar samudera Pasifik. Andaikata pulau Morotai tidak dapat direbut oleh tentara Amerika Serikat dan sekutu maka bisa jadi sejarah akan menjadi lain. Tentara

Cantiknya Gereja Holy Rosary, Kuala Lumpur, Malaysia

Malaysia di daerah semenanjung lebih banyak Gereja Anglican daripada Gereja Katolik. Meskipun agak susah dibedakan hanya sepintas dari bentuk fisik bangunan gedung Gereja. Mesti jeli dan ikut ibadahnya maka baru dapat dipastikan bahwa Gereja tersebut milik umat Katolik atau umat Anglican. Banyaknya Gereja Anglican di Malaysia daripada di Indonesia tak lepas dari peran pendudukan warga kolonial Inggris, yang mana pada saat jaman pendudukan Inggris saat itu Malaysia (Old Malaya) merupakan bagian dari negara persemakmuran British. Sejarah nya pun Gereja Katolik di Eropa terpecah menjadi Katolik Roma, Kristen Protestan dan Kristen Anglican. Pada masa penjajahan di negeri Belanda mayoritas penduduknya penganut Kristen Protestan dan banyak dari mereka ketika datang berdagang dan menjajah negara kita juga membawa serta menyebarkan iman Kristen Protestan di Hindia Belanda (Indonesia). Tak heran lebih banyak penganut Kristen Protestan daripada Kristen Katolik di Indonesia. Sedangkan Inggris di

Bagaimanakah Rupa Museum kota Samarinda Kaltim

Museum selain dikenal sebagai penyimpanan dan pameran benda atau barang peninggalan yang bernilai sejarah juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran, pengenalan dan catatan sejarah yang sudah terjadi hingga saat ini. Tak terkecuali Kota Samarinda yang juga telah membuat museum Kota Samarinda. Sayang saya belum sempat masuk ke dalam museum Samarinda. Waktunya masih belum pas untuk main-main ke museum. Hanya sempat memfoto plang di bagian depan museum saja. Museum Samarinda.

Bertemu Tugu Batalyon Worang Manado

Saat berjalan kaki menyusuri keramaian kota Manado di dekat pasar 45, seketika mata ini memandang ada Tugu kecil berupa bundaran yang ramai dilalui kendaraan. Tugu kecil berupa patung perjuangan ini rupanya bentuk penghargaan akan jasa jasa pejuang dari Sulawesi Utara yang berhasil menekan gerakan separatis yg bermunculan di beberapa daerah di Indonesia pada jaman-jaman paska kemerdekaan. Tertulis Batalyon Worang Manado pada plakat yang mulai terkelupas cat tulisannya. Semoga dengan adanya tugu ini, generasi muda Sulawesi Utara akan terus ingat perjuangan para pendahulu kita dalam menjaga kesatuan bangsa negara kita. Tugu Batalyon Worang Beberapa keterangan Tugu Batalyon Worang

Berkunjung ke Gereja Katolik At Eugenius de Mazenod Tanjung Redeb Berau

Setelah sekian tahun Aku meninggalkan Berau sekarang Aku kembali lagi kesini. Banyak suka duka kerasnya kehidupan terjadi di Berau. Rasanya seperti bernostalgia dan tak percaya bisa kesini lagi. Kunjungan ke Berau kali kedua ada banyak yg sudah berubah. Berau semakin ramai, semakin maju, banyak bangunan baru, gerai fast food ala perkotaan sekarang juga sudah ada. Gereja Katolik St Eugenius de Mazenod Tanjung Redeb Berau juga sekarang sudah ada bangunan yang baru. Gedung Gereja Katolik St Eugenius de Mazenod yang lama masih berdiri kokoh dibagian depan. Sudah tak dipakai untuk kegiatan peribadatan. Sepintas terlihat dipakai sebagai tempat penyimpanan barang inventaris gereja. Gereja Katolik St Eugenius de Mazenod Tanjung Redeb Altar utama Gereja sangat megah dengan ukiran kayu Bangunan masih baru Gua Maria disamping gedung Gereja Suasana setelah misa harian Kalau malam terlihat indah

