Langsung ke konten utama

Postingan

Dataran Merdeka, Kuala Lumpur-Malaysia.

Bangunan bersejarah di Kuala Lumpur Puas berjalan-jalan di Kasturi Walk saya berjalan kaki menuju Dataran Merdeka sebuah lapangan besar tempat dimana dulu bangsa Malaysia mengumumkan kemerdekaannya. Tempat dimana terdapat tiang bendera lengkap dengan bendera "Jalur Gemilang" a.k.a Bendera Malaysia raksasa berkibar. Keren aja liatnya bendera negara dimana-mana ditambah lagi bendera seluruh negeri dan wilayah persekutuan juga berkibar disini. Andai Indonesia juga begini ya. Selalu mengibarkan bendera Merah Putih dimana-mana selain bulan Agustus. Ohya didekat Dataran Merdeka ini banyak terdapat bangunan bersejarah peninggalan Inggris loh. Enak aja gitu liatnya dan gedungnya masih terawat banget. Mereka sadar sejarah banget sih ya.  Meskipun ga bisa masuk kedalam gedung setidaknya aku bisa kok memfoto bangunan dari luar.  Dan yang buat aku terkejut lagi waktu jalan melintasi jembatan sungai ditengah Kuala Lumpur yang sangat bersih. Walapun sehabis hujan

Keretapi Tanah Melayu Berhad (KTBM) Kuala Lumpur Malaysia

Kantor Keretapi Tanah Melayu Berhad (KTBM) di Kuala Lumpur Ketika tiba di Kuala Lumpur dari Kota Kinabalu untuk singgah selama dua hari sebelum pulang ke Indonesia aku menyempatkan diri berjalan-jalan kaki di seputaran Kuala Lumpur. Aku mencoba menjajal rute yang selama ini belum pernah aku datangin dengan berjalan kaki. Yah selain karena aku ga ada agenda lain selama disini, gak ada sesuatu yang harus dibeli atau harus kesuatu tempat jadinya aku putuskan untuk mencoba iseng jalan random dengan hanya bermodalkan peta kota dan pastinya google maps. Kenapa kok aku milih jalan kaki daripada naik transportasi MTR? padahal tempat tinggalku selama di Kuala Lumpur dekat bangeeeet dari Stesen Central (Pusat Stasiun semua moda transportasi darat di Kuala Lumpur). Yah yang jelas aku mau liat segala sesuatu dari dekat dengan berjalan kaki sekaligus olahraga dan jadinya kan aku tahu jalan-jalan tikus hehe. Lagian jalanan di sana ramah pejalan kaki dengan trotoar yang besar, bagus d

Tulude Kota Manado 2019 Pesta Syukur Masyarakat Nusa Utara, Sulawesi Utara.

Walikota dan Wakil Walikota Manado Sungguh beruntung rasanya ketika di hari-hari terakhir masa cuti dari liburan perjalanan saya dari Ternate Maluku Utara & Halmahera maka kota terakhir yang saya singgahi sebelum pulang ke Balikpapan ialah kota Manado Sulawesi Utara.  Kenapa kok saya bilang beruntung? Iya sebab baru satu hari di Manado rupanya akan diselenggarakan acara adat Tulude yang biasanya dilakukan oleh warga Nusa Utara (Sitaro, Sangihe, Talaud) yang merupakan kelompok besar suku di Sulawesi Utara setelah suku Minahasa. Nah lo jarang-jarang kan bisa bertepatan gitu. Ohya Nusa Utara itu merupakan wilayah kepulauan yang berada di sebelah utara pulau Sulawesi serta berbatasan langsung dengan negara Filipina. Kebetulan tahun ini acara Tulude ini diadakan dalam skala besar. Kelompok warga Nusa Utara se-kota Manado berbondong-bondong terlibat dalam gelaran acara adat ini. Penasaran sih dengan acara Tulude ini. Sebagai anak yang memiliki keturunan Sangihe dan be

Jalan-Jalan ke Danau Linow Tomohon, Manado-Sulawesi Utara

Danau Linow dari dalam kafe Ketika di Tomohon jangan lupa untuk main ke Danau Linow. Danau Linow ini berada di dekat sumber panas bumi yang dikelola Perusahaan BUMN bidang energi. Makanya tak heran Danau Linow ini tidak bisa dibuat berenang lantaran Danau ini tuh aslinya terbentuk dari letusan gunung berapi 500 ribu tahun lalu. Kawah alam lah ya sebutannya.  Jangan pernah mencoba berenang disini karena bakalan melepuh akibat kandungan belerang yang tinggi serta tingkat keasamannya yang juga ekstrim. Untuk masuk di Danau Linow ini kita akan membayar tiket masuk yang sudah termasuk kopi/teh looh.  Layaknya daerah pegunungan lainnya di Danau Linow ini juga berudara sejuk dan dingin loh.  Nikmati hangatnya pisang goreng dan teh panas uhhh pas banget. Suasana di sore hari Antri ambil jatah minuman Bersama sepupu dari Mando Suatu sudut di Danau Linow Duduk disini sambil minum teh Sebelum pulang foto dulu disini.

