Langsung ke konten utama

Postingan

Music Camp

Games untuk kerjasama. Beberapa saat sebelum kami mengikuti perlombaan paduan suara yang mana kala itu sungguh menguras tenaga, pikiran dan bahkan tak jarang terjadi sedikit badai prahara suatu organisasi. Hal yang lumrah sih menurutku namun dibalik itu semua kami tetap mengupayakan terselenggaranya kegiatan Music Camp yang mana selain berisi pelatihan teknik vokal disini juga kami diberikan materi dan games tentang kerjasama tim.  Bagaimana sebuah tim akan mencapai tujuan bersama jika ada kerjasama yang baik, semua anggota menentukan yang mana yang akan menjadi pemimpin dan disitu akan keliatan apakah kita anggota mendengarkan dan percaya terhadap arahan ketua tim atau malah kita semuanya bersuara sehingga masing-masing orang memberi aba-aba dan tidak ada yang mengalah? hehehe Acara ini diselenggarakan dari pagi hingga sore hari. Lumayan berfaedah ya.. Selain menambah pengalaman untuk mengadakan sebuah acara, kegiatan ini juga memupuk kemampuan kita

Desa Budaya Dayak Kenyah Pampang Samarinda Kaltim

Lamin Adat Pemung Tawai.  Sebagai orang yang pernah besar tinggal di Samarinda tapi aku baru pertama kali main ke Desa Budaya Dayak Kenyah, Pampang Samarinda Kaltim. Mungkin karena dulu lama tinggal diSamarinda jadinya biasa aja kali ya dan gak pernah kepikiran untuk pergi kesana.  Begitu sudah tidak tinggal di Samarinda eh malah jadi kepengen main kesana. Dan yang ngajakin malah temen yang bukan orang Kalimantan.  *glek! Okeh jadi apa sih sebenarnya Desa ini? Jadi ini merupakan desa yang ada di Kota Samarinda. Penduduk aslinya merupakan sekelompok suku Dayak Kenyah yang berhasil pindah dari daerah asalnya di daerah perbatasan Kalimantan dan Malaysia.  Selalu takjub ama ukiran-ukiran ini. Jaman dulu gimana cara buatnya ya. Singkat cerita menurut penuturan pembawa acara di sini sebelum tahun 1972 suku Dayak Kenyah hidup dan tinggal di daerah Apokayan. Karena tuntutan jaman dan banyak orang sudah mulai sadar akan pendidikan dan kesehatan akhirn

Bandara APT Pranoto Samarinda

Bandara APT Pranoto Samarinda Setelah sekian purnama akhirnya kesampaian juga ke tempat ini Bandara APT Pranoto Samarinda. Akhirnya kota ini punya bandara yang luas dan bisa di darati pesawat berbadan besar Boeing & Airbus. Sebelumnya bandara yang dimiliki hanyalah bandara kecil yang cuma diterbangi pesawat baling-baling kecil alias pesawat perintis dengan tujuan ke daerah-daerah yang terpencil seperti Melak, Berau, Bulungan, Nunukan, Long Apung, Datah Dawai dll.  Sekarang pesawat berbadan besar sudah bisa masuk dan kini warga Samarinda gak lagi repot pergi ke Bandara Sepinggan Balikpapan jika ingin berpergian keluar pulau naik pesawat terbang. Jadi ceritanya libur natal 2018 ini kami semua berkumpul di Samarinda kecuali adik yg laki-laki ga bisa pulang karena barusan menikah di bulan November 2018. Semenjak ada rute pesawat Jakarta-Samarinda jadinya adik perempuan saya kali ini pulangnya dari Jakarta langsung turun di Samarinda. Semuanya sama-sama d

Bangkok DMK (Don Mueang Airport)

DMK = Don Mueang Airport, Bangkok. Dari dan menuju Bangkok Thailand lewat jalur udara biasanya ada dua pilihan yakni melalui Bandara Suvarnabhumi BKK atau Don Mueang DMK. Kedua bandara ini sama-sama berada di Bangkok lantas bedanya apa? Nah bedanya : a. Bandara Suvarnabhumi BKK merupakan bangunan fasilitas bandara yang baru dibangun dan diperasikan beberapa tahun yang lalu dan hanya dapat didarati oleh penerbangan / maskapai non low budget carrier. Biasanya maskapai yang mendarat disini merupakan National Flag Carrier kayak Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Royal Brunei, Thai Airways dll. Penerbangan kelas premium lah ya. Ditambah bandara ini berada persis ditengah kota Bangkok dengan segala mode transportasi dari dan kesini sungguh beragam dan mudah didapat. Fasilitas dan sarana bandara juga paling terkini. b. Bandara Don Mueang DMK merupakan bandara Internasional tertua didunia dibuka bulan Maret 1914 dan juga di Asia tentunya. Awalnya Bandara ini merupak

Reruntuhan St.Paul Macao

Salah satu sudut kota Macau sehabis badai Macau, kota dimana judi merupakan hal yang legal dan merupakan sumber pendapatan terbesar disini. Kasino dimana-mana dengan fasilitas yang wah! Namun kali ini tidak akan saya bahas lebih lanjut, saya lebih suka menikmati lansekap Macau yang apa adanya. Yah walaupun dimana-mana tampak papan petunjuk dalam dua bahasa, yakni entah Mandarin atau  Canton (gak yakin yg mana yg dipakai) dan dengan bahasa Portugis nyatanya mereka kalau berkomunikasi gak pake bahasa Portugis tuh.    orang-orangnya seneng jalan kaki dan mereka masih kuat-kuat tau kalau jalan kaki naik turun bukit, tangga. Hmmmm apakabar kita yang jalan kaki kedepan aja ngeluh, hehe. Banyak banget bangunan lama disini meskipun yang modern juga banyak. Kotanya nampak kusam sih entah karena banyak bangunan-bangunan tua yang kusam cat nya atau entah karena kontur daerahnya yang padat. Orang "Chinese Daratan" atau Mainland China kalau mau berjudi y