Langsung ke konten utama

Sungai Jernih Long Laai, Segah, Berau Kaltim.

Apa yang kamu pikirkan jika mendengar nama tentang Berau?

Berau, Bumi Batiwakkal.



Biasanya jika Berau disebut pastinya banyak yang menjawab tentang pulau Derawan, Penyu Hijau, pulau Maratua, pulau Kakaban, Ubur-ubur tak bersengat, Danau Cermin, Danau Dua Rasa, dan banyak lagi daftar ikonik dari daerah ini.

Kebanyakan orang familiar dengan lokasi wisata khas pesisir pantai yang terkenal cantik di kalangan wisatawan domestik & mancanegara.

Banyak yang tidak tahu atau tidak sadar jika di kabupaten Berau masih banyak sekali daerah lainnya yang belum banyak di promosikan tentang keindahan wilayahnya.

Berau juga masih punya banyak wilayah pedalaman hutan tropis ala Pulau Kalimantan dengan ciri udara yang lembap (banyak mengandung kadar air), curah hujan yang sering terjadi sepanjang tahun, sinar matahari tersedia sepanjang tahun.

Hutan tropis Kalimantan.



Kali ini Aku hendak cerita sedikit tentang perjalanan darat dari kota Tanjung Redeb Berau menuju ke desa Long Laai yang ada di hulu sungai Segah (Sungai besar yang melintasi kota Tanjung Redeb).

Perjalanan darat ke desa Long Laai kurang lebih 4,5 jam dengan memakai kendaraan 4WD Double Cabin. Mobil biasa alias city car jelas tidak sanggup menerobos kondisi jalan yang sama sekali gak ada bagus-bagusnya.

Mobil yg membawa kami ke Long Laai



Setelah meninggalkan Tanjung Redeb kita menuju daerah Tepian Buah, Segah. Disinilah titik terakhir jaringan sinyal GSM T*lkompret yang digadang-gadang paling hebat masih tersedia.  Mana paketan nelpon dan internetnya termahal se Indonesia Raya~

Selain titik terakhir jaringan sinyal GSM, Tepian Buah juga merupakan tempat terakhir ruas jalan aspal yang juga ga bagus-bagus amat kondisinya. Masih ada lubang sana-sini. Lebih baik daripada tidak di aspal sama sekali.


Puskesmas Tepian Buah


Selepas dari Tepian Buah dan masuk ke ruas jalan tanah liat khas Kalimantan, di kiri-kanan kita melewati berhektar-hektar perkebunan kelapa sawit.

Jalan menanjak, belokan yang tajam, tepi jalan longsor ke jurang, benar-benar bikin gak bisa tidur tenang walau badan sudah lelah dengan kondisi jalan yang bikin goyang dombret. 

Jalan menuju desa Long Laai ini adalah lintasan jalur logging perusahaan kayu Sumalindo IV-Gunung Sari.

Jalan logging perusahaan kayu



Seketika ku ingat banget jaman kecil dulu alm.papa sewaktu muda kerja di Sumalindo yg berkantor di Samarinda. 
Sebagai insinyur papa sering berangkat ke camp tapi ga tau camp nya apakah di Gunung Sari-Berau atau camp Sumalindo lainnya. 

Serasa dejavu. 
Begitu mobil kami berpapasan dengan kendaraan truck besar milik perusahaan yang mengangkut kayu gelondong yang besarnya besaaaaar bgt Aku jadi ingat pernah lihat gelondongan kayu sebesar itu dari foto-foto lama papa waktu di camp.

Mobil 4WD terisi penuh penumpang dan barang bawaan kami.
Sengsara selama perjalanan kaki ga bisa lurus, pantat terasa tempos panas, punggung ga enak posisinya ga nyaman bersandar di jok.

Yang ditakutkan para penumpang dan supir adalah jika turun hujan yg tentu saja merepotkan karena jalanan menjadi licin, roda mobil tergelincir sehingga walaupun sudah di rem tetap saja kendaraan akan meluncur bebas tak terkendali.

Sepanjang jalan logging tidak ada fasilitas penerangan jalan sama sekali sehingga kalau mau ke Long Laai harus pagi-pagi supaya ga perlu gelap-gelapan dijalan. Bahaya.

Udara di dalam hutan memang segar,jauh dari asap knalpot kendaraan kota.

Kalau beruntung kita bisa liat burung liar yang cantik melintasi langit.

Setelah waktu cukup lama entahlah seberapa lama akhirnya kami diajak ke sebuah sungai kecil berair jernih oleh Pak supir yg ternyata juga berkerabat dengan warga desa Long Laai.

Sungai Gee namanya.