Menyusuri Balaikota Surakarta

Dalam perjalanan singkat di Kota Solo (Surakarta) setelah selesai dari berkunjung ke Keraton Solo yang bernuansa biru muda itu saya memutuskan pergi ke Alun-Alun Kota Solo. Areal Alun-Alun Kota Solo beneran sangat luas dan tertata rapi. Cenderung agak sepi jika dibandingkan dengan Alun-Alun Kota Jogjakarta yang taulah yaa gimana ramainya karena terlalu banyak turis lokal yang berkunjung. Alun-Alun Kota Solo sepengamatan singkat saya malahan agak jarang sekali ditemui turis domestik dari luar daerah. Lebih banyak warga lokal Kota Solo yang datang ke Alun-Alun. Sore itu sepertinya sedang ada kegiatan perkemahan pramuka dan banyak pelajar-pelajar muda yang bermalam di tenda yang mereka dirikan berbaris-baris. Beberapa kelompok pramuka banyak menampilkan kebolehan mereka dalam acara itu. Baris berbaris, peragaan sandi morse, tarian daerah, drama pertunjukkan, grup band, dll ditampilkan pada acara tsb. Bentuk bangunan utama di area Alun-Alun mmang sesuai dengan tagline Kota Solo The Spirit

Sweet escape Jogja-Solo Stasiun Solo Balapan

Denger penggalan lirik lagu "Stasiun Balapan" punya alm. Didi Kempot yg berbunyi ~Ning stasiun Balapan kutho Solo sing dadi kenangan koe karo aku...~ Sekian lama penasaran dengan stasiun Balapan ini akhirnya kesampaian juga datang ke stasiun ini. Saat itu banyak penumpang kereta dengan tujuan dan jam keberangkatan masing-masing duduk di sekitar kursi tunggu masing-masing peron. Terimakasih rute kereta api Prameks karena rute kereta itu aku bisa pergi ke Solo PP dalam satu hari. Jogja-Solo-Jogja. Sebuah kereta api sedang berhenti. Stasiun Solo Balapan

Intip interior gedung Dojang Taekwondo Samarinda Kaltim

Ketika di Samarinda Kaltim aku sempat berkeliling di sekitar polder air hitam di jl.Kadrie Oening yang sering dijadikan tempat berkumpulnya warga Samarinda untuk berolahraga, bermain atau sekedar nongkrong sore. Di sekitar polder air hitam banyak gedung sarana olahraga tersebar. Salah satunya yaitu Dojang Taekwondo. Gedung Dojang Taekwondo Samarinda ini sebagai tempat berlatih para atlit atau klub olahraga Taekwondo entah dari Kota Samarinda atau Kota/kabupaten lainnya yg ada di Provinsi Kaltim. Rutin dipakai bila masuk masa persiapan tanding kompetisi lokal atau nasional. Banyak anak usia sekolah dasar terlihat sibuk berlatih taekwondo. Pada saat itu gedung kebetulan tidak dikunci karena akan digunakan untuk latihan Taekwondo. Di dalam gedung tentu saja ada arena luas untuk bertanding Taekwondo. Terdapat barisan kursi penonton berderet, ada ruang ganti pakaian dan beberapa ruangan untuk menaruh peralatan berlatih taekwondo. Gedung Dojang Taekwondo Samarinda Sudah mirip atlit belum? Pe

