Langsung ke konten utama

Postingan

Rumah adat Sasadu suku Sahu Halmahera Maluku Utara

Suku Sahu di Jailolo, Provinsi Maluku Utara adalah penduduk asli kawasan ini sejak dulu yang mewarisi rumah adat khas mereka yang dibangun tanpa menggunakan paku sedikitpun. Rumah adat Sasadu ini sudah berusia ratusan tahun dan masih dipakai hingga saat ini lo, dipakai sebagai tempat musyawarah, tempat berkumpul acara adat, tempat merayakan pesta, dsb. Rumah adat seperti ini tidak cuma satu, tapi ada beberapa rumah lagi yg serupa tapi berbeda lokasi. Saya suka melihat arsitekturnya yang masih kokoh sampai sekarang dan awet tidak termakan oleh jaman. Bukti bahwa di masa lampau masyarakat kita sudah pandai dan ahli dalam membuat rumah adat meskipun dengan bahan yg seadanya dari alam, kayu dari pohon, atap dari daun rumbia, tidak memakai paku sedikitpun, wah hebat ya. Bangunan rumah Sasadu yang masih tegak berdiri

Pawai 17 Agustus Kampung Long Laai, Berau Kaltim

Masyarakat Dayak Gaai di kampung Long Laai, Kecamatan Segah, Kaltim merayakan momen hari kemerdekaan atau Agustusan dengan mengadakan pawai keliling kampung dengan memakai pakaian adat yang hanya dipakai pada acara-acara khusus saja, termasuk perayaan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Beruntunglah saya berkesempatan melihat langsung proses pawai acara tersebut, melihat warna-warni pakaian dan aksesoris yang begitu menarik mata sesiapa yg melihat. Warga Long Laai menanti undian berhadiah. Berkumpul di depan Kantor Kepala Kampung. Menilai peserta pawai 17 Agustus. Rombongan pawai berkeliling kampung. Anak kecil berbusana Dayak.

Berburu buah Durian Karantungan, tumbuh liar dalam hutan asli Kalimantan

Buah Durian memang banyak sekali jenis dan macamnya yang dijual di toko buah, mall, ataupun pedangang pinggir jalan di semua kota di Indonesia. Dari semua jenis buah Durian yang ada, kok ya saya lebih suka sekali dengan buah "Durian Karuntungan" yang mana merupakan varietas asli Pulau Kalimantan yang hidup liar tumbuh alami di dalam hutan Pulau Kalimantan. Berbentuk lebih kecil dari Durian umumnya, dengan aroma wangi menusuk tajam, durinya sangat tajam dan rasanya sangat legit manis, tapi isinya tidak banyak (sesuai ukuran lah ya). Jaraaaang sekali buah "Durian Karantungan" ini dijual oleh orang-orang, selain karena tidak ada yang membudidayakan besar-besaran, pemasoknya pun sangat terbatas, umumnya ya warga di pedalaman Kalimantan hanya memetik buah "Durian Karantungan" yang sudah jatuh untuk dimakan sendiri, bukan untuk dijual lagi. Jadinya yaaah buah "Durian Karantungan" ini langka dilihat di pasar. Saya beruntung dapat melihat dari dekat dan

Suasana tengah hutan belantara Kalimantan.

Pulau Kalimantan sudah lama dikenal sebagai paru-paru bagi dunia, dimana hutan di dalamnya menyimpan banyak sekali stok tumbuhan pepohonan sebagi sumber Oksigen yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Hutan di Kalimantan selalu hijau sepanjang tahun karena beriklim tropis, tidak seperti negara Eropa yang (4) empat musim, ketika musim dingin bersalju tentu saja hutan mereka mendadak menggugurkan daun, dan "tidur" sejenak sampai musim semi tiba. Itulah kenapa hutan Kalimtantan disebut sebagai paru-paru bagi dunia. Penasaran seperti apa hutan belantara di pulau Kalimantan yang tidak ada listrik, sinyal HP dan jauh dari kota? Ini dia, bentuknya. Kadang kalau beruntung dapat melihat satwa melintas lo Diselimuti oleh keheningan alam  

Libur Dadakan di Polder Air Hitam, Samarinda

Salah satu dari fungsi polder adalah penampung dan pengendali air hujan supaya tidak terlalu besar dampak dari kelebihan limpasan air hujan yang dapat menyebabkan banjir. Kota Samarinda, Kaltim adalah salah satu kawasan yang sejak dari dulu memang lebih rendah dari Sungai Mahakam. Hikayat dan cerita rakyat mengatakan bahwa asal-usul nama kota Samarinda berasal dari sebutan "Samarendah" sama-sama rendah dari permukaan air sungai Mahakam yang memang membelah Kota Samarinda. Kadang meskipun di Kota Samarinda tidak turun hujan tapi tetap saja beberapa daerah di Samarinda tergenang air yang merupakan luapan dari Sungai Mahakam. Biasanya air meluap karena tingginya curah hujan di bagian hulu Sungai Mahakam (Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara). Jadi jangan kaget ya, kalau tiba-tiba air sungai Mahakam mendadak meluap meluber ke badan jalan raya. Nah karena kondisi geografis itulah makanya Kota Samarinda banyak membuat fasilitas pengendali banjir