Air Sungai Gee sangat bening, bersih, dingin dan terlihat jelas ikan kecil berenang. 

Seperti biasa banyak batu kali di sungai tsb. Jadi tetap pakai alas kaki supaya ga sakit kena batu kalau jalan di dalam sungai.

Sungai Gee juga punya air terjun tapi ga tinggi.

Puas berfoto, main air, cuci kaki, cuci tangan dan pipis (ini sih terpenting wkwk) di Sungai Gee kami pun bergegas lanjut menuju desa Long Laai.

Jembatan dari kayu diatas Sungai Gee


Air Sungai Gee, jernih dan bersih.


Air Terjun Sungai Gee 



Hati-hati terpeleset ke Sungai Gee.


Seperti biasa jantung rasanya mau copot kalau papasan dengan kendaraan truck besar perusahaan. Ditambah lagi banyak kejadian kecelakaan di ruas jalan satu-satunya itu.

Hanya doa yang bisa dilakukan semoga selamat sampai desa Long Laai.

Setelah hari mau gelap sampailah kita di ujung jalan logging yang pas disisi sungai Segah.

Rupanya desa Long Laai ada di seberang sungai Segah. 
Jadi perjalanan kami belum tuntas. Kami harus menyeberang lagi untuk bisa sampai ke Desa Long Laai.

Desa Long Laai di seberang sungai.
Ini barang bawaan kami yg harus diangkut.



Hmmm....

Benar-benar perjuangan yang tidak mudah.


Menyeberang dengan perahu kecil (ketinting).


Walaupun demikian saya cukup senang dengan perjalanan ini. 

Di desa Long Laai udara masih segar, sungai bersih berair bening dan jauh dari drama perkotaan.

4,5 jam waktu perjalanan darat dari Tanjung Redeb ke desa Long Laai benar-benar bikin diri ini bersyukur atas semua nikmat yang dirasakan.

Semoga kelak wilayah pedalaman ini dibangun sehingga akses jalan tidak perlu lagi memakai jalur logging perusahaan yang berbahaya, semoga listrik bisa masuk ke Long Laai dan jaringan GSM juga bisa mengcover wilayah Long Laai.

Komentar

Bacaan Terpopuler Blog Ini

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 1)

Pelabuhan Semayang Balikpapan Hai semuanya kali ini aku menulis tentang pengalamanku ketika pergi berlayar menuju Ternate dari kotaku Balikpapan dengan kapal KM Labobar Lah kok bisa ya naik kapal? emang liburnya berapa lama? terus kok bisa pas jadwal libur dengan jadwal kapal? Hehe akan kuceritakan asal muasal kenapa aku bisa pergi liburan dengan berlayar bersama KM. Labobar. Jadi pada akhir Januari 2019 itu aku sudah bisa libur selama 14 hari kalender (2 minggu).  Bingung kan mau libur pergi kemana. Mau pulang ke Samarinda ah terlalu sering dan sudah biasa. Gak perlu nunggu libur panjang kan aku bisa pulang ke Samarinda. Terus cek-cek lagi jadwal ke Bongao, Tawi-Tawi (Filipina) via Sandakan Malaysia kok menarik yaaa.. eh gak taunya dekat hari libur tiba-tiba di berita muncul kabar bahwa di daerah Sandakan khususnya Filipina bagian selatan lagi ricuh akibat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Filipina. Ada pengeboman rumah ibadah s

Balikpapan rasa Thailand, Mahavihara Buddha Manggala.

Arca Buddha Sukhotai yang di datangkan dari negara Thailand. Kala itu berawal dari rasa penasaran setelah sering melihat dari kejauhan dalam bis Balikpapan-Samarinda yang sering saya tumpangi, tampak samar-samar suatu bangunan menara berkilau emas diantara pepohonan dan hutan diruas jalan menuju kota Samarinda. Saat itu saya belum mengetahui jika tempat itu merupakan sebuah tempat peribadatan umat Buddhis, berbekal sepeda motor dan di pupuk oleh rasa keingintahuan yang besar, maka sore itu saya memutuskan mencari tahu apakah gerangan bangunan menara yang berkilau emas itu? Kebetulan tempat tinggal saya berada tidak jauh dari spot dimana saya suka melihat bangunan menara emas jika saya sedang dalam perjalanan menuju kota Samarinda. Berbekal sedikit informasi yang saya dapatkan, pelan-pelan saya menyusuri jalan menuju tempat misterius itu. Rasanya seperti lagi treasure hunt , sebentar-sebentar berhenti di pinggir jalan untuk mengamati apakah saya berada pada jalur yang benar

Jembatan Pulau Balang (Balikpapan-Penajam Paser Utara)

