Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tempat Bersejarah

Rumah Kuno Balikpapan, Cagar Budaya

Rumah Peninggalan BPM Cagar Budaya di Kota Balikpapan Kalau lagi berada di Kota Balikpapan dan lewat ke arah jalan Prapatan maka akan terlihat deretan bangunan rumah-rumah kuno peninggalan perusahaan minyak milik Belanda BPM yang terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung yang dipakai sebagai rumah dinas perusahaan. Perusahaan minyak BPM tersebut saat ini menjadi PT Pertamina RU V Balikpapan yang dikenal sebagai pemain utama industri migas nasional. Sampai sekarang rumah panggung warisan perusahaan BPM tsb masih kokoh berdiri dengan penambahan dan perbaikan di beberapa sudut namun tidak merubah bentuk asal bangunan utama.  Rumah panggung itu sempat dipakai sebagai rumah dinas bagi karyawan Pertamina yang bekerja di kota Balikpapan. Kini beberapa rumah panggung peninggalan Belanda itu beralih fungsi menjadi cagar budaya untuk dipertahankan dan dijaga bentuknya serta dibuka untuk umum sebagai tempat bersejarah yang menghiasi Kota Balikpapan. Secara singkat asal usul rumah panggung mi

Cantiknya Gereja Holy Rosary, Kuala Lumpur, Malaysia

Malaysia di daerah semenanjung lebih banyak Gereja Anglican daripada Gereja Katolik. Meskipun agak susah dibedakan hanya sepintas dari bentuk fisik bangunan gedung Gereja. Mesti jeli dan ikut ibadahnya maka baru dapat dipastikan bahwa Gereja tersebut milik umat Katolik atau umat Anglican. Banyaknya Gereja Anglican di Malaysia daripada di Indonesia tak lepas dari peran pendudukan warga kolonial Inggris, yang mana pada saat jaman pendudukan Inggris saat itu Malaysia (Old Malaya) merupakan bagian dari negara persemakmuran British. Sejarah nya pun Gereja Katolik di Eropa terpecah menjadi Katolik Roma, Kristen Protestan dan Kristen Anglican. Pada masa penjajahan di negeri Belanda mayoritas penduduknya penganut Kristen Protestan dan banyak dari mereka ketika datang berdagang dan menjajah negara kita juga membawa serta menyebarkan iman Kristen Protestan di Hindia Belanda (Indonesia). Tak heran lebih banyak penganut Kristen Protestan daripada Kristen Katolik di Indonesia. Sedangkan Inggris di

Bagaimanakah Rupa Museum kota Samarinda Kaltim

Museum selain dikenal sebagai penyimpanan dan pameran benda atau barang peninggalan yang bernilai sejarah juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran, pengenalan dan catatan sejarah yang sudah terjadi hingga saat ini. Tak terkecuali Kota Samarinda yang juga telah membuat museum Kota Samarinda. Sayang saya belum sempat masuk ke dalam museum Samarinda. Waktunya masih belum pas untuk main-main ke museum. Hanya sempat memfoto plang di bagian depan museum saja. Museum Samarinda.

Bertemu Tugu Batalyon Worang Manado

Saat berjalan kaki menyusuri keramaian kota Manado di dekat pasar 45, seketika mata ini memandang ada Tugu kecil berupa bundaran yang ramai dilalui kendaraan. Tugu kecil berupa patung perjuangan ini rupanya bentuk penghargaan akan jasa jasa pejuang dari Sulawesi Utara yang berhasil menekan gerakan separatis yg bermunculan di beberapa daerah di Indonesia pada jaman-jaman paska kemerdekaan. Tertulis Batalyon Worang Manado pada plakat yang mulai terkelupas cat tulisannya. Semoga dengan adanya tugu ini, generasi muda Sulawesi Utara akan terus ingat perjuangan para pendahulu kita dalam menjaga kesatuan bangsa negara kita. Tugu Batalyon Worang Beberapa keterangan Tugu Batalyon Worang