Intip Keraton Sambaliung di Berau Kaltim

Tanjung Redeb ialah ibukota dari Kabupaten Berau yang terbelah oleh Sungai Segah dan Sungai Kelay. Dan di antara kedua sungai ini tentu saja sejak masa lampau pernah berdiri 2 (dua) Kerajaan yang masih berkerabat satu sama lain. Kerajaan Gunung Tabur dan Kerajaan Sambaliung, awalnya dua kerajaan ini adalag satu kerajaan yakni Gunung Tabur, namun akibat ulah dan politik adu domba Belanda, Kerajaan Gunung Tabur di pinggir Sungai Segah terpecah lagi sebagian menjadi Kerajaan Sambaliung di pinggir Sungai Kelay. Saat ini bukti dari keberadaan kedua kerajaan tsb masih dapat dilihat lo. Salah satunya adalah Keraton Sambaliung, peninggalan dari Kerajaan Sambaliung, tentu saja keturunan dan keluarga dari Sultan Kerajaan Sambaliung masih ada hingga sekarang. Keraton Sambaliung ini selain berfungsi sebagai Museum, juga berfungsi sebagai tempat pelestarian budaya, terkadang diselenggarakan acara kesenian dan budaya dari masyarakat Berau di Keraton Sambaliung. Silahkan datang berkunjung ke Berau, K

Cantiknya Pegunungan di Enrekang, Sulawesi Selatan

Setelah berjam-jam naik mobil travel darat dari pelabuhan Pare-Pare di Sulawesi Selatan yang benar-benar menguras tenaga, perut kosong belum diisi, lapar, keringat dingin, mengantuk kurang tidur dan akhirnya saya melintasi kawasan pegunungan di Kabupaten Enrekang. Lelah banget. Tanda bahwa kita sudah berada di kawasan pegunungan adalah telinga yang mendadak budek. Jalanan meliuk-liuk dan semakin menanjak maka sayapun semakin pusing.  Susah sekali tidur kalau sudah begini. Semuanya terbayar lunas dengan pemandangan diluar jendela mobil, tampak hamparan sawah, kebun jagung berhektar-hektar, pohon pinus dimana-mana, khas sekali flora pegunungan. Hawa dingin mulai menusuk tulang, saya terbiasa hidup di kawasan pesisir pantai yang hawa udara panas maka kali ini saya harus mengadapi hawa dingin sejuk pegunungan. Ketika masih di Pare-Pare yang adalah kawasan pesisir pantai, udaranya tentu saja panas lembap, udara angin yg kencang di Pare-Pare tentu saja dimanfaatkan dengan dipasangnya instala

Piodalan, upacara perayaan menghias dan sembahyang ulangtahun Pura.

Piodalan, Umat Hindu Bali, Bagi umat Hindu Bali/Hindu Dharma atau Hindu Tirta sepertinya tak asing lagi dengan upacara Piodalan atau Pujawali yang mana mereka akan melakukan serangkaian prosesi pemujaan pada hari itu untuk bersembahyang dalam peringatan hari lahir / ulangtahun Pura atau tempat pemujaan pribadi. Dihias sangat cantik sekali bukan? Pura berhias indah, Tapi bagi saya yang memang bukan warga Bali tentu saja sangat antusias melihat indahnya warna-warni tempat pemujaan yang tidak seperti hari biasa. Ada banyak patung maupun tonggak kayu bangunan yang dipasang kain warna-warni cerah dengan aksen prada (cat / warna keemasan pada kain). Seketika tempat pemujaan tercium aroma wangi dupa yang dibakar, dan tentu saja ubo rampe/canang sari (piring sederhana dari dedaunan yang diisi rupa-rupa bunga) diletakkan dibeberapa sudut pemujaan menambah kemeriahan suasana spesial. Ohya ada juga payung-payungan yang dipasang disekitar tempat pemujaan. Warga Bali, ahli dalam ukiran kayu, Orang

Di kebun sawit menemukan anak Burung Hantu yang terlantar, cantik

Suatu hari yang sepi teman-teman di grup WA mengirimkan gambar sebuah anak dari burung hantu yang masih kecil ditemukan di pepohonan luar. Suaranya yang meringkik membuat penasaran sehingga dicari keluar dan ternyata sumber suara itu berasal dari anak burung hantu. Jadilah anak burung hantu ini dipelihara oleh teman yang menemukannya. Banyak yang menduga induk burung hantu ini mungkin melupakan anak burung hantu ini, atau mungkin anak burung hantu ini tak sengaja terjatuh dari sarang burung diatas dahan pohon. Bayi burung hantu, ngeri apa imut?  