Tepian Kota Manado di Sore Hari

Kota Manado di sore hari Suatu sore di tepian kota Manado ini aku bersyukur telah diijinkan untuk melihat indahnya nusantara Indonesia.  Kota Manado merupakan kota terakhir yang kudatangi setelah perjalanan panjangku di awal tahun 2019. Balikpapan - Patoloan - Bitung - Ternate - Jailolo - Tobelo - Morotai - Tobelo - Jailolo - Ternate - Manado - Tomohon - Tondano - Manado - Balikpapan. Wilayah yang luas, garis pantai yang panjang, pulau yang banyak, perbedaan-perbedaan budayanya, bahasanya, ragam makanannya dan semuanya. Aku cinta Indonesia. Suatu sore di tepian kota Manado ini aku menatap pulau Manado Tua sembari berdoa semoga kelak dimasa mendatang aku diberi kesempatan untuk pergi kesana.

Burung Manguni & Tari Kabasaran di Benteng Moraya Tondano Minahasa, Manado Sulawesi Utara

Penari Kabasaran Minahasa dan Burung Manguni (Burung Hantu) kebanggaan warga Minahasa Waktu pergi ke Manado tak lengkap rasanya kalau ga main ke Tondano. Daerah Tondano ini merupakan daerah pegunungan berhawa dingin dan sejuk. Uniknya lagi walau di daerah pegunungan di Tondano ini terdapat sebuah Danau yang luas loo. Danau Tondano namanya.  Bersama sepupu hits dari Manado Nah sebelum sampai di Danau Tondano kita lebih dulu tiba di sebuah benteng Moraya. Benteng ini bisa dibilang sebagai saksi bisu perlawanan masyarakat Minahasa terhadap Belanda.  Ada apa sih di area benteng Moraya ini? Yah selain benteng disini terdapat beberapa penari Kabasaran yang berpakaian perang serba merah dengan aksesori topi bulu burung, kalung tengkorak monyet, parang/senjata tradisional dengan raut wajah yang seram. Mereka disini biasa menawarkan jasa foto bersama maupun foto memakai baju Kabasaran ini. Selain itu juga ada orang yang menawarkan berfoto bersama Burung Manguni alias bur

Jodipan Kampung Warna-Warni Kota Malang-Jatim.

Tiba di Stasiun Malang Haaai semuanya ketemu lg di postingan ini. Pernah waktu itu pas berada di Surabaya untuk waktu yang agak lama aku bingung mau jalan kemana. Sampai akhirnya aku putusin untuk pergi berjalan-jalan ke kota Malang! Hehehe daripada penasaran akhirnya aku berangkat sendirian naik kereta dari Surabaya. Tiket kereta api tuh sekarang sangat mudah sekali dibeli. Bisa beli di web ataupun aplikasi penyedia tiket online. Tinggal pilih tanggal keberangkatan, pilih jam dan pilih kelasnya trus bayar deh pemesanannya. Untungnya lagi di Kota Malang aku punya temen yg bisa kudatangi dan sekaligus bisa ngajak jalan-jalan. Sehari semalam aja sih aku di Kota Malang ini karena aku bingung mau main kemana. Theme-Park macam Jatim Park, Museum Angkut, dll sudah pernah kudatangi sih jadinya aku santai aja jalan-jalan di Malangnya. Selain berfoto di alun-alunnya aku pergi juga ke kampung warna-warni Jodipan yang terletak persis di pinggir Kali Brantas (Sunga

Berenang di Pantai Bobanehena Rappa Pelangi, Jailolo Halmahera Barat

Gerbang utama pantai Bobanehena. Helooo semuanya. Beberapa hari di Jailolo Halmahera Barat sayang dong rasanya kalau cuma bobo-bobo manis didalem kamar. Ga rela aja gitu waktu cuti disiang hari berlalu cuman guling-guling mandjah.Untungnya saat aku datang kesana semua keluarga memang sedang libur (tanggal merah Hari Raya Imlek) trus aku diajakin mainan ke pantai.  Yapp karena letak Jailolo yang memang berada di tepian pesisir laut jadinya tempat wisata ya gak jauh-jauh dari yang namanya pantai. Kebetulan sore itu aku diajakin main ke pantai Rappa Pelangi Bobanehena yang ditempuh cuma 10 menitan lah ya dari rumah dengan naik mobil. Maklum kotanya ga terlalu besar jadi kalau kemana-mana ya deket.  Pantai ini berair jernih namun tidak memiliki pasir pantai yang landai (cuma ada batuan karang dan laut yang dalam).  Begitu masuk dari pintu utama kita akan berjalan di jembatan kayu yang cukup panjang dengan berbagai fasilitas disekitarnya. Fasilitas yang ada antara l