Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Budaya

Pulau Kumala, Kutai Kartanegara-Kaltim.

 Pulau Kumala, Tenggarong Kaltim. Ada apa di dalam Pulau Kumala? Berkunjung ke kota raja Tenggarong Kaltim kayaknya kurang pas kalo ga sekalian mampir ke pulau Kumala ya. Letaknya pas di pinggiran sungai Mahakam dan dari jembatan Tenggarong sudah kelihatan pulau ini. Ditandai dengan patung gagah dari mahluk legenda "Lembuswana" gabungan hewan gajah, singa, burung. Cerita rakyat yang beredar Lembuswana ini adalah kendaraan dari raja Kutai di masa lampau. Untuk menuju ke Pulau Kumala ada dua opsi : Jalan kaki melewati jembatan Repo-Repo yang bercat kuning. Naik kapal kecil menyebrang. Dulunya pulau Kumala dicanangkan sebagai tempat berwisata warga Kaltim tanpa perlu jauh-jauh ke luar kota atau luar pulau. Daripada ke Dufan mending ke Kumala saja. Begitulah kira-kira niat dari para pembesar di kota Tenggarong itu. Di dalam pulau ini ada banyak fasilitas seperti ; taman bermain, arena bersepeda, kereta wisata, anjungan rumah adat Kaltim dari suku Kutai & Dayak, Cottage, Taman

Telinga panjang wanita Dayak-Kaltim

Ketika pulang kampung di Samarinda-Kaltim. Kesederhanaan dan keramahan nenek ini patutlah ditiru.  Secara tak sengaja aku bertemu dengan seorang ibu/nenek dengan penampilan yang sedikit berbeda dari kebanyakan orang. Nenek ini memakai pakaian khas suku Dayak dengan telinga yang dipanjangkan. Wahh nenek ini termasuk salah satu dari sedikit wanita suku Dayak yang masih memelihara telinga panjang sampai saat ini. Nenek ini bercerita kalau ia berasal dari daerah Hulu Sungai Mahakam, yang artinya cukup jauh dari Kota Samarinda. Hanya ada akses via kapal sungai jika mau ke Hulu Sungai Mahakam.  Anting yang khas yang berat supaya telinga menjadi semakin panjang dengan tas anjat yang terbuar anyaman rotan dengan motif khusus dari daerah nenek ini. Fyi, tiap sub suku dayak di tiap daerah memiliki corak dan motif yang berbeda satu dengan lainnya. Meskipun sama-sama terbuat dari anyaman rotan. Suku dayak yang ada di Indonesia dan Malaysia semuanya memiliki tradisi membuat tas anjat ini. Selain ta

Tamansari, tempat mandi para puteri Keraton Yogyakarta-Indonesia

Situs Tamansari, Yogyakarta. Sugeng Rawuh-Selamat datang. Kalau sudah main ke Kraton Yogyakarta rasanya tak lengkap jika tidak bermain sekalian ke Tamansari. Tempat mandi para istri Sultan. Katanya tempat ini dulunya dipakai untuk tempat membersihkan diri bagi kaum perempuan di kalangan Kraton Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa kolam berair jernih yang konon berasal dari sumber mata air. Sampai sekarang pun air dalam kolamnya masih jernih loh. Bayangkan dimasa lalu pastilah tempat ini dijaga dengan baik untuk menghindari hal yang tidak-tidak. Selain kolam pemandian ada juga lorong bawah tanah yang cukup gelap dan ada jalan yang tembus ke perkampungan padat disekitar situs Tamansari ini. Waktu saya main kesana pas siang hari dan cukup terik. Ada banyak antrian pengunjung yang mau masuk ke Tamansari. Harga tiket masuk wisatawan domestik dan mancanegara berbeda. Saya lupa pastinya berapa harganya yang jelas wisatawan domestik lebih murah tiketnya. Puas berkeliling di ba

Jalan-Jalan ke Kampung Little India di Brickfields, Kuala Lumpur-Malaysia

Kuil Sri Kandaswamy dengan patung yang khas di area Brickfields-Kuala Lumpur, Malaysia. Seperti yang kita tahu bersama, Malaysia khususnya di bagian Semenanjung terdiri dari 3 etnis besar. Melayu, China, India (mostly Tamil & Bangladesh). Ketiga etnis ini telah ada di Malaysia sejak jaman sebelum kemerdekaan Malaysia. Nah di Kuala Lumpur sendiri konsentrasi orang India tersebar dan salah satu area yang banyak di dominasi orang India itu ada di daerah Little India, Brickfields, Kuala Lumpur-Malaysia.  Kebetulan kalau saya lagi di Kuala Lumpur selalu menginap di area Brickfields. Alasannya karena ini merupakan pusat kota Kuala Lumpur dan di Brickfields ini deket banget sama stesen KL-Sentral yang adalah pusat perhentian dan keberangkatan semua transportasi masal (bis, kereta cepat, monorail dari dan ke sekitaran Kuala-Lumpur atau bahkan dari kereta arah laluan utara-laluan selatan Malaysia). Intinya kalau tinggal disekitaran KL Sentral itu aman tidak keluar ongkos lagi kalau mau k

Festival Kraf Tekstil (Kain Adat) Sabah-Sarawak di Mall Suria Sabah, Kota Kinabalu, Malaysia

Kota Kinabalu-Sabah, Malaysia terletak di sebelah utara pulau Kalimantan. Meskipun masih satu daratan dengan Kalimantan namun Sabah masuk negara jiran, Malaysia. Suku-suku yang mendiami Sabah ya sudah pasti suku Dayak dengan berbagai sub-sub sukunya masing-masing. Beberapa sub suku Dayak yang ada di Sabah juga ada di Kalimantan, Indonesia.  Jauh sebelum garis batas negara Indonesia-Malaysia ditentukan oleh dunia Internasional, interaksi antar masyarakat kedua negara sudah terjadi. Maka tidak heran jika di kedua wilayah negara masih dapat ditemukan persamaan budaya. Kebetulan waktu jalan-jalan di Kota Kinabalu kita berdua mampir ke pusat perbelanjaan (Mall) di tengah kota yaitu Suria Sabah.  Berikut link google maps Suria Sabah . Bangunan lumayan baru terlihat dari luar. Udara panas lembab seketika berubah menjadi dingin menusuk tulang ketika masuk ke dalam Suria Sabah. Ini dia pintu masuk Mall Suria Sabah, Kota Kinabalu-Malaysia Mataku tertuju pada stand yang cukup besar, rupanya di ha