Menyusuri Balaikota Surakarta

Dalam perjalanan singkat di Kota Solo (Surakarta) setelah selesai dari berkunjung ke Keraton Solo yang bernuansa biru muda itu saya memutuskan pergi ke Alun-Alun Kota Solo. Areal Alun-Alun Kota Solo beneran sangat luas dan tertata rapi. Cenderung agak sepi jika dibandingkan dengan Alun-Alun Kota Jogjakarta yang taulah yaa gimana ramainya karena terlalu banyak turis lokal yang berkunjung. Alun-Alun Kota Solo sepengamatan singkat saya malahan agak jarang sekali ditemui turis domestik dari luar daerah. Lebih banyak warga lokal Kota Solo yang datang ke Alun-Alun. Sore itu sepertinya sedang ada kegiatan perkemahan pramuka dan banyak pelajar-pelajar muda yang bermalam di tenda yang mereka dirikan berbaris-baris. Beberapa kelompok pramuka banyak menampilkan kebolehan mereka dalam acara itu. Baris berbaris, peragaan sandi morse, tarian daerah, drama pertunjukkan, grup band, dll ditampilkan pada acara tsb. Bentuk bangunan utama di area Alun-Alun mmang sesuai dengan tagline Kota Solo The Spirit

Sweet escape Jogja-Solo Stasiun Solo Balapan

Denger penggalan lirik lagu "Stasiun Balapan" punya alm. Didi Kempot yg berbunyi ~Ning stasiun Balapan kutho Solo sing dadi kenangan koe karo aku...~ Sekian lama penasaran dengan stasiun Balapan ini akhirnya kesampaian juga datang ke stasiun ini. Saat itu banyak penumpang kereta dengan tujuan dan jam keberangkatan masing-masing duduk di sekitar kursi tunggu masing-masing peron. Terimakasih rute kereta api Prameks karena rute kereta itu aku bisa pergi ke Solo PP dalam satu hari. Jogja-Solo-Jogja. Sebuah kereta api sedang berhenti. Stasiun Solo Balapan

GPIB Sion Jakarta, Gereja Protestan pertama di Jakarta

Pertama kali tau tentang gedung Gereja GPIB Sion ini dari sebuah buku tentang Gereja tua yg ada di sekitar Jakarta. Entah karena sebuah kebetulan adik kandung saya menikah di Gereja ini.  Calon suaminya dulu waktu kecil beribadah di Gereja tsb. Orangtua nya kenal dengan jemaat lama disana sehingga adikku dan calon suaminya memutuskan menikah di Gereja tsb. Sebagai anggota Majelis GPIB, alm papa saya sebelum meninggal berpesan ingin supaya anak gadisnya menikah di Gereja GPIB karena kerinduan hati papa melihat supaya pernikahan anaknya dilayani di Gereja GPIB.  Maklum saja karena anak-anak papa lainnya menikah tidak digereja GPIB. Saya sebagai anak pertama malah memilih keluar dari GPIB untuk menjadi umat Gereja Katolik sehingga saya menikah juga di Gereja Katolik. Adik laki-laki saya juga sama, ia menikah di Gereja GKJ dengan istrinya. Mendengar kabar rencana pernikahan adik saya yg perempuan saya senang karena bisa liat interior gedung Gereja GPIB Sion di dalam nya seperti apa. Satu s

Secuil jejak Gereja Katolik di pulau Halmahera

Ada sedikit sekali jejak peninggalan Iman Katolik di Halmahera, padahal menurut beberapa sumber dulunya orang yang pertama kali menerima agama Katolik di nusantara ya orang Halmahera.  Dimulai dari kedatangan bangsa Spanyol-Portugis di Ternate pada abad 16 sekitar tahun 1550an untuk mencari dunia baru dan sumber rempah-rempah yang mana dalam rombongan tersebut terdapat beberapa kaum rohaniwan Katolik. Agama Katolik tidak serta merta diterima begitu saja oleh penduduk setempat. Banyak lika-liku terlebih konflik antara Spanyol-Portugis, sultan Ternate, sultan Tidore sehingga penyebaran agama Katolik pun tidak mulus. Fyi, Santo Fransiskus Xaverius (Francis Xavier) pernah loo menginjakkan kaki di Halmahera sebelum berangkat ke Ambon. Sejak kepergian Spanyol-Portugis yg digantikan oleh Belanda, maka perlahan misi Katolik yg sebelumnya sudah ada diubah menjadi umat Kristen Protestan (Calvinist) oleh Zending Belanda. Zending adalah sebuah organisasi keagaamaan Protestan yang tentu saja menyeb

