Langsung ke konten utama

Seperti apa pemandangan dalam hutan kota Balikpapan?


Rumput malah tidak tumbuh didalam hutan, kalah kompetisi.
Apa itu hutan kota ? Menurut PP nomor 63 tahun 2012 Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuh pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.


Fungsi hutan kota adalah :
a. Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika.
b. Meresapkan air.
c. Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota
e. Mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.


Begitu pentingnya fungsi hutan kota ini sehingga wajib bagi kita untuk menjaganya. Cara yang paling sederhana ialah tidak membabat pohon, tidak membuang sampah sembarangan jika kita berkunjung.
Cukup mudah bukan?

Nah kebetulan saya tinggal di Balikpapan yang memang memiliki beberapa kawasan hutan kota. Kali ini saya berkesempatan memasuki kawasan Patra Kehati Gunung Sepuluh yang berada di area Pertamina RU-V Balikpapan.

Pohon tinggi & besar

Untuk luasan area saya kurang update berapa luasan persisnya. Kontur tanah didalamnya berbukit sehingga banyak lintasan yang menanjak dengan tanah yang cukup empuk akibat timbunan dedaunan kering serta akar-akar pepohonan.

Hutan ini berada didekat teluk Balikpapan sehingga dari ketinggian didalam hutan dapat melihat teluk Balikpapan loh. Keren kan!


Teluk Balikpapan.


Kondisi udara saat didalam cukup lembab sehingga mampu membuat siapapun yang masuk menjadi mandi keringat. Ada banyak sekali pepohonan besar didalamnya dengan diameter >100cm. Untuk satwa yang dapat terlihat jelas dengan mata ialah monyet ekor panjang (macaca fasicularis), tupai, burung-burung, kupu-kupu, dll.

Saya sendiri terus terang lebih senang memperhatikan tanaman yang hidup di tanah / permukaan tanah seperti jamur dan tanaman yang merambat.

Meskipun saya tidak tahu persis nama ilmiah namun saya suka sekali memperhatikan jamur yang hidup liar didalam hutan.

Yang saya perhatikan adalah jika jamur itu hidup pada batang / dahan kayu yang sudah lapuk, kering dan mati maka warna jamur yang hidup berwarna kusam, tidak cerah dan tidak menarik. Namun jika jamur hidup pada batang/dahan kayu yang hidup maupun pada permukaan tanah cenderung memiliki warna yang mencolok, cerah serta berwarna-warni.

Jamur di kayu yang mati selalunya berwarna kusam


Jamur yang kusam biasanya hidup di batang kayu mati.

Jamur yang hidup dikayu mati seringnya berwarna kusam tidak cerah.

Jamur yang hidup di kayu mati umumnya berwarna kusam dan tidak cerah.

Jamur berwarna cerah dan manis.
Jamur berwarna cerah.

Jamur dengan warna cerah dan mencolok umumnya hidup di tumbuhan hidup.


Jamur diantara dedaunan.



Jamur yang cerah

Jamur berwarna ungu yang keren.
Di dalam hutan ada banyak jalan yang dapat kita lalui sesuka hati, tidak ada jalur utama karena hutan kota ini jarang dimasuki oleh manusia, ini terlihat dari sedikitnya bekas/jejak pejalan kaki.

Saya menemukan drone yang terdampar jatuh dengan kondisi yang masih cukup bagus namun sudah menjadi sarang semut. Sepertinya drone ini kehabisan baterai atau mungkin terbang terlalu jauh dari jangkauan. Entahlah...


Drone jatuh didalam hutan.

Ada memory cardnya lohhh nanti kita baca isinya apa, hihihi.

Disini juga terdapat beberapa buah tanki minyak peninggalan kolonial Belanda. Tanki Mathilda namanya. Tak banyak tahu mungkin jika tanggal penemuan minyak di sumur Mathilda ini dijadikan sebagai hari jadi kota Balikpapan, Kaltim.

Tanki Mathilda yang bersejarah, awal mula penemuan minyak di kota Balikpapan.

Kondisi tanki masih cukup bagus, kokoh dan kuat kondisinya. Hebat banget ya manusia jaman dulu sanggup membuat tanki yang cukup tebal seperti itu.

Yang cukup membuat saya jengkel adalah masih terdapatnya sampah-sampah plastik kemasan makanan dan minuman didalam hutan. Perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Malah ada sampah berupa tas peralatan golf.  Hhihihi niat banget yaa buang ginian di hutan. 
    