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman ketika berkunjung ke Pulau Balang, tempat dimana rencana-nya akan di bangun sebuah jembatan penghubung antara kota Balikpapan dan kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Seperti yang kita ketahui Balikpapan ialah sebagai salah satu pintu gerbang masuknya orang maupun barang dari dan ke Kalimantan Timur. Hal ini terbukti dengan adanya fasilitas Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan & Pelabuhan Laut Semayang, walaupun secara administrasi kota Balikpapan bukanlah ibukota provinsi Kalimantan Timur melainkan kota Samarinda, namun banyak warga pendatang yang mengira bahwa kota Balikpapan ialah ibukota provinsi. Salah satu pesawat sedang parkir di dekat garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Gedung Pelabuhan Semayang Balikpapan Singkat cerita, biasanya perpindahan barang & manusia dari kota Balikpapan-kab.Penajam Paser Utara menggunakan moda transportasi penye

Bangkok DMK (Don Mueang Airport)

DMK = Don Mueang Airport, Bangkok. Dari dan menuju Bangkok Thailand lewat jalur udara biasanya ada dua pilihan yakni melalui Bandara Suvarnabhumi BKK atau Don Mueang DMK. Kedua bandara ini sama-sama berada di Bangkok lantas bedanya apa? Nah bedanya : a. Bandara Suvarnabhumi BKK merupakan bangunan fasilitas bandara yang baru dibangun dan diperasikan beberapa tahun yang lalu dan hanya dapat didarati oleh penerbangan / maskapai non low budget carrier. Biasanya maskapai yang mendarat disini merupakan National Flag Carrier kayak Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Royal Brunei, Thai Airways dll. Penerbangan kelas premium lah ya. Ditambah bandara ini berada persis ditengah kota Bangkok dengan segala mode transportasi dari dan kesini sungguh beragam dan mudah didapat. Fasilitas dan sarana bandara juga paling terkini. b. Bandara Don Mueang DMK merupakan bandara Internasional tertua didunia dibuka bulan Maret 1914 dan juga di Asia tentunya. Awalnya Bandara ini merupak

Baju Barong Tagalog Pakaian Tradisional Pria Filipina

Barong Tagalog, pakaian pria nasional di Filipina. Sejarah :  Saat pendudukan lebih dari 300 tahun oleh Spanyol di Filipina (1561-1889) penduduk pria lokal Filipina wajib memakai baju yang sekarang dinamakan Barong Tagalog.  Barong Tagalog adalah baju pria berkerah yang tidak dimasukkan kedalam celana, tidak berkantung juga transparan / tembus pandang.  Baju ini dimaksudkan untuk mencegah orang Filipina menyembunyikan sesuatu dalam kantong bajunya, entah barang curian atau senjata tajam. Spanyol mewajibkan pemakaian baju ini kepada semua orang Filipina tanpa peduli tingginya jabatan mereka di masyarakat guna menunjukkan perbedaan antara orang Spanyol yang kaya raya dengan penduduk miskin Filipina.  Setelah Filipina merdeka, presiden mereka Manuel Quezon mempopulerkan pemakaian baju ini. Sebelumnya baju ini identik dengan kelas bawah. Ketika dipopulerkan oleh presiden dengan cara selalu memakai baju ini pada acara resmi kenegaraan maka baju ini pun semaki

Filipina sang kembaran nusantara terletak di utara Indonesia bagian 1.

Filipina, persis seperti di Indonesia Katedral Manila, statusnya sebagai  Minor Basilica  diluar Eropa. Going north why not?  Filipina.... Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata "Filipina"? Kalau saya sendiri sih lebih karena penasaran dengan Negeri yang berada di sebelah utara Indonesia. Manny Pacquiao, Rodrigo Duterte, Ferdinand Marcos, Imelda Marcos, Maribeth "Denpasar Moon" adalah sederet nama-nama yang melekat erat pada ingatanku hingga kini. Bendera Filipina berkibar dikota Manila Banyak yang bilang jika Malaysia & Indonesia merupakan satu rumpun alias memiliki akar yang sama, bahasa yang hampir sama, kebudayaan yang juga  bisa dibilang hampir sama dengan daerah di Sumatera. Namun kita sering melupakan atau bahkan bisa dibilang tidak begitu familiar dengan Filipina. Bagiku Filipina itu sendiri seperti Indonesia yang kedua, atau bahkan rasanya seperti masih berada di Indonesia. Manila, ibukota Filipina. Sejarah dulunya merupakan wilayah da