Tugu Australia Balikpapan, Kaltim

Anzac day, hari dimana negara Australia memberikan penghormatan bagi pejuang, pahlawan, atau warga negaranya yang gugur dalam perang dunia ke 2. Dimana terdapat Makam/Tugu peringatan gugurnya warga Australia ketika perang maka ditempat tsb tiap tahunnya serentak ketika Anzac Day tiba maka delegasi negara Australia akan datang bahkan keturunan anak cucu juga datang ke tempat tsb meskipun berada diluar territorial Australia. Di Indonesia, tempat untuk mengenang gugurnya warga Australia saat Anzac Day salah satunya adalah kota Balikpapan. Terdapat Tugu peringatan yg letaknya ada dibundaran lapangan Merdeka. Dulu saat perang dunia II tahun 1945 pasukan sekutu bersama tentara Australia tiba di Balikpapan untuk membebaskan negara kita dari pendudukan Jepang. Tentunya banyak sekali kematian dari pihak Jepang dan sekutu saat itu. Banyak jenazah tak bernama yg menurut cerita dikubur secara massal disekitar Kota Balikpapan. Anzac Day di Balikpapan selain upacara formal, diadakan juga napak tilas

Jelajah Gereja St. Theresia Menteng Jakarta

Gereja Santa Theresia, Menteng, Jakarta. Hai semuanya, bertemu lagi dalam postingan ini. Kuharap kalian tidak bosan-bosannya mengikuti tiap postingan yang aku tulis. Kali ini aku akan mencoba menuliskan tentang sebuah gedung gereja yang tentunya memiliki nilai historis karena gedungnya khas peninggalan jaman kolonial. Gedung gereja nampak dari depan. Kaca Patri warna-warni indah ya. Letaknya berada dipusat kota Jakarta alias di daerah Menteng. Saya kalau kebetulan berada di Jakarta dan kalau dapat tempat menginap di daerah pusat kota, selalu saya sempetin sembayang disini. Selain dekat, gedungnya juga bersejarah (saya suka tempat-tempat seperti ini). Dalam kompleks gereja ini ada penjual sayur-mayur, kantin, bilik-bilik kegiatan umat, gua Maria, toko rohani dan kapel kecil. Ada penjual sayuran dan buah di kantinnya. Aku nyobain sarapan soto mie Bogor, enak lhooo rasanya. Ga ada di Balikpapan sih. Ohya, disini ada air minum yg bs langsung teguk dari kran air. Fiuh mantap ya

Museum Perang Dunia II, Morotai-Maluku Utara

Museum perang dunia II, Morotai-Maluku Utara. Sejarah Pulau Morotai Pulau Morotai pada abad ke-15 hingga abad ke-16 berada dibawah kekuasaan Kesultanan Ternate yang merupakan pulau penghasil rempah-rempah terutama hasil Cengkeh dan Pala. Maka tidaklah mengherankan jika Pulau Morotai memiliki peran dan posisi strategis dalam perdagangan rempah-rempah medio abad XVI. Cengkeh dan pala dari kepulauan Maluku merupakan komoditas dengan nilai ekonomis yang sangat tinggi di pasaran Eropa. Penjelajah laut dari Portugis sempat singgah di pulau Morotai namun karena hadirnya bangsa Portugis ini tidak diterima oleh Kesultanan Ternate membuat Portugis harus hengkang dari wilayah kepulauan Halmahera yang menjadi wilayah dari Kesultanan Ternate.  Pengusiran Portugis ini diperparah dengan dibunuhnya Sultan Khairun dari Ternate oleh Gubernur Portugis saat itu Lopez de Mesquita. Pulau Morotai yang sekarang masuk dalam bagian provinsi Maluku Utara terletak di sisi terluar bagian utara dari Kepulauan Maluk