COOP XXV & Friends |
Apasih tempat wisata di Balikpapan ?
*tuing-tuing, aku suka bingung dan mendadak hilang ingatan mencoba mengingat-ingat lagi apa yaa tempat wisata di Balikpapan yang hits?
Aku akui memang tidak begitu banyak tempat wisata disini, dari pilihan yang sedikit ini, aku memilih menulis pengalaman pergi ke Batu Dinding.
Hah Batu Dinding? Iya dinamakan begitu karena tempat ini merupakan formasi batu kapur kapur yang membentang alami serta mirip seperti sebuah dinding.
Dulunya tempat ini tidak bergitu populer hingga ketika sosial media merubah segalanya, berbagai manusia mulai datang ke tempat ini. Sebenarnya wilayah Batu Dinding bukan berada di kota Balikpapan melainkan sudah masuk daerah Kutai Kartanegara.
Kami sepakat untuk pergi ketempat itu sejak beberapa minggu sebelumnya, berbagai persiapan pribadi kami siapkan seperti nanti pakai sepatu apa yaa, bawa apa ajaaa, cemilan dibawa gak yaa, air minum beli aja atau bawa sendiri yaaa, pake jaket yang dimana yaa, dan berbagai persiapan lainnya.
Sepakatnya kami harus bisa melihat matahari terbit, sehingga kami pun berniat untuk pergi lebih pagi alias dini hari.
Dengan memperhitungkan jarak tempuh, waktu tempuh & waktu pendakian kami pun memutuskan untuk berangkat jam 4 pagi! Widiww.
Untuk memudahkan kami tiba secara bersamaan maka diputuskan kami semua menginap disatu tempat yaitu..... jreng jreng jreng... rumahku!
Gak akan pernah bisa tidur kalau sudah menginap bareng teman dan menjadi satu tempat. Tidak akan pernah!
Semalam suntuk ketawa ketiwi gajelas hingga akhirnya waktu sudah pukul 4 pagi dan kamipun bergegas berangkat!
Jalanan masih gelap, sepi serta dingin...
Kami menggunakan sepeda motor dan berharap tidak turun hujan.
Dini hari begini kabut dimana-mana, pakai jaket pun masih tidak mempan menahan dinginnya hawa udara saat itu. Mungkin dinginnya sikapmu kepadaku yang mampu bertanding dengan hawa dingin dini hari.
Setelah kurang lebih berkendara selama 50 menit, kami pun tiba di lokasi parkiran kendaraan sepeda motor, 1 motor dikenakan biaya parkir sebesar Rp 10.000, dana ini nantinya akan dipakai untuk biaya operasional dan pemeliharaan kebersihan. Mengingat lokasi ini sepenuhnya dikelola masyarakat sekitar sehingga perlu dana tambahan untuk operasional sehari-hari.
Disekitar Batu Dinding merupakan perkebunan buah naga. Waktu pertama kali tiba tidak terlihat jelas pemandangan sekitar, semuanya masih gelap, tiada polusi cahaya sedikitpun. Tiada perumahan penduduk didekat situ. Bintang dengan jelas masih berpijar samar-samar dari kejauhan.
Jalan setapak semakin menanjak pertanda kami sedang menuju puncak Batu Dinding. Keringat deras mengalir, hawa sejuk dataran tinggi tidak mempan menurunkan suhu tubuh kami yang semakin naik akibat aktifitas mendaki jalan setapak yang terus menanjak.
Banyak yang menyesal kenapa memakai sepatu manja (sepatu mejeng), kenapa pakai jaket yang tebal atau kenapa kok bawa minum sedikit banget. Hahaha
Saat kami mendaki ada banyak grup kecil lainnya yang juga bergerak menuju puncak Batu Dinding. Enaknya pergi dini hari itu selain udara yang masih bersih, pengunjung juga tidak ramai, apalagi pengunjung alay juga masih belum beredar.
Naik kepuncak memang tidak mudahm selain gelap, jalan nya juga sangat sempit dan terjal, di samping kiri dan kanan adalah jurang. Waduh gak mau kan terjadi apa-apa? Makanya lebih baik berjalan dengan hati-hati asal selamat.
Naik ke atas harus bergiliran yaa. Setelah tiba diatas, kami pun memilih lokasi terbaik untuk menikmati matahari terbit, kemilau keemasan khas matahari terbit mulai tampak, sedikit demi sedikit pemandangan sekitar menjadi jelas.
Hamparan pepohonan, kicauan burung, kabut yang melayang tipis semuanya tampak menyatu dengan apik.
Selamat pagi dunia. |
Belum siap sudah di foto. |
Abaikan cowok-cowok yang dibelakang. |
Haaai Oki! |
Batu Dinding! kami datang |
Hari semakin terang, yuk berfoto. |
Jo, fotoin dong. |
Belum mandi ini. |
Fake Smile. |
Inilah kami. |
Oki, salahsatu yang bisa diandalkan. |
Semua pada minta difotoin, maklum bukan asli Balikpapan. |
Jeje, temen saat seleksi. |
Turun gunung ya foto dulu |
Boni fotoin kita dong |
Saatnya pulang. |
Kembali ke Balikpapan. |
Komentar
Posting Komentar