Langsung ke konten utama

Postingan

Biru Laut, tempat makan asyik di Balikpapan

Bisa dijadiin untuk Home Decor nih. Kalau lagi bersama dengan orang-orang luar kota Balikpapan saya selalu mendapat pertanyaan seperti.... Balikpapan ciri khas-nya apa? Oleh-olehnya apa? Tempat makan yang enak apa? Makanan khasnya apa? Begitu dapat pertanyaan dasar seperti diatas saya sering mendadak amnesia. Bingung menjawabnya. Haha maklum... sibuk kerja terus. Ada satu tempat makan yang berlokasi persis dipinggir pantai dan berada di daerah pusat kota Balikpapan. Namanya adalah Biru Laut. (Bukan ajang promosi loh yaa)  Tempatnya oke banget, ada yang dalam ruangan maupun luar ruangan. memiliki area parkir yang luas, menu sari laut yang enak-enak (kepiting asapnya juara!), interiornya kereeeen banget. Biru Laut sendiri berada persis di samping pantai Monpera (Monumen Perjuangan Rakyat) & Bank Indonesia. Saya suka liatin pernak-pernik didalam tempat makan ini, semuanya berbau khas laut dan isinya. Seperti dayung perahu, gantungan ikan-ikanan

Seperti apa pemandangan dalam hutan kota Balikpapan?

Rumput malah tidak tumbuh didalam hutan, kalah kompetisi. Apa itu hutan kota ? Menurut PP nomor 63 tahun 2012 Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuh pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang. Fungsi hutan kota adalah : a. Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika. b. Meresapkan air. c. Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota e. Mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Begitu pentingnya fungsi hutan kota ini sehingga wajib bagi kita untuk menjaganya. Cara yang paling sederhana ialah tidak membabat pohon, tidak membuang sampah sembarangan jika kita berkunjung. Cukup mudah bukan? Nah kebetulan saya tinggal di Balikpapan yang memang memiliki beberapa kawasan hutan kota. Kali ini saya berkesempatan memasuki kawasan Patra Kehati Gunung Sepuluh yang berada di area Pertamina RU-

Makam Jepang di Balikpapan

Pintu masuk makam Jepang. Berjumpa lagi dipostingan kali ini. Makam Jepang ? Ada apa disana? Mau ngapain kesana? Tempatnya dimana? Gak serem apa? Mungkin pertanyaan diatas merupakan kalimat tanya yang rutin ditanyakan oleh teman-teman ketika saya mengajak mereka jalan-jalan ke Makam Jepang yang posisinya tepat di pesisir pantai di daerah Balikpapan Timur (Lamaru). Barangkali tak banyak yang tahu tentang lokasi makam Jepang ini, bahkan bagi mereka yang sudah lama tinggal di Balikpapan pun kurasa tidak semuanya tahu dimana.  Persoalan klasik sepinya tempat wisata sejarah di Indonesia, kalah tenar dengan tempat wisata hits masa kini, pusat perbelanjaan.   Sebenarnya menuju ketempat ini gampang-gampang susah. Gampang karena berada dipinggiran pantai sehingga sudah pasti tempatnya tidak mungkin kearah hutan/pedalaman. Susah karena tidak ada petunjuk yang cukup jelas mengenai arah kesini. Petunjuk hanya terdapat di pinggir jalan tepat didepan gang. Se

Bis Damri takkan terganti

Lelah Setelah menempuh perjalanan udara sekitar 2 jam dari kota Balikpapan menuju Jakarta. Dengan cuaaca yang tidak bersahabat untungnya saya dapat seat didepan. Dekat dengan awak kabin yang duduk manis didekat pintu depan. Kalau lagi flu selalu saja kupingku sumbat, budek dan tuli sementara akibat perbedaan tekanan udara di ketinggian, hal ini terus berlangsung sampai pesawat telah mendarat dengan sempurna. Menyebalkan.... Hujan di Soekarno Hatta Promosi kebudayaan Indonesia di bandara Soekarno Hatta Setelah bagasi sudah diambil kini tibalah saatnya menuju tempat lokasi yang akan dituju. Di bandara Soekarno-Hatta (CGK) Jakarta gak usah bingung mau naik apaan untuk menuju ketempat yg ingin dituju. Saya pribadi lebih senang menggunakan DAMRI jika ingin berpergian dari bandara. Tidak susah, mudah, nyaman dan murah. Toilet Airport seperti ruang ganti sepak bola Kru Batik Air Karena di Jakarta itu..... mau bayar ongkos yang paling mahal sekalipun tetep aja