Sampah... masalah klasik.
Sampah elite ini, tas perlengkapan untuk golf.

Ada satu serangga yang membuatku kagum. Bentuk dan warnanya menyerupai ranting pohon yang sudah kering. Serangga itu datang mendekat padaku. Mungkin dia mau berkenalan atau dia mau ikut saya pergi jalan-jalan kali ya. 


Serangga yang sepintas terlihat seperti ranting kering.
 
Daun Cemara Laut / Casuarina, berdaun seperti jarum. Tampak juga bakal buah pinus.

Pagar pembatas areal perumahan.

Bunga Matahari versi mungil kah ini?

Tunas tanaman baru.

Jambu-jambuan /  sysigium

Jambu hutan, beraroma manis dan berbuah jarang.

Ini tunas muda tumbuhan apa yaa?

Sarang semut

Teman baru diperjalanan.

Tanaman liar yang sering dibudidayakan menjadi tanaman hias.

Tanaman liar yang sering dijadikan tanaman hias.

Komentar

Bacaan Terpopuler Blog Ini

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 1)

Pelabuhan Semayang Balikpapan Hai semuanya kali ini aku menulis tentang pengalamanku ketika pergi berlayar menuju Ternate dari kotaku Balikpapan dengan kapal KM Labobar Lah kok bisa ya naik kapal? emang liburnya berapa lama? terus kok bisa pas jadwal libur dengan jadwal kapal? Hehe akan kuceritakan asal muasal kenapa aku bisa pergi liburan dengan berlayar bersama KM. Labobar. Jadi pada akhir Januari 2019 itu aku sudah bisa libur selama 14 hari kalender (2 minggu).  Bingung kan mau libur pergi kemana. Mau pulang ke Samarinda ah terlalu sering dan sudah biasa. Gak perlu nunggu libur panjang kan aku bisa pulang ke Samarinda. Terus cek-cek lagi jadwal ke Bongao, Tawi-Tawi (Filipina) via Sandakan Malaysia kok menarik yaaa.. eh gak taunya dekat hari libur tiba-tiba di berita muncul kabar bahwa di daerah Sandakan khususnya Filipina bagian selatan lagi ricuh akibat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Filipina. Ada pengeboman rumah ibadah s

Balikpapan rasa Thailand, Mahavihara Buddha Manggala.

Arca Buddha Sukhotai yang di datangkan dari negara Thailand. Kala itu berawal dari rasa penasaran setelah sering melihat dari kejauhan dalam bis Balikpapan-Samarinda yang sering saya tumpangi, tampak samar-samar suatu bangunan menara berkilau emas diantara pepohonan dan hutan diruas jalan menuju kota Samarinda. Saat itu saya belum mengetahui jika tempat itu merupakan sebuah tempat peribadatan umat Buddhis, berbekal sepeda motor dan di pupuk oleh rasa keingintahuan yang besar, maka sore itu saya memutuskan mencari tahu apakah gerangan bangunan menara yang berkilau emas itu? Kebetulan tempat tinggal saya berada tidak jauh dari spot dimana saya suka melihat bangunan menara emas jika saya sedang dalam perjalanan menuju kota Samarinda. Berbekal sedikit informasi yang saya dapatkan, pelan-pelan saya menyusuri jalan menuju tempat misterius itu. Rasanya seperti lagi treasure hunt , sebentar-sebentar berhenti di pinggir jalan untuk mengamati apakah saya berada pada jalur yang benar

Jembatan Pulau Balang (Balikpapan-Penajam Paser Utara)

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman ketika berkunjung ke Pulau Balang, tempat dimana rencana-nya akan di bangun sebuah jembatan penghubung antara kota Balikpapan dan kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Seperti yang kita ketahui Balikpapan ialah sebagai salah satu pintu gerbang masuknya orang maupun barang dari dan ke Kalimantan Timur. Hal ini terbukti dengan adanya fasilitas Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan & Pelabuhan Laut Semayang, walaupun secara administrasi kota Balikpapan bukanlah ibukota provinsi Kalimantan Timur melainkan kota Samarinda, namun banyak warga pendatang yang mengira bahwa kota Balikpapan ialah ibukota provinsi. Salah satu pesawat sedang parkir di dekat garbarata Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Gedung Pelabuhan Semayang Balikpapan Singkat cerita, biasanya perpindahan barang & manusia dari kota Balikpapan-kab.Penajam Paser Utara menggunakan moda transportasi penye

