Sebuah gedung pemerintahan di Mamuju, Sulbar |
Selain memiliki fasilitas Bandara, Kota Balikpapan juga dilengkapi dengan fasilitas Pelabuhan yang membawa barang dan penumpang masuk dan keluar Kota Balikpapan.
Kebetulan posisi Kota Balikpapan memang berada persis di pesisir laut sehingga memiliki pelabuhan laut yang besar dan tersebar di beberapa titik.
Pelabuhan laut yang dimiliki Kota Balikpapan ialah :
- Pelabuhan Semayang yang terletak di tengah kota. Biasanya pelabuhan ini memuat penumpang dari Kapal Pelni dan Kapal Ferry dari Pulau Jawa.
- Pelabuhan Peti Kemas Kariangau yang berfungsi untuk keluar masuk barang-barang kargo berupa peti kemas berskala besar. Saat ini digunakan untuk jalur logistik kebutuhan IKN.
- Pelabuhan Ferry Kariangau yang berfungsi untuk penyeberangan kapal Ferry dari :
- Balikpapan - Penajam pp
- Balikpapan - Palu (Sulawesi Tengah)
- Balikpapan - Mamuju (Sulaweri Barat)
Kebetulan saya berkesempatan untuk dapat pergi ke Kota Mamuju di Sulawesi Barat, dan saya memilih jalur laut menggunakan Kapal Ferry KMP Laskar Pelangi dari Kota Balikpapan.
Tiket KMP Laskar Pelangi sendiri dapat dibeli di :
- Loket tiket di Pelabuhan Ferry Kariangau (Khusus pembelian di hari H saja)
- Kantor penjualan tiket di deretan ruko km 4.5 dalam Kota Balikpapan (Dapat dibeli H-3 hingga hari H).
- Pembelian secara online melalui website.
Saat itu saya memilih untuk membeli tiketnya H-1 di Kantor Penjualan Ruko Km 4.5 dalam Kota Balikpapan dengan membawa KTP seluruh calon penumpang.
Pada hari H keberangkatan saya bergegas menuju Pelabuhan Ferry Kariangau yang merupakan jalur padat merayap kendaraan besar (truk, alat berat, dan bis). Sangat disarankan untuk berangkat lebih awal untuk spare waktu supaya tidak tergesa-gesa di perjalanan.
Setelah tiba di Pelabuhan Ferry Kariangau, langsung saja pergi ke dermaga dimana kapal KMP Laskar Pelangi bersandar, tinggal menunggu giliran untuk naik. Kendaraan bermotor duluan masuk ke dalam kapal baru setelahnya penumpang.
Bagusnya Pelabuhan Ferry Kariangau ini terdapat ruang tunggu yang meskipun kecil namun bersih dan juga banyak terdapat pepohonan rimbun untuk duduk berteduh dibawahnya.
Suasana saat itu ramai sekali, banyak penumpang membawa berbagai macam barang untuk dibawa menyeberang ke Sulawesi Barat.
Setelah beberapa jam menunggu, tibalah akhirnya penumpang dipersilahkan untuk naik ke atas kapal. Tentu saja bersusah payah untuk dapat naik, tiket penumpang diperiksa satu per satu oleh petugas, dan setelahnya pergelangan tangan kita diberi cap stempel sebagai tanda telah melewati proses pemeriksaan tiket penumpang.
Perjalanan KMP Laskar Pelangi dari Kota Balikpapan menuju Kota Mamuju ditempuh selama 16 jam.
Beruntung saat itu gelombang laut tidak terlalu besar dan cukup tenang.
Pada tiket saya tertulis kapal berangkat jam 18.00 namun aktualnya berangkat jam 21.30 malam.
Di atas kapal KMP Laskar Pelangi terdapat fasilitas :
- Kamar mandi yang terpisah antara Laki-Laki dan Perempuan dengan kondisi yang lumayan bersih, dan air bersih juga mengalir. Sayang terdapat lampu penerangan yang mati sehingga suasana menjadi remang-remang. Tempat sampah juga tidak disediakan di dalam kamar mandi.
- Musholla
- Kantin 24 jam menjual jajanan, snack ringan, dan berbagai minuman panas maupun dingin.
- Makan malam 1x dengan menukarkan tiket pada petugas yang membagikan makanan di dapur lantai 2.
16 Jam perjalanan saya habiskan dengan tidur, ngemil snack, dan melihat-lihat pemandangan dari pagar pembatas. Sinyal telekomunikasi HP sudah menghilang ketika posisi kapal semakin menjauh dari Balikpapan.
Esoknya setelah menempuh 16 jam dari Pelabuhan Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur melintasi perairan Selat Makassar akhirnya tiba juga di Pelabuhan Simboro Mamuju Sulawesi Barat.
Perairan di Pelabuhan Simboro Mamuju, Sulbar. |
Pelabuhan Simboro Mamuju ini secara ukuran lebih kecil dari Pelabuhan Kariangau Balikpapan, fasilitas yang ada di Pelabuhan Simboro Mamuju juga seadanya dengan kondisi yang begitulah.
Jumlah dermaga pada Pelabuhan Simboro Mamuju sementara ini hanya ada satu (1) saja, entah saya kurang tahu apakah ada kapal lainnya selain KMP Laskar Pelangi yang memakai Pelabuhan Simboro Mamuju ini.
Begitu kapal KMP Laskar Pelangi telah bersandar sempurna di dermaga Pelabuhan Simboro, saya kemudian sengaja untuk turun kapal belakangan saja menunggu sepi supaya tidak perlu berdesakan.
Sinyal HP Telekomunikasi di Pelabuhan Simboro Mamuju tidak sebaik ketika berada di Pelabuhan Kariangau Balikpapan sehingga menyulitkan untuk menghubungi penjemput kami.
Penumpang kapal dari Balikpapan yang turun di Mamuju kemudian berbaur dengan penumpang yang hendak berangkat dari Mamuju ke Balikpapan. Mata saya sudah pusing melihat kerumunan penumpang yang membludak ditambah perut sudah lapar karena hanya makan mi instan saja sedari pagi.
Suasana penumpang di Pelabuhan Simboro Mamuju Sulbar
|
Overall kesan pertama menggunakan KMP Laskar Pelangi cukup baik, dan ya pemandangan Kota Mamuju Sulawesi Barat sepintas agak sepi jika di bandingkan dengan Pare-Pare atau Makassar di Sulawesi Selatan.
Jalanan keluar dari Pelabuhan Simboro Mamuju sangat lebar, mulus dan tentu saja lengang, entah karena itu adalah jam-jam sepi saya juga kurang tahu.
Ada yang unik di Mamuju, sepintas saya perhatikan pesisir pantai yang ada di sepanjang jalan Kota Mamuju seperti pesisir pantai di Kota Tobelo Maluku Utara yang berwarna hitam (mungkin akibat endapan dari gunung-gunung disekitarnya seperti yang terjadi di Tobelo.)
Komentar
Posting Komentar