Berkunjung ke Jailolo, Halmahera, Maluku Utara.
Kesempatan berkunjung ke Jailolo tiba ketika diri ini mendapat jatah cuti libur yang panjang. Dengan menaiki kapal Pelni ku berangkat dari Balikpapan ke Ternate dan lanjut ke Jailolo, untuk cerita perjalanan itu dapat dibaca di sini.
Kehidupan di kota Jailolo berjalan tenang dengan keseharian penduduk yang berkebun dan mencari ikan, tentu saja karena letak Jailolo berada di pesisir pantai.
Jailolo di masa kejayaan VOC sungguh merupakan tanah harapan bagi penduduk Eropa yang tergila-gila akan Pala sebuah komoditas rempah-rempah yang laris manis di benua Eropa. Berbagai pelayaran yang dibiayai oleh Raja dan Ratu Eropa dilakukan dalam rangka menemukan rute jalur pelayaran ke tanah Maluku.
Jailolo di masa lampau adalah tanah yang ditumbuhi oleh pohon Pala secara alamiah. Tentu saja perebutan Jailolo terjadi di masa lalu. Portugis, Spanyol dan Belanda secara berturut-turut dan bergantian menduduki Jailolo untuk menguasai Pala supaya bisa dibawa dalam jumlah banyak ke Eropa untuk dijual.
Saking berharganya Pala pada saat itu, semua biaya pengeluaran ekspedisi pelayaran dari Eropa-Maluku pp dan biaya pembuatan kapal laut serta logistik pelayaran Eropa-Maluku pp dapat ditebus dengan dijualnya Pala kepada masyarakat Benua Eropa.
Perdagangan Pala di Eropa juga diketahui sebagai pendanaan dalam pembangunan kastil Raja dan Ratu, Gereja Katedral megah di Eropa serta pembangunan kota-kota di Eropa berasal dari perdagangan Pala.
Hmm..... hebat sekali ya.
Balik lagi ke cerita.
Ketika di Jailolo selain bermain pantai tentu saja diriku ikut eksplor sekitar rumah keluarga bersama saudara sepupu saya yang masih kecil.
Main ke kebun dan hutan disekitar rumah adalah aktifitas biasa bagi anak-anak di Jailolo.
Gereja Katolik di Jailolo. |
Ikan Cakalang asap dijual di pasar. |
Sepertinya kerang deh ini. |
Bersama sepupu menjelajahi kebun belakang rumah. |
Laba-laba besar di tengah jalan. |
Pohon Kelapa dimana-mana. |
Salib, ungkapan iman sebagian warga Jailolo. |
Anak babi kecil di depan rumah warga Jailolo. |
Melintas ya oom, permisi. |
Antar sepupu berenang disini. |
Komentar
Posting Komentar