Bangkok DMK (Don Mueang Airport)

DMK = Don Mueang Airport, Bangkok. Dari dan menuju Bangkok Thailand lewat jalur udara biasanya ada dua pilihan yakni melalui Bandara Suvarnabhumi BKK atau Don Mueang DMK. Kedua bandara ini sama-sama berada di Bangkok lantas bedanya apa? Nah bedanya : a. Bandara Suvarnabhumi BKK merupakan bangunan fasilitas bandara yang baru dibangun dan diperasikan beberapa tahun yang lalu dan hanya dapat didarati oleh penerbangan / maskapai non low budget carrier. Biasanya maskapai yang mendarat disini merupakan National Flag Carrier kayak Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Royal Brunei, Thai Airways dll. Penerbangan kelas premium lah ya. Ditambah bandara ini berada persis ditengah kota Bangkok dengan segala mode transportasi dari dan kesini sungguh beragam dan mudah didapat. Fasilitas dan sarana bandara juga paling terkini. b. Bandara Don Mueang DMK merupakan bandara Internasional tertua didunia dibuka bulan Maret 1914 dan juga di Asia tentunya. Awalnya Bandara ini merupak

Baju Barong Tagalog Pakaian Tradisional Pria Filipina

Barong Tagalog, pakaian pria nasional di Filipina. Sejarah :  Saat pendudukan lebih dari 300 tahun oleh Spanyol di Filipina (1561-1889) penduduk pria lokal Filipina wajib memakai baju yang sekarang dinamakan Barong Tagalog.  Barong Tagalog adalah baju pria berkerah yang tidak dimasukkan kedalam celana, tidak berkantung juga transparan / tembus pandang.  Baju ini dimaksudkan untuk mencegah orang Filipina menyembunyikan sesuatu dalam kantong bajunya, entah barang curian atau senjata tajam. Spanyol mewajibkan pemakaian baju ini kepada semua orang Filipina tanpa peduli tingginya jabatan mereka di masyarakat guna menunjukkan perbedaan antara orang Spanyol yang kaya raya dengan penduduk miskin Filipina.  Setelah Filipina merdeka, presiden mereka Manuel Quezon mempopulerkan pemakaian baju ini. Sebelumnya baju ini identik dengan kelas bawah. Ketika dipopulerkan oleh presiden dengan cara selalu memakai baju ini pada acara resmi kenegaraan maka baju ini pun semaki

Filipina sang kembaran nusantara terletak di utara Indonesia bagian 1.

Filipina, persis seperti di Indonesia Katedral Manila, statusnya sebagai  Minor Basilica  diluar Eropa. Going north why not?  Filipina.... Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata "Filipina"? Kalau saya sendiri sih lebih karena penasaran dengan Negeri yang berada di sebelah utara Indonesia. Manny Pacquiao, Rodrigo Duterte, Ferdinand Marcos, Imelda Marcos, Maribeth "Denpasar Moon" adalah sederet nama-nama yang melekat erat pada ingatanku hingga kini. Bendera Filipina berkibar dikota Manila Banyak yang bilang jika Malaysia & Indonesia merupakan satu rumpun alias memiliki akar yang sama, bahasa yang hampir sama, kebudayaan yang juga  bisa dibilang hampir sama dengan daerah di Sumatera. Namun kita sering melupakan atau bahkan bisa dibilang tidak begitu familiar dengan Filipina. Bagiku Filipina itu sendiri seperti Indonesia yang kedua, atau bahkan rasanya seperti masih berada di Indonesia. Manila, ibukota Filipina. Sejarah dulunya merupakan wilayah da

Liburan di hulu sungai Mahakam, Kutai Barat Kaltim

Jembatan yang membelah pedalaman Sungai Mahakam. Ketemu lagi semuanya. Apa kabar kalian semua? Kali ini aku akan membagikan pengalaman masuk ke hulu sungai Mahakam, melawan arus menuju Melak, Kab. Kutai Barat Kaltim. Dulu banget waktu masih kecil dan tinggal di kota Samarinda aku sering mendengar yang namanya Melak atau kadang orang-orang Dayak asal Kutai Barat yang tinggal dan menetap di kota Samarinda selalu bilang istilah "pergi ke Hulu" kalau mereka mau pulang kampung ke Melak Kutai Barat. Nama "Melak" lebih familiar daripada nama "Sendawar", padahal sih sebenarnya ibukota kab Kutai Barat ialah Sendawar. Tapi entah kenapa orang-orang selalu mengatakan "mau pergi ke Melak" daripada "mau pergi ke Sendawar". Waktu itu aku sama sekali tidak ada bayangan akan mengunjungi Kutai Barat bahkan sekedar berkhayal pun tidak. Kebanyakan temen-temen atau tetangga saya yang orang Dayak waktu di kota Samarinda merupakan warga suku

