Langsung ke konten utama

Postingan

Jajanan pasar di kota Bangkok. Bersih, enak dan murah!

Nah loo ada yang bisa baca tulisan ini? Thailand tak pernah bisa berhenti membuatku tercengang. Entah orang-orangnya, budayanya, pakaian adatnya, aksaranya, bahasanya, agamanya, pertemuan tradisional dan moderen yang berbaur harmonis dan yang paling hakiki adalah......... Makanannya. UUUUUUUUUUH! Enak, murah dan ................. bersih loh.  Penjualnya bersih, memakai sarung tangan, minyak goreng yang dipakai sepintas aku liat ga item-item banget kayak disini. Tukang gorengan di Indonesia mah minyak nya sudah kayak oli bekas gitu hitam pekat. Hmmm aku tidak menjelekkan tapi memang begitulah kenyataan yang aku liat. Nah ketika aku berjalan kaki di belahan lain kota Bangkok yang bukan merupakan daerah destinasi favorit para turis asing aku menemukan berbagai penjaja makanan dan jajanan pasar ala Thailand. Aku lupa nama daerahnya namun aku bisa sampai disini karena aku random naik kendaraan umum dan dilanjut dengan berjalan kaki kearah keramaian warga lokal. Yapp

Terdampar di KLIA (Kuala Lumpur International Airport)

Dini hari di peron keberangkatan nungguin KLIA Express tujuan bandara KLIA. Informasi dan komunikasi itu sangat penting. Bagaimana tidak, tiket yang sudah dibeli ternyata tiba-tiba secara sepihak dibatalkan oleh maskapai Indonesia yang sudah melebarkan sayapnya di negeri jiran, Malaysia. Di hari-H keberangkatan saya dari Kuala Lumpur menuju Bangkok dibatalkan dan saya tidak diberitahu oleh pihak maskapai. Ahhhhh..  Normalnya penerbangan saya itu pagi hari sekitar jam 07.00am waktu setempat. Bayangin dong betapa saya sudah bangun pagi-pagi buta berkemas-kemas dan rela dini hari berjalan kaki ke stasiun KL Sentral untuk naik kereta cepat tanpa berhenti dari pusat kota menuju bandara Kuala Lumpur International Aiport. Nama kereta itu ialah KLIA Express. Memang sih saya selalu mencari tempat tinggal yang dekat dengan KL Sentral sehingga akses transportasi mudah dan nyaman. Pilihan saya ialah berada di hostel daerah Jalan Thambipillay Brickfield. Jadi tidak

Tertibnya unjuk rasa / demonstrasi di Bangkok, Thailand

Dulu di Berau sekarang di Balikpapan

Nomi, Ila, Nenek & Kakek. Secara ajaib aku pernah bertemu dengan keluarga ini ketika di Berau. Banyak hal yang aku terima ketika disana. Perlindungan, makanan, bimbingan, tempat bercerita dan lain sebagainya. Bukan suatu kebetulan rasanya kenapa harus dengan mereka aku bertemu. Semua tentu ada maksud baiknya. Sekarang belum terjawab tapi pasti kelak dikemudian hari aku akan menemukan jawabannya. Dulu kita bertemu di Berau, sekarang kembali berjumpa di Balikpapan. Sehat selalu kakek nenek di Berau. Si bungsu Leon.

Membuang Sial

Selamat tinggal masa lalu yang usang. Membuang sial? Yap percaya tidak percaya namun aku percaya. Secara pribadi aku mau membuang segala beban tak perlu, emosi masa lalu, kepahitan, kenangan tragis, kebencian, dendam, iri hati dan kejelekkan jauh-jauh. Aku mau mengisi jiwaku dengan hal yang baru, berdayaguna, ceria dan sukacita. Tidak ada ritual apapun untuk melakukan ini. Aku hanya mempersiapkan batin, memilih pakaian lama yang sudah usang, jelek, dan robek-robek sebagai pertanda keburukan dan kejelekan semua emosi yang tidak penting yang membebani. Pakaian itu perlambang kejelekan dan keburukanku yang akan aku buang ke laut. Kenapa laut? Yap karena laut adalah muara semua aliran air, baik sungai, rawa, kali, selokan dan air hujan. Semua akan bermuara sampai kelaut. Demikianlah aku mau membuang semua beban yang tidak perlu kepada lautan luas semesta alam. Entah kenapa kebetulan satu set pakaian dan celana ku yang rusak berwarna putih. Hehe dan aku pu

Gerakan Jelantah 4 Change. Peduli Minyak Jelantah Balikpapan.