Susur Mangrove Graha Indah Balikpapan

Teluk Balikpapan mempunyai area tumbuhan mangrove/bakau disekitar muara sungai-sungai yg mengalir disekitar hutan Kota Balikpapan dan merupakan habitat asli dari monyet Bekantan khas Kalimantan (beberapa warga lokal menyebut monyet bule, karena warna bulu coklat emas, hidung besar mancung seperti bule) hehehe rasis ga sih. Monyet Bekantan ini muncul di sore hari karena mencari makanan berupa buah dan pucuk daun muda tumbuhan mangrove. Sifatnya yang pemalu sehingga sering kabur jika melihat manusia dari jarak dekat. Selain monyet Bekantan di muara Teluk Balikpapan ini merupakan habitat asli ikan pesut (ikan lumba-lumba air tawar/payau). Di dunia hanya sedikit tempat tinggal ikan pesut ini. Selain Indonesia, ikan pesut ini juga tinggal di sungai mekong yg mengalir diantara Kamboja & Laos. Nama lain ikan pesut adalah Irrawaddy Dolphin.  Sungguh keberuntungan bisa melihat penampakan ikan pesut ini karena sangat jarang ikan pesut menampakkan diri. Teluk Balikpapan Jembatan dermaga Mangr

Patung Yesus memberkati Kota Manado

Hari terakhir di Kota Manado sebelum berangkat ke bandara Sam Ratulangi saya diajak untuk berfoto di depan patung ikonik Tuhan Yesus memberkati. Fix saya sudah resmi berkunjung ke Kota Manado jika sudah berfoto di spot ini. Kota Manado persis Kota Balikpapan dengan kontur berbukit-bukit. Kebetulan patung Yesus memberkati ini di pasang di atas bukit sehingga dari jauh sudah terlihat. Ngeri sih kalau liat kebawah, jurang lembah lumayan tinggi. Ini spot foto yang antrinya panjang utk sekedar berfoto.

Mampir ke Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan Kaltim

Suatu waktu kami iseng mampir ke area kampus Institut Teknologi Kalimantan yg ada di Balikpapan yang terkenal itu. ITK dibuat sebagai jawaban dan harapan semoga ada institusi pendidikan tinggi keteknikan yang mumpuni di Kalimantan. Sehingga generasi muda Kalimantan khususnya Kaltim tidak perlu jauh-jauh menimba ilmu keteknikan di Bandung atau Surabaya. Cukuplah belajar di ITK Balikpapan. Di Bandung ada ITB, Surabaya punya ITS, Lampung punya ITERA, maka Balikpapan punya ITK. Meskipun kami tinggal di Balikpapan nyatanya tidak semua dari kami ngeh dimana letak kampus ITK ini. Berbekal Google maps jadilah kami sampai di gerbang kampus ITK. Berawal dari niat iseng eh terlaksana deh kunjungan singkat dadakan ini. Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan

Gagahnya Pesawat RI-1 Indonesia di Balikpapan

Betapa gagah dan terlihat Indonesia banget warna body pesawat RI-1 untuk presiden Indonesia. Warna merah putih yang menggelorakan pesan kebanggaan bagi yang melihatnya. Tampak dari dekat saat pesawat ini hendak parkir di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Kaltim. Terbanglah setingginya.

Jalan-jalan manja di Kota Manado

Dibandingkan dengan kota lainnya di Sulawesi Utara, Kota Manado sangat terbatas tempat menarik yang bisa dikunjungi. Biasanya perlu keluar kota untuk bisa menikmati tempat rekreasi. Karena saya suka jalan kaki ketimbang jogging akhirnya aku utarakan lah niat jalan kaki pagi hari di sekitar area megamas Manado. Komplek ruko/mall yang persis disebelah pesisir laut. Komplek megamas ini selalu langganan terkena banjir air Rob laut yang sampai masuk ke dalam mall. Cuaca buruk sih sebab utamanya. Air laut jadi ganas, ombak besar dan tinggi menerjang parkiran mobil, motor banyak yang hanyut. Sebenarnya niat hati ini ingin jalan kaki sendirian tapi apalah daya adik sepupuku menemani acara gabut ini. Mungkin diminta ortunya menemaniku supaya Aku tidak tersesat di kota Manado.  Ya ampun om tanteeee baiknya. Lumayan dekat rumah tinggal sepupuku kalau ke megamas ini. Niatnya mau start dari rumah berjalan kaki tapi ditentang karena katanya jauhhhh. Alhasil kami naik kendaraan dari rumah ke megamas.