Berlayar dengan kapal KM. Labobar dari Balikpapan - Pantoloan - Bitung - Ternate (Part 2)

Selamat tinggal Pantoloan Halooo. Kembali lagi pada postingan lanjutan pengalaman pergi berlayar naik kapal Labobar dari Balikpapan-Pantoloan-Bitung-Ternate bagian ke-2. Bagi kalian yang belum membaca kisah ini di bagian ke-1 tentang awal mula kenapa aku memulai perjalanan ini? Silahkan klik link disini . Setelah semua penumpang sudah naik keatas kapal. Tiba saatnya kapal Labobar ini melanjutkan pelayarannya lagi menuju pelabuhan berikutnya yaitu Bitung! ohya sebagai informasi sekarang PT.Pelni menghapus layanan tiket kelas yang mendapat kamar. Semua dipukul rata menjadi kelas ekonomi. Hehehe aku sih senang-senang aja. Saat kapal mulai menjauh dari Pantoloan maka aku dan teman-teman baru yang kukenal tadi saling bercerita lebih lanjut sepanjang perjalanan.  Mulai dari pertanyaan basa-basi seperti nama siapa, asal darimana, mau kemana, tujuannya apa kesana, kerja apa dan pertanyaan-pertanyaan yang gak berbobot lainnya. Coba pertanyaannya tuh berbobot kayak : &

Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo, Halmahera Barat, Maluku Utara

Jailolo ke Tobelo via darat. Setelah berhasil menyeberang dari pulau Ternate ke Jailolo di pulau Halmahera, maka selanjutnya untuk menuju ke Tobelo bisa dilakukan melalui jalur darat, melintasi areal luas yang hijau dengan sedikit permukiman di kiri-kanan jalan. Luasnya wilayah yang masih belum di jadikan permukiman semakin menambah kedamaian di tempat itu. Setelah lewat hutan-hutan eh tiba-tiba langsung disuguhi pemandangan seperti ini. Hai semua. Ketemu lagi pada postingan baru ini. Jadi ceritanya tuh waktu liburan di Jailolo di Halmahera Barat selama beberapa hari aku lanjut lagi ke kota Tobelo di Halmahera Utara. Aksesnya kalau dari Jailolo cuma bisa lewat darat.  Perjalanan darat dari Jailolo ke Tobelo ditempuh selama empat jam. Hehehe. Kalo kata warga lokal sih itu lama banget yah perjalanan darat itu tapi kalo buatku sih oke-oke aja. Malah gak kerasa lama tuh mungkin karena baru pertama kali menempun jalan darat kali ya. Jalan raya sudah sangat bagus loh. Le

Gerakan Jelantah 4 Change. Peduli Minyak Jelantah Balikpapan.

Sang pencetus ide Jelantah 4 Change. Minyak Jelantah..... Apa yang pertama kali kalian pikir ketika mendengar kata tsb? Yap.. Minyak Jelantah adalah minyak goreng yang telah terpakai untuk menggoreng makanan berkali-kali dengan ciri khas berbau tidak enak, gosong, berwarna gelap bahkan paling parah berwarna hitam. Minyak jelantah yang sudah dipakai menggoreng lebih dari 2x atau sudah dipakai menggoreng 1x dengan suhu yang panas dan waktu yang lama sebenarnya secara ikatan kimia sudah rusak. Minyak goreng sudah menjadi tidak sehat lagi. Ia berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi manusia seperti radang tenggorokan, batuk, gatal pada tenggorokan, kolestrol naik, pencetus darah tinggi, pusing sakit kepala dan paling parah sakit jantung. Hiiii serem kan? Mungkin untuk pemakaian pribadi masih bisa kita kontrol dengan cara selalu rutin mengganti minyak goreng yang sudah terpakai dengan yang baru. Memang sih lebih mahal karena lebih sering membeli minyak