Bosan ketika di tengah hutan? Yuk berburu Anggrek tanah di malam hari.

Hunting Tanaman Hias Di Hutan. Pedalaman Kalimantan, Pernah loo disuatu malam saat kami hendak keluar dari permukiman warga di dalam pedalaman hutan di Kalimantan di tengah jalan kami terpaksa berhenti berjam-jam untuk menunggu perbaikan jembatan kayu yang rusak. Jembatan kayu dan pemeliharaan akses jalan keluar-masuk kampung merupakan tanggung jawab perusahaan kayu yang sudah beroperasi dari dulu. Tanggung Jawab Perusahaan, Selain karena jalan tsb adalah jalur utama kendaraan berat pengangkut gelondongan kayu, jalur tersebut adalah jalan utama warga di pedalaman. Sehingga dengan selalu merawat kondisi jalan dan jembatan, maka perusahaan tersebut secara tidak langsung ikut membantu dan peduli terhadap kondisi masyarakat disekitar area operasional perusahaan. Saking bosannya kami menanti proses perbaikan jembatan, maka kami pun keluar mobil dan masuk ke dalam hutan di sekitar untuk mencari dan berburu tanaman hias yang jumlahnya sangat melimpah disana. Bosan dan Masuk ke Hutan, Salah sa

Seger, Cobain Resep Es Sirup Timun Dayak di Siang Hari.

Buah Timun Dayak?  Hmm baru dengar diri ini. Emang bedanya apa ya dengan buah Timun yang sering kita beli di pasar/mall? Soal rasa sih sama saja, plain (tawar) dengan daging buah berair segar disertai rasa getah kalau buahnya masih agak tua. Tak sama dengan buah Timun lainnya. Bedanya buah Timun Dayak dan buah Timun biasa ada pada ukuran buahnya yang lebih gemuk dan pendek dibandingkan buah Timun biasa.  Warna kulit buah Timun Dayak berwarna kuning-keemasan mirip buah Timun Suri tapi rasanya tidak seperti buah Timun Suri melainkan seperti buah Timun biasa. Saking banyaknya buah Timun Dayak ini maka masyarakat yang tinggal di pedalaman Berau, Kaltim sering mengolahnya menjadi Es Timun Serut. Saking bosannya dijadikan lalapan atau sayur. Mengolah Es Sirup Timun Dayak. Cara buatnya mudah kok, buah Timun Dayak dikupas bersih, dicuci dan diparut dagingnya pakai parutan keju supaya bertekstur agak kasar (jangan pakai parutan Kelapa nanti terlalu halus hasil parutannya tidak terlalu enak kala

Tidak Beli, Warga Dayak Manfaatkan Rotan Hutan Sebagai Alat Rumah Tangga

Kearifan Lokal Suku Dayak, Pada suatu hari siang bolong setelah selesai berurusan dari kampung terdekat maka perahu kami mendekat ke sebuah pinggir sungai Segah di pedalaman hutan Berau, Kaltim. Terlihat sulur-sulur tumbuhan rotan liar yang sudah besar dan panjang merambat tak beraturan di sepanjang tepian sungai. Mencari batang rotan. Langsung saja tim melakukan eksekusi memotong beberapa batang rotan liar untuk dijadikan keperluan rumah tangga, seperti dijadikan tiang jemuran, bahan baku untuk tas anyaman, tampih beras, tiang ranjang dsb. Barang dari rotan ini lebih awet dan tahan lama serta lebih kuat daripada bahan plastik yang umum dijual di pasar-pasar atau toko. Dan pastinya lebih hemat ekonomis tidak perlu keluar uang untuk membeli batang rotan, cukup menjelajah ke hutan di sekitar kampung saja. Warga Dayak sudah dari jaman dulu terbiasa memanfaatkan batang rotan sebagai alat rumah tangga. Bersyukur hidup di dalam pedalaman ada banyak sekali hasil hutan yang dapat dimanfaatkan

Iseng-iseng mampir ke rumah kosong.