Sang pencetus ide Jelantah 4 Change. Minyak Jelantah..... Apa yang pertama kali kalian pikir ketika mendengar kata tsb? Yap.. Minyak Jelantah adalah minyak goreng yang telah terpakai untuk menggoreng makanan berkali-kali dengan ciri khas berbau tidak enak, gosong, berwarna gelap bahkan paling parah berwarna hitam. Minyak jelantah yang sudah dipakai menggoreng lebih dari 2x atau sudah dipakai menggoreng 1x dengan suhu yang panas dan waktu yang lama sebenarnya secara ikatan kimia sudah rusak. Minyak goreng sudah menjadi tidak sehat lagi. Ia berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi manusia seperti radang tenggorokan, batuk, gatal pada tenggorokan, kolestrol naik, pencetus darah tinggi, pusing sakit kepala dan paling parah sakit jantung. Hiiii serem kan? Mungkin untuk pemakaian pribadi masih bisa kita kontrol dengan cara selalu rutin mengganti minyak goreng yang sudah terpakai dengan yang baru. Memang sih lebih mahal karena lebih sering membeli minyak

Sampai jumpa lagi (pak) ketua

Sampai kita berjumpa lagi pak Ketua. Perpisahan dan perjumpaan ialah hal yang melekat dalam hidup manusia. Sama seperti dengan kejadian ini yang meskipun sudah lewat berminggu-minggu lalu namun aku masih ingat dengan jelas. Berita mengagetkan datang bersamaan dengan kabar bahwa ketua paduan suara kami mendapat promosi pekerjaan untuk pindah keluar kota. Secara tidak langsung kepemimpinan paduan suara menjadi lowong bukan? Yah itulah hidup selalu penuh kejutan. Yang pergi jangan disesali dan yang datang jangan dibenci.  Atas kesediaannya menjadi ketua aku ucapkan terimakasih dan semoga sukses di masa-masa mendatang. Ayoo ucapkan yel-yel. A Dio Cantiamo. Hiruk pikuk makan malam perpisahan dengan ketua, Oddy. Cheers. Cewek-cewek A Dio. Cowok-cowok A Dio.

Dayak Maanyan, Kalimantan Tengah

Sepasang Pria & Wanita Dayak Maanyan, Kalteng. Karena saya besar dan tinggal di Kalimantan Timur pastinya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kebudayaan dari salah satu suku yang ada di Kalimantan Timur seperti sub suku Dayak Kenyah, Bahau, Benuaq dan Tunjung/Tonyooi. Di Samarinda banyak sekali teman, kerabat dan tetangga yang berasal dari sub-sub suku tersebut. Sehingga sudah terbiasa mendengar alunan musik tradisional, tarian daerah, pakaian dan percakapan mereka walau saya tidak mengerti apa maksudnya. Kali ini ketika menghadiri acara resepsi pernikahan yang kebetulan menampilkan seni daerah dari sub suku Dayak Maanyan (Kalteng). Saya baru mengetahui perbedaannya secara langsung. Dari busana yang berbeda, tarian, alat musik hingga bahasa pun jelas berbeda. Indonesia memang luar biasa keanekaragaman budayanya.  Terhibur banget dengan atraksi budaya dari tarian Balean Dadas Kalteng ini. Apalagi mereka menggunakan satu set alat musik seperti Gong yang cara m

Ondel-Ondel

Sepasang Ondel-ondel bagus juga kok dijadiin home decor. Kalau lagi di Jakarta kadang pagi-pagi suka ada denger suara berisik dari alat musik tiup kayak terompet, suara orang karoke nyaring dan terdengar dari sayup-sayup hingga keras. Yap! Orkes / hiburan jalanan yaitu Ondel-Ondel. Sepasang boneka besar dengan topeng dari kayu, rambut dari lidi ijuk yang dihias kertas warna-warni berkilat, baju ala-ala Abang None Jakarte. Suka aja sih liatnya secara di Kalimantan kan enggak ada tuh Ondel-Ondel.  Dan bahkan kalau aku perhatikan di rata-rata hotel, tempat makan, tempat perbelanjaan bahkan di jalan raya selalu menampilkan Ondel-Ondel sebagai hiasan/pajangan. Wahh kok keren ya? Miniaturnya sih yang aku suka liatin. Cuman bingung mau belinya dimana kalau di Jakarta. Gak pernah ketemu ada yang menjual entah itu di Mall, Pasar atau Pusat Grosir. Entahlah mungkin aku saja yang kurang jauh mainnya. Kapan-kapan cari ah kalau lagi disana. Lumayan buat dipajang di rumah. Y

Pengalaman Mengadakan Garage Sale

Tim Humas sesaat sebelum membuka lapak Mempunyai pakaian yang tidak terpakai, masih bagus dan cuman disimpan didalam lemari sebel gak sih? Selain cuma penuh-penuhin tempat pakaian tadi pun lebih sering terlupakan dan tidak akan terpakai. Melihat saja sudah malas apalagi mau memakai. Nah pakaian yang seperti itulah yang rencananya akan kami jual dengan harga yang sangat murah. Nantinya penjualan pakaian bekas layak pakai itu akan kami masukan kedalam kas paduan suara. Alasan mengadakan garage sale ini selain karena untuk menambah kas juga untuk mengasah keahlian dalam mengadakan event, bernegosiasi, mendekor tempat dan juga untuk mengisi waktu dengan berkegiatan positif lah ceritanya. Biasanya kami suka kelabakan dalam menghimpun dana jika ingin berpartisipasi dalam kegiatan perlombaan. Biaya untuk mendaftar, biaya untuk kostum, biaya untuk memanggil pelatih dari luar kan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Lagian kami juga merupakan paduan suara yang indepe