Liburan di hulu sungai Mahakam, Kutai Barat Kaltim

Jembatan yang membelah pedalaman Sungai Mahakam. Ketemu lagi semuanya. Apa kabar kalian semua? Kali ini aku akan membagikan pengalaman masuk ke hulu sungai Mahakam, melawan arus menuju Melak, Kab. Kutai Barat Kaltim. Dulu banget waktu masih kecil dan tinggal di kota Samarinda aku sering mendengar yang namanya Melak atau kadang orang-orang Dayak asal Kutai Barat yang tinggal dan menetap di kota Samarinda selalu bilang istilah "pergi ke Hulu" kalau mereka mau pulang kampung ke Melak Kutai Barat. Nama "Melak" lebih familiar daripada nama "Sendawar", padahal sih sebenarnya ibukota kab Kutai Barat ialah Sendawar. Tapi entah kenapa orang-orang selalu mengatakan "mau pergi ke Melak" daripada "mau pergi ke Sendawar". Waktu itu aku sama sekali tidak ada bayangan akan mengunjungi Kutai Barat bahkan sekedar berkhayal pun tidak. Kebanyakan temen-temen atau tetangga saya yang orang Dayak waktu di kota Samarinda merupakan warga suku

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 2)

Selamat tinggal Pantoloan Halooo. Kembali lagi pada postingan lanjutan pengalaman pergi berlayar naik kapal Labobar dari Balikpapan-Pantoloan-Bitung-Ternate bagian ke-2. Bagi kalian yang belum membaca kisah ini di bagian ke-1 tentang awal mula kenapa aku memulai perjalanan ini? Silahkan klik link disini . Setelah semua penumpang sudah naik keatas kapal. Tiba saatnya kapal Labobar ini melanjutkan pelayarannya lagi menuju pelabuhan berikutnya yaitu Bitung! ohya sebagai informasi sekarang PT.Pelni menghapus layanan tiket kelas yang mendapat kamar. Semua dipukul rata menjadi kelas ekonomi. Hehehe aku sih senang-senang aja. Saat kapal mulai menjauh dari Pantoloan maka aku dan teman-teman baru yang kukenal tadi saling bercerita lebih lanjut sepanjang perjalanan.  Mulai dari pertanyaan basa-basi seperti nama siapa, asal darimana, mau kemana, tujuannya apa kesana, kerja apa dan pertanyaan-pertanyaan yang gak berbobot lainnya. Coba pertanyaannya tuh berbobot kayak : &

Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo, Halmahera Barat, Maluku Utara

Jailolo ke Tobelo via darat. Setelah berhasil menyeberang dari pulau Ternate ke Jailolo di pulau Halmahera, maka selanjutnya untuk menuju ke Tobelo bisa dilakukan melalui jalur darat, melintasi areal luas yang hijau dengan sedikit permukiman di kiri-kanan jalan. Luasnya wilayah yang masih belum di jadikan permukiman semakin menambah kedamaian di tempat itu. Setelah lewat hutan-hutan eh tiba-tiba langsung disuguhi pemandangan seperti ini. Hai semua. Ketemu lagi pada postingan baru ini. Jadi ceritanya tuh waktu liburan di Jailolo di Halmahera Barat selama beberapa hari aku lanjut lagi ke kota Tobelo di Halmahera Utara. Aksesnya kalau dari Jailolo cuma bisa lewat darat.  Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo ditempuh selama empat jam. Hehehe. Kalo kata warga lokal sih itu lama banget yah perjalanan darat itu tapi kalo buatku sih oke-oke aja. Malah gak kerasa lama tuh mungkin karena baru pertama kali menempun jalan darat kali ya. Jalan raya sudah sangat bagus loh. Le

Gerakan Jelantah 4 Change. Peduli Minyak Jelantah Balikpapan.

Sang pencetus ide Jelantah 4 Change. Minyak Jelantah..... Apa yang pertama kali kalian pikir ketika mendengar kata tsb? Yap.. Minyak Jelantah adalah minyak goreng yang telah terpakai untuk menggoreng makanan berkali-kali dengan ciri khas berbau tidak enak, gosong, berwarna gelap bahkan paling parah berwarna hitam. Minyak jelantah yang sudah dipakai menggoreng lebih dari 2x atau sudah dipakai menggoreng 1x dengan suhu yang panas dan waktu yang lama sebenarnya secara ikatan kimia sudah rusak. Minyak goreng sudah menjadi tidak sehat lagi. Ia berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi manusia seperti radang tenggorokan, batuk, gatal pada tenggorokan, kolestrol naik, pencetus darah tinggi, pusing sakit kepala dan paling parah sakit jantung. Hiiii serem kan? Mungkin untuk pemakaian pribadi masih bisa kita kontrol dengan cara selalu rutin mengganti minyak goreng yang sudah terpakai dengan yang baru. Memang sih lebih mahal karena lebih sering membeli minyak