Postingan receh kali ini adalah iseng mampir ke rumah kosong yang sangat besaaaaar sekali gedungnya. Siang hari rasanya sunyi mencekam dan seperti lain perasaannya. Serasa sedang diawasi dan diamati oleh seseorang tapi ga tau dari arah mana. Bangunan ini dulunya semacam tempat istirahat pejabat makanya besar dan luas sekali areanya dengan ukuran yang sebesar ini ga mungkin kan yang punya rakyat jelata. Cukup lama bangunan ini dibiarkan kosong dan tidak ada rumah tetangga di dekat sini. Entah kenapa tidak ada pemulung atau anak ABG yang berkumpul disini, biasanya kan rumah kosong dimana-mana dijadiin tempat istirahat orang-orang yang (maaf) gelandangan, pemulung dan ABG labil yang pacaran. Semua kusen jendela dan pintu di rumah kosong ini terkunci sempurna jadi tidak bisa dimasuki orang lain. Mau ngintip kedalam ruang kosong kok ya mikir-mikir. Jadinya cukup keliling sekitar bangunan aja, di sana-sini banyak dahan pohon liar tumbuh tak terawat dan merusak atap bangunan serta banyaknya t

Mahal, Beginilah Ikan Sidat yang sering di ekspor ke Jepang

Sidat, Ikan atau Ular? Hidup di Kalimantan, Sebagai daerah yang memang banyak dialiri anak sungai kecil maka tak heran di Kalimantan banyak sekali dijumpai beberapa jenis hewan yang jarang ditemui di tempat lain, Orang Utan, Burung Enggang, Landak, Tringgiling, Ikan Arwana dan juga ikan Sidat atau biasa dikenal dengan nama lainnya ikan Marasapi/Marsapi.  Sekilas orang yang baru melihat bentuk ikan Sidat akan ketakutan mengira itu ular atau belut atau hewan berbahaya. Primadona, Kesukaan Orang Jepang Ikan Sidat ini rupanya banyak di ekspor ke negara Asia Timur Jauh seperti Jepang, Cina dan Korea. Peminatnya sangat tinggi dari negara-negara tersebut. Budaya Jepang, Cina, dan Korea dalam konsumsi ikan Sidat membuat tingginya permintaan untuk di ekspor ke negara mereka. Ikan Sidat mulai jarang terlihat di perairan negara Jepang, Cina, dan Korea sehingga untuk tetap dapat mengkonsumsi ikan Sidat, tak masalah untuk membelinya dari negara lain. Apalagi tingkat ekonomi negara Jepang, Cina, dan

Intip Sedikit Kota Ternate, Maluku Utara-Indonesia

Setelah beberapa kali ke sini, baru ini diriku sempat mengambil banyak foto seputar kota Ternate, sebuah Pulau rempah-rempah yang membuat dunia barat terpecah peperangan dalam perebutan kekuasaan antara Spanyol-Portugal untuk bisa mendapatkan kendali penuh. Dahulu kala tanaman rempah-rempah sangat laku sekali di dunia barat, maklum iklim di Eropa tidak memungkinkan bisa ditanami dan ditumbuhi oleh berbagai tanaman rempah yang bisa dipakai sebagai bahan masakan dan obat. Salah satu rempah yang terkenal karena harganya sangat mahal adalah buah Pala yang merupakan tumbuhan asli Pulau Ternate, karena jalur Sutera saat itu banyak dipenuhi perampok yang sadis, maka dunia barat mencoba berlayar untuk menghindari jalur Sutera, tak disangka penemuan rute pelayaran itu malah berujung ditemukannya Pulau Ternate. Saat ini Pulau Ternate adalah sebuah daerah di provinsi Maluku Utara, merupakan kota yang paling ramai dan paling lengkap di Maluku Utara, pulau Ternate tidak bisa dijadikan ibukota provi

Jalan Sore di Kompleks Gelora Kadrie Oening Kota Samarinda

Dulu tempat ini dikenal dengan nama Stadion Sempaja di kota Samarinda, namun belakangan namanya berubah menjadi Gelora Kadrie Oening yang adalah nama tokoh berjasa di kota Samarinda.  Bagi saya nama yang baru Gelora Kadrie Oening ini sempat membingungkan, karena di kota Samarinda juga terdapat nama jalan Kadrie Oening. Sedangkan Gelora Kadrie Oening ini beralamat bukan di Jalan Kadrie Oening, nah kan bingung? Yasudah daripada membahas soal nama, yuk kita cobain keliling Gelora Kadrie Oening ini. Di dalam kompleks yang besar ini terdapat banyak sekali sasana olahraga indoor maupun outdoor. Olahraga indoornya seperti Judo, Taekwondo, Pencak Silat, Karate, Anggar, Bowling, dsb. Sedangkan olahraga yang outdoor adalah Sepak Bola (besar banget stadionnya), Lintasan Lari, Lapangan Serbaguna bisa untuk basket, sepakbola, sepaturoda, hoki, dsb. Selain itu di dalam kompleks Gelora Kadrie Oening terdapat juga beberapa fasilitas perkantoran, salah satunya kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi